Larangan mengendarai sepeda motor ke sekolah bagi siswa/siswi SMP Negeri 1 Ponggok Kabupaten Blitar / Herlina Ratnasari - Repositori Universitas Negeri Malang

Larangan mengendarai sepeda motor ke sekolah bagi siswa/siswi SMP Negeri 1 Ponggok Kabupaten Blitar / Herlina Ratnasari

Ratnasari, Herlina (2018) Larangan mengendarai sepeda motor ke sekolah bagi siswa/siswi SMP Negeri 1 Ponggok Kabupaten Blitar / Herlina Ratnasari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

i ABSTRAK Ratnasari Herlina.2018. Dampak Pelanggaran Larangan Mengendarai Sepeda Motor Oleh Siswa/ Siswi Smp Negeri 1 Ponggok Terhadap Masyarakat Desa Ponggok Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Skripsi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Suparman Adi Winoto SH M.Hum (II). Dr. Didik Sukriono SH M.Hum. Kata Kunci Hukum Anak dibawah Umur Sepeda motor Undang-undang Lalu Lintas. Dalam pasal 81 ayat 1 dan 2 Undang- undang no 22 tahun 2009 tentang Peraturan lalu lintas dan angkutan jalan sudah dinyatakan batasan umur berapa seseorang bisa memiliki surat ijin mengemudi (SIM) Hal ini merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang tertib untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. tetapi pada kenyataannya banyak masyarakat yang melanggar undang- undang lalu lintas tersebut terutama anakanak dibawah umur khususnya para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Para pelajar ini disebut anak dibawah umur karena belum memenuhi persyaratan memiliki surat ijin mengemudi. Data kecelakaan di Kabupaten Blitar menurut satlantas polres Blitar tergolong banyak dan mengalami penningkatan setiap tahunnya . Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran hukum berkendara yang dimiliki oleh masyarakat. Penyumbang kecelakaan terbanyak dari kasus pelanggaran hukum berlalu lintas yaitu para pelajar atau anak dibawah umur ditahun 2017 sebanyak 119 korban kecelakaan merupakan anak dibawah umur atau pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1). Mengetahui larangan mengendarai sepeda motor yang ada di SMP Negeri 1 Ponggok (2). Mengetahui faktor penyebab yang mempengaruhi siswa/siswi SMP Negeri 1 Ponggok mengendarai sepeda motor. (3).Mengetahui bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh siswa/siswi SMP Negeri 1 Ponggok. (4). Mengetahui dampak yang ditimbulkan jika siwa/siwi SMP Negeri 1 Ponggok mengendarai sepeda motor.(5). Mengetahui cara pencegahan yang dilakukan oleh pihak sekolah SMP Negeri 1 Ponggok. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiandeskriptif. Informan dalam penelitian ini yaitu (1). Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ponggok (2) Waka Kesiswaan SMP Negeri 1 Ponggok (3). Tim Tata Tertib SMP Negeri 1 Ponggok (4orang) (4). Satpam SMP Negeri 1 Ponggok (5). Siswa SMP Negeri 1 Ponggok (6 orang) (6). Warga sekitar Sekolah. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara observasi dan observasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan triangulasi dari segi sumber data dan metode pengambilan data. Hasil penelitian diketahui bahwa (1). Larangan yang ada disekolah untuk siswa/siswi yang mengendarai sepeda motor berupa himbauan langsung dari pihak kepolisian yang disampaikan kepada sekolah supaya melarang siswa/siswinya mengendaai sepeda motor (2). Faktor yang mempengauhi siswa SMP mengendarai sepeda motor yaitu a.Orang tua mengijinkan dan ii memfasilitasi (b). Siswanya sendiri yang menginginkan naik sepeda motor c. Pengaruh teman sebaya dan lingkungan sekitar d. Dianggap lebih kekinian e. Tidak ada angkutan umum. (3) Upaya yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi supaya siswa/siswi SMP tidak mengendarai sepeda motor dilakukan oleh semua pihak yaitu dari pihak sekolah dan pihak kepolisian. Saran yang diberikan peneliti setelah melaksanakan penelitian ini antara lain (1). Bagi SMP Negeri 1 Ponggok supaya larangan tentang tidak boleh mengendarai sepeda motor yang diperuntukkan bagi siswa/siswi dipertegas lagi begitu pula sanksinya (2). Bagi Kepolisian supaya lebih tegas lagi menindak siswa/siswi yang melanggar aturan tidak boleh mengendarai sepeda motor setidaknya diberikan sanksi yang memberikan efek jera bagi pelanggarnya. (3). Bagi orang tua/wali siswa supaya lebih perhatian dan tegas kepada anak-anaknya Disini peran orang tua sangatlah penting apabila orang tua tidak memfasilitasi anak-anaknya dengan sepeda motor mereka tidak akan mengendarai sepeda motor dan melanggar aturan lalu lintas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: library UM
Date Deposited: 16 Oct 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/88417

Actions (login required)

View Item View Item