Perilaku berbahasa dalam transaksi jual beli di Pasar Tradisional Lamongan / oleh Mayalibri Octavia - Repositori Universitas Negeri Malang

Perilaku berbahasa dalam transaksi jual beli di Pasar Tradisional Lamongan / oleh Mayalibri Octavia

Mayalibri Octavia (2009) Perilaku berbahasa dalam transaksi jual beli di Pasar Tradisional Lamongan / oleh Mayalibri Octavia. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pasar Lamongan merupakan salah satu pasar tradisional yang sangat dikenal warga Lamongan. Berada di pusat kota Lamongan menempati lahan seluas 8.500 m2 dengan luas bangunan 7.000 m2. Oleh karena itu pasar Lamongan merupakan tempat perbelanjaan yang ramai akan pengunjung. Bangunannya terdiri atas dua lantai dan mempunyai 830 kios yang menjual hampir semua kebutuhan masyarakat. Pasar Lamongan juga banyak dikunjungi pembeli dari berbagai wilayah di Lamongan bahkan dari kota tetangga diantaranya Tuban Gresik dan Babat karena merupakan pusat dari perdagangan di Kabupaten Lamongan. Bahasa yang digunakan penjual dan pembeli di pasar Lamongan adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia ragam tidak baku dengan bahasa penjual dan pembeli saling mempengaruhi untuk mendapatkan keuntungan masing-masing. Dalam transaksi jual beli penjual juga cenderung melakukan penyesuaian bahasa dengan pembeli. Keadaan pasar Lamongan yang demikian sangat memungkinkan terjadinya berbagai perilaku berbahasa oleh penjual maupun pembeli. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin mengetahui berbagai perilaku berbahasa dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Lamongan berdasarkan tindak tutur penjual dan pembeli pola alih tutur penjual dan pembeli aspek kebahasaan dilihat dari diksi dan ungkapan penjual dan pembeli dan prosedur berbahasa jual beli. Penelitian yang berjudul Perilaku Berbahasa dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tradisional ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Oleh karena itu data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk deskripsi percakapan antara penjual dan pembeli. Bersifat deskriptif karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata gambar dan bukan angka-angka. Pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) pengamatan dan (2) perekaman. Kedua teknik tersebut dilaksanakan secara bersamaan. Dengan demikian data yang diambil lebih representatif. Pengamatan maksudnya adalah peneliti melakukan observasi dengan membuat catatan lapangan secara langsung pada kegiatan transaksi jual beli. Pencatatan lapangan yaitu catatan tertulis mengenai apa yang didengar dilihat dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Selain pengamatan perekaman juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu kamera digital yang dilengkapi mmc 64MB dengan kapasitas durasi waktu 5 jam. Alat ini digunakan untuk merekam data verbal tuturan penjual dan pembeli saat bertransaksi. Hasil perekaman ditranskripsikan dalam bentuk tulisan. Selanjutnya diklasifikasikan dan diberi kode berdasarkan waktu perekaman dan pokok bahasan. Tahap berikutnya adalah Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat empat ragam tindak tutur penjual dan pembeli yaitu tindak representatif tindak komisif tindak direktif dan tindak ekspresif. Termasuk dalam tindak representatif adalah tindak bahasa menyatakan penolakan penegasan maksud menyampaikan informasi dan menunjukkan. Tindak komisif juga muncul dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Lamongan yaitu tindak bahasa berjanji/menjanjikan sesuatu dan menawar/tawaran. Sebagaimana tindak tutur representatif dan komisif tindak direktif juga dituturkan oleh penjual maupun pembeli. Tindak direktif dalam peristiwa jual beli diantaranya meminta memerintah dan melarang. Ragam tindak tutur terakhir yang ditemukan adalah tindak ekspresif yaitu berupa tindak menyalahkan rasa tidak puas humor berterima kasih basa-basi dan merayu. Pola alih tutur dalam transaksi jual beli di pasar tradisional ditemukan dengan menggunakan pasangan ujaran terdekat. Pasangan ujaran terdekat dalam transaksi jual beli di pasar tradisional terdiri dari 13 pasangan ujaran terdekat yaitu pasangan tanya jawab pasangan tanya jawab penerimaan pasangan tanya -jawab penolakan pasangan pertanyaan pembalikan pasangan penolakan pembalikan pasangan keluhan alasan pasangan ajakan pertanyaan pasangan persetujuan dan penolakan pasangan tawaran permintaan dan penolakan pasangan tawaran penolakan dan pembalikan pasangan pertanyaan pembalikan dan tawaran pasangan permintaan penolakan dan penawaran dan pasangan salam balik. Aspek kebahasaan dalam transaksi jual beli diketahui dari diksi dan ungkapan penjual dan pembeli di pasar tradisional Lamongan. Jenis diksi atau pilihan kata yang ditemukan dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Lamongan diantaranya pilihan kata umum dan pilihan kata khusus pilihan kata konkret dan pilihan kata abstrak juga pilihan kata denotasi dan pilihan kata konotasi. Ungkapan yang ditemukan dalam transaksi jual beli diantaranya ungkapan penerimaan dan penolakan yang merupakan bagian dari ungkapan persembahan dalam suatu tindak tutur atau tindak berbahasa (speech act). Prosedur berbahasa dalam transaksi jual-beli merupakan tahap-tahap tindak bahasa dalam melakukan jual-beli. Dari hasil penelitian maka diketahui bahwa prosedur berbahasa dalam transaksi jual beli terbagi pada tiga tahap prosedur transaksi yang terdiri dari awal tengah dan akhir. Tahap awal terdiri atas (1) pembeli memilih barang (2) penjual menanyakan yang dibutuhkan (3) penjual memberikan masukan pada pembeli dan (4) pembeli mulai menanyakan harga awal. Tahap tengah terdiri atas (1) menemukan barang dan (2) tawar-menawar harga. Tahap akhir terdiri atas (1) kesepakatan harga akhir (2) ucapan terimakasih dan (3) berpamitan. Berdasarkan bab III IV V dan kesimpulan yang ada maka saran yang dapat diperhatikan antara lain dalam kegiatan berbahasa digunakan bentuk bahasa yang bervariasi sesuai dengan situasi tutur partisipan tutur tempat tutur dan topik tutur. Temuan penelitian ini sebagai salah satu contoh untuk pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terutama pada pengajaran tindak tutur pola alih tutur diksi dan ungkapan juga prosedur berbahasa. Saran ini dianjurkan dalam rangka mengembangkan kreatifitas siswa terhadap materi pelajaran tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PIN Indonesian Literature
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 16 Jan 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/9720

Actions (login required)

View Item View Item