Silviana, Lutfia (2016) Percakapan dalam media sosial twitter / Lutfia Silviana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Silviana Lutfia. 2014. Percakapan dalam Media Sosial Twitter. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali M.Pd (II) Dra. Hj. Ida Lestari M.Si. Kata Kunci percakapan media sosial Twitter SPEAKING pola percakapan tulis dan tidak langsung Percakapan adalah kegiatan komunikasi yang melibatkan sedikitnya dua orang untuk menyampaikan maksud pribadi. Percakapan menjadi mudah karena didukung oleh teknologi yang menyediakan fasilitas berkomunikasi. Fasilitas tersebut adalah media sosial khususnya Twitter. Media sosial Twitter berkaitan dengan fenomena berkomunikasi pada saat ini. Percakapan dalam media sosial dikaitkan dengan komponen tutur dari aspek SPEAKING yaitu setting participant ends act sequences key emotions instrumentalities norm of interaction dan genre. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek SPEAKING dalam media sosial Twitter dan mengetahui pola-pola percakapan secara tertulis dan tidak langsung yang membedakan dari pola-pola percakapan secara lisan dan langsung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan orientasi teoretis etnografi komunikasi. Peneliti mengamati percakapan dalam media sosial Twitter. Peneliti merancang instrumen penelitian sesuai kajian pustaka yang telah peneliti lakukan. Data berupa percakapan secara tertulis dalam media sosial Twitter. Sumber data adalah akun-akun pribadi dalam media sosial Twitter. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan sebab peneliti melakukan observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi mengklasifikasi dan membuat pengkodean. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh hasil penelitian bahwa kedelapan aspek SPEAKING yaitu setting participant ends act sequences key emotions instrumentalities norm of interaction dan genre digunakan pada percakapan dalam media sosial Twitter. Namun tidak semua aspek tersebut tampak. Ditemukan aspek yang hilang yaitu setting dan key emotions. Pada aspek setting latar tempat hilang digantikan dengan situasi. Pada aspek key emotions perasaan tidak tampak jelas dan digantikan dengan aspek Instrumentalities. Ditemukan pula aspek yang bergeser yaitu ends act sequences dan norm of Interaction. Pada aspek ends lebih condong pada maksud tujuan daripada maksud hasil. Pada act sequences mengalami banyak ketidaksepadanan topik. Pada norm of interaction mengalami banyak negative face daripada positive face. Terdapat 6 pola percakapan yang ditemukan sesuai hubungan antar aspek SPEAKING. Antara lain participant- ends participant-act sequences participan instrumentalities participant- norm of interaction participant genre dan key intrumentalities. Dari masing-masing tersebut saling dikaitkan dan mendapatkan pola-pola yang lebih spesifik dari pola sebelumnya. Penelitian pada percakapan dalam media sosial Twitter yang dilihat berdasarkan aspek SPEAKING terdapat dua kesimpulan. Pertama percakapan tulis tidak sebaik percakapan secara lisan dan langsung. Percakapan tulis dan tidak langsung terdapat aspek yang hilang seperti setting tempat dan key emotions. Dan aspek yang bergeser seperti ends act sequences dan norm of interaction. Kedua berdasarkan data dan pola yang terbentuk ditemukan banyak pola yang berhubungan dengan partisipan. Maka pada percakapan tulis dan tidak langsung aspek participant berperan penting dalam tersampainya sebuah pesan tersebut. Penelitian ini disarankan pada 3 pihak antara lain calon peneliti mahasiswa bahasa dan sastra dan pemerhati bahasa. Pada calon peneliti penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan percakapan secara tulis dan tidak langsung dengan percakapan secara lisan dan langsung. Pada mahasiswa bahasa dan sastra penelitian ini sebagai inspirasi penelitian berikutnya bahwa bahasa mengikuti fenomena dalam masyarakat. Fenomena media sosial Twitter dan bahasa yang digunakan menjadi contoh bahwa penelitian bahasa tidak selesai pada satu generasi saja. Namun ada perubahan pada generasi yang akan datang dengan perubahan pada aspek bahasa pula. Pada pemerhati bahasa sebagai acuan untuk melihat pergerakan bahasa dan masyarakatnya. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat dapat diidentikkan dengan keadaan masyarakat itu sendiri. Maka dari itu pemerhati bahasa dapat menyikapinya dari sisi kesopanan dan kedinamisan masyarakat pengguna bahasa khususnya dalam media sosial Twitter.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PIN Indonesian Literature |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 26 Aug 2016 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/9843 |
Actions (login required)
View Item |