Adi, Yusuf Wahyu (2019) Studi awal pembuatan biofilm berbasis carboxymethyl cellulose-keratin / Yusuf Wahyu Adi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Adi Y. W. 2019. Studi Awal Pembuatan Biofilm berbasis Carboxymethyl Cellulose Keratin. Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Suharti S.Pd. M.Si. (II) Dr. Evi Susanti S.Si. M.Si. Kata kunci Biokomposit Biofilm CMC Keratin. Industri rumah pemotongan ayam menghasilkan limbah bulu ayam dalam jumlah yang besar. Bulu ayam mengandung polimer alam berupa protein yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Penggunaan polimer sintetis saat ini mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan karena sulit terdegradasi dan berasal dari minyak bumi. Polimer alam dapat digunakan sebagai alternatif dalam menggantikan fungsi polimer sintetis karena jumlahnya yang melimpah dan bersifat biodegradabel. Protein dari bulu ayam disebut keratin merupakan material serat yang baik. Keratin dapat dimanfaatkan sebagai material biokomposit dalam pembuatan biofilm pengganti polimer sintetis. Akan tetapi keratin memiliki sifat mekanik yang kurang bagus seperti mudah rapuh. Bahan komposit lain perlu ditambahkan untuk memperbaiki sifat mekaniknya. Carboxymethyl cellulose (CMC) merupakan turunan polimer alam selulosa yang memiliki sifat kuat transparan dan biodegradabel. Untuk itu perlu adanya campuran dari kedua material ini untuk menghasilkan kualitas biofilm yang baik. Keratin didapatkan dari bulu ayam dalam bentuk larutan menggunakan metode pengasaman. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang digunakan dalam menentukan kondisi dalam pembuatan biofilm berbahan dasar keratin. Maka dari itu dibutuhkan ukuran keratin serta kadar protein yang dapat digunakan dalam pembuatan biofilm berbasis CMC keratin serta karakteristik yang ditimbulkan akibat penambahan keratin pada sintesis biofilm tersebut. Penelitian ini meliputi tahapan yaitu (1) Pembuatan larutan keratin (2) Pembuatan larutan CMC dan (3) Pembuatan biofilm. Ukuran keratin didapatkan melalui analisa Particle Size Analyzer (PSA). Kadar protein yang terdapat dalam larutan keratin dianalisis menggunakan metode Lowry. Fourier transform infrared (FTIR) digunakan untuk mengetahui apakah keratin dapat memadu dengan baik dalam biofilm. Proses pengasaman bulu ayam dilakukan selama 6 hari menggunkan H2SO4 1 M menghasilkan larutan keratin dengan kadar protein sebesar 0 8683 mg/mL. Ukuran partikel yang terdapat dalam larutan keratin tersebut 1 5 956 m. Biofilm yang dihasilkan dari campuran CMC dan larutan keratin berwarna kuning dan transparan. Semakin tinggi konsentrasi CMC yang ditambahkan maka semakin tinggi suhu yang dapat ditahan oleh biofilm. Berdasarkan hasil FTIR pada spektrum yang dihasilkan dari biofilm berbasis CMC keratin muncul puncak serapan amida A amida II amida III serta regangan S-S dan C-S. Hal ini membuktikan bahwa keratin dapat memadu dengan CMC dalam biofilm.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 29 Jul 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/94374 |
Actions (login required)
View Item |