Widodo, Patut (2019) Analisis stabilitas transien mempertimbangkan kenaikan beban dan penambahan saluran transmisi untuk menentukan waktu pemutus kritis pada sistem interkoneksi 150 KV Area Malang menggunakan metode Runge-Kutta / Patut Widodo. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Widodo Patut. 2019. Analisis Stabilitas Transien Mempertimbangkan Kenaikan Beban dan Penambahan Saluran Transmisi Untuk Menentukan Waktu Pemutus Kritis Pada Sistem Interkoneksi 150 kV Area Malang Menggunakan Metode Runge-Kutta. Skripsi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Yuni Rahmawati S.T. M.T. (II) Irham Fadlika S.T. M.T. Kata Kunci Stabilitas Transien Waktu Pemutus Kritis Critical Clearing Time (CCT) Runge-Kutta Sistem Interkoneksi Area Malang. Studi stabilitas transien telah diakui sebagai hal penting dalam perencanan dan perbaikan keamanan dari sistem tenaga listrik. Hal ini dikarenakan karena untuk memastikan sistem dapat bekerja dalam kondisi normal atau stabil setelah mengalami gangguan besar seperti lepasnya beban besar secara tiba-tiba hilangnya pembangkit ganguan pada sistem tenaga listrik hubung singkat rusaknya saluran dan pelepasan beban. Studi stabilitas transien juga sangat membantu dalam menentukan waktu kritis pemutusan breaker level tegangan dan kemampuan transfer antar sistem. Kajian ini membahas mengenai analisis stabilitas transien untuk menentukan nilai waktu pemutus kritis dengan mempertimbangkan kenaikan beban dan penambahan transmisi baru sistem interkoneksi 150 kV Malang Raya. Pertimbangan ini dilakukan karena sistem interkoneksi area Malang hanya terpusat pada gardu induk Kebonagung sehingga dengan kenaikan beban yang terus menerus akan mengakibatkan overcapacity pada gardu induk tersebut. Untuk itu harus dilakukan analisis stabilitas transien untuk mengetahui waktu pemutusan kritis akibat gangguan 3 fasa. Waktu pemutus kritis merupakan batas waktu antara stabil dan tidak stabilnya sistem setelah terjadi gangguan. Perhitungan nilai waktu pemutus kritis menggunakan metode Runge-Kutta orde 4. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil nilai waktu pemutusan terkecil 0.633 detik ketika gangguan terjadi pada saluran antara Bus Pakis-Kebonagung dekat dengan bus Pakis. Sedangkan nilai pemutusan terbesar terjadi ketika terdapat gangguan 3 fasa ke tanah saluran antara bus Sengkaling-Sutami dekat dengan bus Sutami dengan nilai waktu pemutusan yang didapatkan sebesar 0.929 detik. Perbedaan nilai waktu pemutusan ini salah satunya dipengaruhi oleh pembebanan. Pembebanan yang relatif kecil menghasilkan waktu pemutusan yang relatif besar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Elektro (TE) > S1 Teknik Elektro |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 01 Aug 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/98929 |
Actions (login required)
View Item |