El Khoiri, Niamika (2017) Factors contributing to EFL students' critical thinking / Niamika El Khoiri. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK El Khoiri Niamika. 2016. Factors Contributing to EFL Learners Critical Thinking. Disertasi. Program Doktor Pendidikan Bahasa Inggris. Pembimbing (1) Prof Utami Widiati Ph.D (2) Dr. Johannes Ananto Prayogo M.Pd. M.Ed. (3) Dr. Arwijati W. Murdibjono Dip. TESL. M.Pd. Key words EFL pemikiran kritis faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran kritis Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan rubrik asesmen dari tes Illinois Critical Thinking Essay untuk menjaring subjek potensial. Rubrik pada instrumen ini mirip dengan rubrik penilaian yang biasa digunakan pada esei argumentatif dengan penekanan yang lebih pada aspek pemikiran kritis. Dari 150 mahasiswa yang berpartisipasi dalam proses penjaringan subjek dua mahasiswa berhasil terjaring sebagai subjek penelitian ini. Di samping dua subjek yang berhasil didapatkan melalui metode penjaringan yang telah ditetapkan sebelumnya terdapat satu subjek tambahan yang akhirnya dimasukkan sebagai subjek dalam penelitian ini. Data untuk penelitian ini sebagian besar didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek penelitian. Penelitian ini pada hakekatnya adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan narrative inquiry untuk mendapatkan data dari para subjek dalam bentuk kisah perjalanan hidup yang disampaikan pada saat dilakukan wawancara mendalam. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tujuh faktor yang berkontribusi terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis adalah (1) gaya belajar dan (2) motivasi. Terkait dengan gaya belajar subjek penelitian ini teridentifikasi sebagai individu yang masuk kategori Field Independent sebagaimana yang ditunjukkan dalam hasil tes GEFT. Selain dari hasil tes mereka juga menceritakan kebiasaan serta kecenderungan belajar yang konsisten dengan karakteristik dari individu yang masuk dalam golongan Field Independent. Faktor internal yang kedua yaitu faktor motivasi dimana dapat disimpulkan dari kisah para subjek bahwa keputusan mereka untuk melakukan kegiatan berpikir kritis dipicu oleh keinginan untuk mencari kebenaran . Faktor eksternal meliputi (1) pengasuhan orang tua (2) pembelajaran di kelas (3) pajanan terhadap permasalahan atau konflik (4) pengalaman bersentuhan dengan keberagaman dan (5) faktor budaya. Terkait dengan pola pengasuhan orang tua subjek penelitian memiliki pengalaman dibesarkan di keluarga di mana orang tua memberikan kebebasan pada mereka untuk mengekspresikan dirinya suatu hal yang pada akhirnya memberikan pondasi yang kuat pada diri mereka untuk berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan mandiri dalam berpikir. Terkait dengan pembelajaran di kelas subjek setuju bahwa pendidikan memegang peranan yang penting dalam membentuk pola pikir mereka termasuk dalam membentuk kemampuan berpikir kritis. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa pajanan terhadap permasalahan membantu subjek dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dengan melihat berbagai kemungkinan dan perspektif yang berbeda. Pengalaman dengan keberagaman juga membantu subjek untuk bersikap lebih adil dan terhindar dari prasangka terhadap sesuatu yang berbeda dari dirinya. Beberapa saran dapat disampaikan berdasarkan temuan penelitian. Pertama dikarenakan pengembangan kemampuan berpikir kritis dipengaruhi oleh berbagai aspek maka upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis idealnya juga melibatkan pihak-pihat tersebut. Orang tua perlu melakukan pendekatan pola asuh yang membekali anak dengan kemampuan berpikir kritis. Insitusi pendidikan juga perlu memperhitungkan semua faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dalam sistem pendidikan sehingga siswa memiliki kesempatan untuk belajar di lingkungan yang bisa memacu kemampuan berpikir kritis mereka. Selanjutnya karena istilah berpikir kritis sebenarnya adalah konsep dari Barat istilah tersebut perlu untuk didefinisikan dengan jelas sehingga perilaku yang diharapkan dapat diukur. Tantangan bagi peneliti selanjutnya adalah mengembangkan instrumen penelitian yang mencakup sebanyak mungkin elemen dalam konsep pemikiran kritis sehingga dapat diterapkan pada situasi yang beragam.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S3 Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 08 Feb 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64430 |
Actions (login required)
View Item |