Hamidah, Siti Cholisotul (2015) Representasi ideologi gender dalam buku teks Bahasa Indonesia / Siti Cholisotul Hamidah. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Hamidah Siti Cholisotul 2014. Representasi Ideologi Gender dalam Buku Teks Bahasa Indonesia. Disertasi. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. H. Abdul Syukur Ibrahim (2) Prof. Dr. Joko Saryono M. Pd. (3) Prof. Dr. H. Dawud M. Pd. Kata Kunci Ideologi gender identitas gender peran gender status gender Fokus penelitian ini mengkaji masalah representasi ideologi gender dalam buku teks BI yang meliputi (1) topik (2) gambar (3) skema (4) kalimat dan (5) pilihan kata. Data penelitian terdiri atas dua jenis (1) berupa unit-unit teks dalam buku teks BI yang mengandung representasi ideologi gender yang meliputi (a) topik (b) gambar (c) skema (d) kalimat dan (e) pilihan kata yang bersumber dari dokumen berupa buku teks BI untuk SD SMP dan SMA yang berjumlah 36 buku dengan rincian setiap kelas dari masing-masing level pendidikan diambil 3 buku teks BI dan (2) informasi reflektif tentang latar belakang sosial budaya penulis buku teks BI. Jenis data penelitian (1) dikumpulkan dengan teknik dokumentasi yang mengandalkan peneliti sebagai instrumen utama yang dalam operasionalnya dibantu dengan panduan-panduan studi dokumentasi. Adapun data penelitian (2) dikumpulkan melalui teknik wawancara. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan kerangka AWK model van Dijk berperspektif gender. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh temuan penelitian berikut. Pertama representasi ideologi gender dalam elemen topik buku teks BI meliputi tiga hal yaitu (1) representasi identitas gender (2) representasi peran gender dan (3) representasi status gender. Dalam ketiga topik tersebut laki-laki dan perempuan direpresentasikan secara berbeda dan dikotomis. Dalam identitas gender laki-laki direpresentasikan sebagai sosok berfisik kuat mengedepankan intelektual rasional bijaksana dan cerdik sedangkan perempuan sebagai sosok yang lemah lembut emosional dan sasaran kekerasan. Dalam peran gender khusunya peran produktif laki-laki direpresentasikan berprofesi di berbagai bidang sedangkan perempuan berprofesi di bidang yang terbatas bahkan tidak jauh dari ranah domestik. Dalam peran reproduktif laki-laki direpresentasikan menjalankan aktivitas yang terbatas sedangkan perempuan mendominasi akivitas beragam dan kompleks mulai dari kerumahtanggaan pengasuhan penjaminan kecukupan makanan penjaminan kesehatan keluarga sampai dengan kebersihan dan keindahan rumah dan lingkungan. Dalam status gender laki-laki direpresentasikan berposisi lebih tinggi dan memiliki akses partisipasi kontrol dan manfaat lebih besar daripada perempuan. Laki-laki di keluarga sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah utama di organisasi sebagai ketua dan penaggung jawab dan di ketenagakerjaan sebagai direktur atau kepala sedangkan perempuan di keluarga hanya sebagai anggota keluarga pencari nafkah tambahan di organisasi sebagai sekretaris bendaharan seksi konsumsi serta anggota dan di ketenagakerjaan sebagai sekretaris dan karyawan. Representasi ketiga topik tersebut mengandung misrepresentasi marginalisasi terutama pada perempuan dan polarisasi laki-laki sebagai sosok unggul dan superior sedangkan perempuan sebagai sosok lemah inferior dan stereotipi. Kondisi yang demikian mengindikasikan dua hal yaitu (1) hal tersebut merupakan hasil dari representasi kesadaran mental penulis buku teks BI bahkan masyarakat tempat penulis tersebut berada dalam memandang identitas gender peran gender dan status gender yang timpang dan (2) hal tersebut diproduksi dengan diskriminasi pada perempuan dan dominasi pada laki-laki. Kedua gambar ilustrasi dalam buku teks BI berfungsi (1) sebagai pemancar yaitu melengkapi topik dan (2) sebagai penambat. yaitu mendukung memperjelas menguatkan serta menonjolkan bagian-bagian penting dalam topik tersebut. Selain itu gambar ilustrasi dalam buku teks BI ikut mendukung misrepresentasi marginalisasi pada perempuan dan polarisasi gender. Ketiga skema teks sastra dalam buku teks BI yang meliputi skema puisi prosa fiksi serta drama mendukung topik misrepresentasi marginalisasi perempuan dan polarisasi gender. Hal itu terjadi melalui detail yang tampak pada unsur intrinsiknya. Keempat skema teks nonsastra yang terdiri atas wawancara deskripsi eksposisi berita dan pengumuman juga mendukung topik misrepresentasi marginalisasi perempuan dan polarisasi gender. Hal itu terjadi melalui detail yang tampak pada struktur teks. Kelima dalam buku teks BI terdapat empat bentuk kalimat yang menonjol yang mendukung topik tersebut. Keempat kalimat itu ialah kalimat transitif kalimat intransitif kalimat relasional dan kalimat pasif. Dukungan kalimat-kalimat tersebut tampak pada bagian-bagian dan hubungan antarbagian kalimat yang yang secara sintagmatik membentuk makna ketiga topik tersebut. Proporsi dukungan dari masinig-masing kalimat tersebut bervariasi. Keenam dalam buku teks BI terdapat pilihan kata seksis yang mendukung topik tersebut. Pilihan kata seksis yang dimaksud berupa kata asimetri generik dan asimetri non-generik yang meliputi (1) asimetri perempuan ditandai (2) asimetri aditif (3) asimetri elipsis (4) asimetri stereotipi feminine atau maskulin dan (5) asimetri derogasi semantik pada perempuan. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut disarankan kepada empat pihak. Pertama guru BI di level SD SMP dan SMA hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar dalam (1) membangun sensitivitas gender pada dirinya (2) melakukan aksi afirmasi terhadap ketimpangan gender dalam proses pembelajaran BI di kelas sehingga terbentuk mindset kesetaraan dan keadilan gender bagi peserta didik dan (3) menyusun maupun memilih bahan ajar BI inklusif gender. Kedua Kepala Sekolah SD SMP maupun SMA hendaknya menjadikan hasil penelitian ini sebagai sebagai acuan dalam (1) menentukan kebijakan dalam memilih buku teks BI inklusif gender yang digunakan dalam proses pembelajaran BI dan (2) merancang program untuk membangun sensivitis gender bagi stakeholder-nya. Ketiga penulis buku teks BI di level SD SMP dan SMA hendaknya menjadikan temuan penelitian ini sebagai dasar pertimbangan dan acuan dalam menyusun buku teks BI yang inklusif gender. Keempat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya menjadikan temuan penelitian sebagai dasar pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang responsif gender termasuk dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan KTSP serta implementasinya dalam pembelajaran.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Jan 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/64280 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |