Peranan penduduk bumiputera dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942 / Shinta Dwi Prasasti - Repositori Universitas Negeri Malang

Peranan penduduk bumiputera dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942 / Shinta Dwi Prasasti

Prasasti, Shinta Dwi (2010) Peranan penduduk bumiputera dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942 / Shinta Dwi Prasasti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang memiliki keunikan tersendiri. Agama Kristen Protestan dalam proses penyebarannya banyak melakukan penyesuaian dengan budaya Jawa. Cara penyebaran ini menjadikan agama Kristen Protestan relatif mudah diterima masyarakat. Proses penyesuaian ajaran agama Kristen dengan budaya Jawa ini juga melibatkan penduduk bumiputera. Peranan penduduk bumiputera mulai tampak dominan saat gereja memasuki era kemandirian (1931). Sebagai salah satu contoh adalah peranan bumiputera dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan di Malang. Penyebaran agama Kristen di Malang telah dimulai sejak tahun 1857. Latar belakang inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang peranan penduduk bumiputera dalam penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana latar belakang tokoh bumiputera yang menyebarkan agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Jawa Timur tahun 1857-1942 2) bagaimana penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942 3) bagaimana peranan penduduk bumiputera dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942 . Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui latar belakang tokoh bumiputera yang menyebarkan agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Jawa Timur tahun 1857-1942 2) mengetahui penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942 3) mengetahui peranan penduduk bumiputera dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa di Malang tahun 1857-1942. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah terdiri dari 5 tahap yaitu 1) pemilihan topik 2) heuristik 3) verifikasi 4) interpretasi 5) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penduduk bumiputera memiliki andil dalam proses penyebaran agama Kristen Protestan di Jawa Timur. Tokoh bumiputera penyebaran agama Kristen Protestan ini memiliki kesamaan latar belakang kebudayaan yaitu budaya masyarakat agraris. Mereka menggunakan cara yang sama dalam mengajarkan agama Kristen Protestan pada masyarakat Jawa. Mereka menyesuaikan ajaran agama Kristen Protestan dengan kebudayaan masyarakat sekitar mereka yang agraris. Ajaran agama Kristen menjadi mudah diterima oleh masyarakat Jawa. Penyebaran agama Kristen Protestan di Malang menyesuaikan dengan garis-garis yang telah ditentukan zending yaitu pada 1870- 1910 zending dipusatkan di desa dan merupakan sebuah karya pendidikan dan pada tahun setelah 1910 zending baru mulai memasuki kota-kota. v Penyebaran agama Kristen Protestan memakai tiga saluran yaitu saluran pertanian pendidikan dan kesehatan. Penggunaan saluran pertanian yaitu dengan cara membuka desa baru yang memiliki basis ekonomi pertanian. Pekabaran Injil menggunakan saluran pendidikan dengan cara mendirikan sekolah yang bertujuan memberikan pendidikan agama anak-anak Kristen Jawa. Penggunaan saluran kesehatan ini dapat dilihat dari berdirinya rumah sakit Zending dan poliklinik di tiap desa beserta pelayanannya. Penduduk bumiputera yang memiliki andil dalam penyebaran agama Kristen di Malang berdasarkan kronologi terbagi dalam tiga peran yang berbeda yang pertama sebagai pembuka desa kedua sebagai guru Injil dan ketiga sebagai pendeta. Peran yang pertama dan kedua berlangsung pada rentang tahun 1857- 1931. Peran ini berjalan secara berdampingan artinya pembukaan hutan menjadi desa Kristen biasa dilakukan penduduk bumiputera. Pembukaan desa biasa diikuti dengan penentuan pengasuh jemaat (guru Injil) yang juga berasal dari penduduk bumiputera. Peran yang ketiga sebagai pendeta berlangsung pada tahun 1931 hingga tahun 1942. Proses penyebaran agama Kristen di Malang pada tahun 1931-1942 juga melibatkan penduduk bumiputera yang berkecimpung di dunia pendidikan dan kesehatan. Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas masalah upaya kemandirian greja dalam kaitannya dengan pergerakan nasional. Penelitian tersebut diharapkan dapat mengungkap hubungan munculnya upaya untuk menjadikan greja mandiri dan merdeka dengan upaya untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini bisa melengkapi pembahasannya tersebut dengan menggunakan teori-teori baru misalnya poskolonial dan menggunakan cara pandang seorang Kristen bumiputera. Penggunaan teori ini diyakini dapat mengungkap motif berdirinya organisasi-organisasi yang menjadi motor kemandirian greja. Cara pandang yang digunakan akan menunjukkan hasil yang berbeda dalam menyikapi kemandirian greja dibandingkan dengan hasil penelitian yang sudah ada.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Jan 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/91491

Actions (login required)

View Item View Item