Pengembangan model pembelajaran matematika kontekstual untuk meningkatkan kreativitas siswa sekolah menengah atas / Endah Sulastri - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan model pembelajaran matematika kontekstual untuk meningkatkan kreativitas siswa sekolah menengah atas / Endah Sulastri

Sulastri, Endah (2016) Pengembangan model pembelajaran matematika kontekstual untuk meningkatkan kreativitas siswa sekolah menengah atas / Endah Sulastri. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Sulastri Endah.2015. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Kontekstual untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Ipung Yuwono M.S. M.Sc. (II) Dr. I Nengah Parta M.Si. dan (III) Dr. Hery Susanto M.Si. Kata Kunci Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Kontekstual Kreativitas. Kreativitas dapat diperoleh melalui pendidikan. Untuk memperoleh siswa yang kreatif diperlukan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitias siswa sehingga penelitian ini mengembangkan model pembelajaran matematika kontekstual yang dapat meningkatkan kretivitas siswa dengan menggunakan masalah matematika kontekstual. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil pengembangan model pembelajaran matematika kontekstual yang valid praktis dan efektif dapat meningkatkan kreativitas siswa Sekolah Menengah Atas . Pengembangan ini berdasar pada tahapan model pembelajaran yang diadopsi tahapan model pengembangan masalah umum bidang pendidikan dari Plomp (2007) yang terdiri dari tiga tahap yaitu (1) preliminary research/investigasi awal (2) prototyping phase/tahap prototipe (3) assessment phase/tahap penilaian Untuk mendukung pengembangan model dikembangkan perangkat pembelajaran dan instrumen. Perangkat pembelajaran terdiri dari Rencana Pengembangan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk melaksanakan model itu di kelas. Instrumen terdiri dari (1) lembar validasi Model dan Perangkat (2) Lembar Observasi Keterlaksanaan Model (3) Lembar Observasi Aktivitas Siswa (4) Angket Respon Siswa dan (5) Penguasaan Bahan Ajar dan Tes Kreativitas. Prototipe yang telah disusun divalidasi oleh tiga validator. Hasil validasi menunjukan bahwa prototipe memenuhi syarat kevalidan. Reliabilitas lembar validasi Model dan Perangkat diuji berdasar hasil validasi prototipe model dan perangkat. Pengujian reliabilitas ini dilakukan berdasar pada hasil validasi dari tiga validator. Untuk tiap-tiap indikator dihitung selisih dan jumlah dari validator terendah dan tertinggi dengan menggunakan rumus R [1 (A-B)/(A B)] x100% dengan A merupakan penilaian maksimum dari validator dan B merupakan penilaian minimum dari validator. Kriteria instrumen dikatakan reliabel jika nilai R 8805 75%. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model dan Lembar Observasi Aktivitas Mahasiswa tidak divalidasi ke validator tetapi hanya didiskusikan dengan teman sejawat yang telah melakukan penelitian pengembangan. Pada penelitian ini dilakukan 3 kali uji coba yang dilakukan di SMAN 2 Kediri. Hasil ujicoba I diperoleh (1) keterlaksanaan model masuk kategori sebagian besar terlaksana aktivitas siswa masuk dalam kategori aktif dan respon siswa secara klasikal positif. Sesuai keputusan tentang kepraktisan model yang sudah dibuat maka pada ujicoba I masih belum memenuhi aspek kepraktisan II (aktivitas siswa) dan III(respon siswa). Kepraktisan model dapat dikatakan terpenuhi pada ujicoba II. Namun demikian dari pemeriksaan secara mendalam ternyata masih ditemukan ada aktivitas siswa yang penilaiannya masuk kategori kurang aktif. Pada ujicoba III penilaian untuk seluruh aktivitas siswa sudah masuk kategori aktif. Keefektifan model diperoleh melalui tiga kali ujicoba. Pada ujicoba I hasil tes kreativitas siswa rata-ratanya berkatagori rendah. Pada ujicoba II dan III kreativitas matematika siswa kategori cukup tetapi pada aspek kebaruan hanya beberapa siswa yang mempunyai penyelesaian berbeda walaupun belum tuntas. Namun demikian terdapat peningkatan kreativitas yaitu prosentase hasil kreativitas uji coba pertama kedua dan ketiga berturut-turut 57 60 9 dan 61 4. Hasil uji coba dari fase pengembangan mulai pertama sampai dengan ketiga diperoleh model pembelajaran matematika kontekstual untuk meningkatkan kreativitas siswa SMA dengan sintak (a) orientasi (b) pembekalan dan penyajian masalah matematika kontekstual (c) diskusi kelompok (d) presentasi hasil diskusi dan (e) penutup dengan revisi pada presentasi hasil diskusi ditambah dua aspek untuk mefokuskan siswa dalam diskusi dan menuliskan alasan pengajuan pertanyaan. Temuan dalam penelitian ini antara lain (a) kriteria kebaruan pada aspek kreativitas kurang berarti hanya beberapa siswa yang dapat menemukan cara diluar cara yang diberikan guru yang diperoleh dari pengalaman belajar sebelumnya (b) jenis diskusi dengan materi beda pada setiap kelompok membuat siswa aktif pada kelompoknya sendiri dan berusaha untuk dapat mempresetasikan sebaik mungkin (c) penemuan konsep dari masalah matematika kontekstual dapat membuka cara berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah dengan banyak cara.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 May 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/64514

Actions (login required)

View Item View Item