Pengelompokan tingkat kematangan buah kakao berdasarkan fitur warna L*a*b* dengan K-Means clustering / Zaka Kharis Mursydan - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengelompokan tingkat kematangan buah kakao berdasarkan fitur warna L*a*b* dengan K-Means clustering / Zaka Kharis Mursydan

Mursydan, Zaka Kharis (2020) Pengelompokan tingkat kematangan buah kakao berdasarkan fitur warna L*a*b* dengan K-Means clustering / Zaka Kharis Mursydan. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK M Zaka Kharis. 2019. Pengelompokkan Tingkat Kematangan Buah Kakao Berdasarkan Fitur Warna L a b Dengan K-Means Clustering. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Heru Wahyu Herwanto S.T. M.Kom. Kata Kunci K-Means Clustering Clustering Buah Kakao Kematangan Buah. Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan nasional sebagai ekspor sub sektor perkebunan yang menempati luas areal terbesar untuk sub sector perkebunan setelah kelapa sawit kelapa dan karet. Buah Kakao dapat dipanen apabila telah mencapai umur sekitar 5-6 bulan sejak dari fase penyerbukan dan terjadi perubahan warna kulit buah. Kakao dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu criollo forastero dan trinitario. Pada dasarnya hanya ada dua macam warna pada buah kakao. Buah kakao muda berwarna hijau agak putih jika masak akan berwarna kuning dan buah kakao muda berwarna merah setelah masak berwarna jingga. Oleh karena itu beberapa hal perlu diperhatikan pada saat pada saat panen buah kakao. Tingkat kematangan buah sangat berpengaruh terhadap pemerosesan buah kakao untuk bisa dikonsumsi. Beberapa daerah perkebunan kakao di Indonesia dalam upaya budidaya dan pariwisata membuka tempat wisata edukasi kakao mulai dari pembibitan penanaman pemanenan dan juga pengolahan kakao hingga menjadi coklat. Wisatawan cenderung tertarik dalam memetik buah kakao secara langsung baik untuk di konsumsi di tempat atau dijadikan oleh-oleh. Permasalahan yang terjadi wisatawan tidak mengetahui buah kako mana yang sudah siap panen. Beberapa aspek yang dinilai menghambat pertumbuhan dan kesuburan kakao serta kualitas biji kakao dalam pengolahan menjadi coklat yaitu ketidak tepatan atau kesalahan di dalam panen buah kakao. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mengelompokkan tingkat kematangnan buah kakao menggunakan metode K-Means Clustering dengan menerapkan pengolahan citra berdasarkan fitur warna L a b pada smartphone. Pengelompokkan tingkat kematangan buah kakao yang dilakukan berdasarkan warna kulit buah dan jenis kakao yang digunakan dalam penelitian yaitu kakao trinitario. Tingkat kematangan dikelompokkan dalam dua kelas yaitu mentah dan matang. Sebelum proses klasifikasi dilakukan proses preprocessing yaitu diantaranya (1) Proses Cropping Citra (2) Memperkecil Ukuran Citra (3) Mengambil Nilai Warna L a b Citra. Nilai warna L a b digunakan untuk Clustering. Clustering ini menggunakan data latih sebanyak 150 gambar dan data uji sebanyak 50 gambar dengan latar belakang warna putih. Pengujian aplikasi dilakukan oleh petani dan pengguna dimana ditujukan kepada masyarakat umum. Hasil dari pengelompokkan dengan K-Means Clustering memperoleh akurasi yang cukup tinggi yaitu 96%. Pengujian aplikasi dilakukan oleh petani memperoleh kesimpulan aplikasi dapat dengan mudah digunakan dalam menentukan kematangan buah kakao. Pengujian oleh pengguna aplikasi yaitu masyarakat umum memperoleh hasil aplikasi dapat dengan mudah digunakan oleh masyarakat umum untuk mengetahui kematangan buah kakao.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Elektro (TE) > S1 Teknik Informatika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Jan 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/99067

Actions (login required)

View Item View Item