Tanisya, Lingga (2014) Pengaruh penggunaan puzzle terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat pada siswa tunarungu kelas VII di SMPLB YPTB Malang / Lingga Tanisya. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Tanisya Lingga. 2014. Pengaruh Penggunaan Puzzle Terhadap Peningkatan Kemampuan Menyusun Kalimat Pada Siswa Tunarungu Kelas VII Di SMPLB-B YPTB Malang. Skripsi S1 PLB Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Sutrisno S.Pd M.Pd (2) Dra. Wiwik Dwi Hastuti S.Pd M.Pd Kata Kunci Tunarungu kemampuan menyusun kalimat media puzzle Anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam menginterpretasi kalimat karena kemampuannya dalam menginterpretasi kalimat hanya bersandar pada pengalaman bahasanya yang terbatas. Ketika anak berbicara maka kalimat yang akan diucapkan tidak terstruktur atau terbalik-balik sehingga orang lain kurang dapat memahami pesan yang disampaikannya. Salah satu contoh yang ditemui adalah ketika peneliti bertanya Mengapa kamu kemarin tidak masuk sekolah . Jawaban yang ia uangkapkan Surabaya ayah pergi . Maksudnya adalah saya pergi ke Surabaya bersama ayah . Hal tersebut membuktikan terdapat siswa SMPLB-B YPTB Malang yang masih belum maksimal dalam menyusun kalimat. Kalimat yang diungkapkan tidaklah terstruktur dengan benar sehingga terjadi kesalahpamahan arti dan makna bagi orang lain. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengungkap pengaruh dari penggunaan puzzle terhadap peningkatan kemampuan menyusun kalimat pada siswa tunarungu kelas VII SMPLB-B YPTB Malang. Penelitian ini menggunakkan rancangan penelitian Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B dimana desain ini digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada target behavior dari fase baseline (A) ke Intervensi (B). Subjek penelitian menggunakan satu siswa tunarungu yaitu IW (18 tahun). Langkah-langkah pungganaan puzzle (1) siswa diperlihatkan puzzle secara utuh (2) guru mengacak puzzle (3) siswa diminta untuk menyusun puzzle sehingga menjadi utuh kembali (4) Siswa diminta untuk membaca dan mengidentifikasi kalimat yang telah disusun secara benar dan (5) siswa diminta untuk membalikkan puzzle untuk mengetahui jawabannya benar atau salah. Berdasarkan pengolahan data diperoleh mean level fase baseline subjek IW sebesar 68%. Mean level pada fase intervensi subjek IW sebesar 90 2%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan puzzle terhadap kemampuan menyusun kalimat pada siswa tunarungu kelas VII di SMPLB-B YPTB Malang. Sehingga disarankan kepada guru untuk dapat mengoptimalkan kemampuan indera lain yang dimiliki anak tunarungu yaitu auditorinya. Penggunaan puzzle dalam pelajaran Bahasa Indonesia dapat diterapkan karena selain tujuan utamanya adalah menyusun kalimat tetapi juga dapat melatih anak tunarungu pada aspek motorik konsentrasi kesabaran dan ketekunan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Biasa(PLB) > S1 Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 14 Jul 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/8749 |
Actions (login required)
View Item |