Irmayanti, Mayang (2020) Pengelolaan tanah bengkok dalam meningkatkan kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang / Mayang Irmayanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Irmayanti Mayang. 2019. Pengelolaan Tanah Bengkok Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa Di Desa Harjokuncaran Kecaatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Skripsi Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan Prodi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegeraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Didik Sukriono S. H M. Hum (II) Rusdianto Umar S. H M. Hum Kata Kunci Pengelolaan Tanah Bengkok Kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa Desa Harjokuncaran. Tanah bengkok adalah lahan milik desa yang tidak dapat diperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh masyarakat desa namun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hak mengelolanya. Tanah bengkok dibagi menjadi dua yaitu dikelola oleh kepala desa dan perangkat desa yang hasilnya digunakan sebagai salah satu anggaran pendapatan desa dan dikelola oleh kepala desa dan perangkat desa yang hasilnya digunakan sebagai kompensasi gaji mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah tanah bengkok di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang.engetahui pengelolaan tanah bengkok oleh kepala desa dan perangkat desa di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang dan untuk mengetahui dampak pengelolaan tanah bengkok dalam meningkatkan kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskripsi jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskripstif. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan metode observasi wawancara dan dokumen. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengecek data yang diperoleh peneliti melakukan pengecekan data dengan cara pengamatan peningkatan ketekunan dan triangulasi. Adapun hasil penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut Pertama sejarah tanah bengkok di Desa Harjokuncaran sebelum adanya Undang-undang No 6 Tahun 2014 tanah bengkok dikelola oleh kepala desa dan perangkat desa yang hasilnya digunakan sebagai gaji pokok mereka. Seteleh adanya Undang-undang No 6 Tahun 2014 tanah bengkok menjadi gaji tambahan bagi kepala desa dan perangkat Desa Harjokuncaran. Kedua pengelolaan tanah begkok ada dua cara yaitu dengan cara dikelola sendiri dan disewakan. Ketiga dengan adanya tanah bengkok kesejahteraan kepala desa dan perangkat Desa Harjokuncaran cukup baik. Saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian ini antara lain kepala desa dan perangkat desa menyewakan tanah bengkoknya disesuaikan dengan waktu jabatannya. Agar tidak terjadi perselisihan antara perangkat desa yang lama dengan perangkat desa yang baru. Perangkat desa yang memiliki pekerjaan lain selain mejadi perangkat desa karena alasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebaiknya cukup dengan memaksimalkan pengelolaan tanah bengkok dengan cara dikelola sendiri. Maka hasil yang diperoleh dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 08 Jan 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/88528 |
Actions (login required)
View Item |