Zulvarina, Prima (2015) Pengembangan media pembelajaran menyimak dongeng bermuatan kearifan lokal / Prima Zulvarina. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Zulvarina Prima. 2015. Media Pembelajaran Menyimak Dongeng Bermuatan Kearifan Lokal. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pengembangan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. (II) Dr. Nita Widiati M.Pd. Keywords menyimak media pembelajaran dongeng kearifan lokal Keterampilan menyimak merupakan keterampilan pertama yang harus dikuasai siswa sebelum keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan menyimak kurang mendapatkan perhatian dibanding keterampilan berbahasa lainnya. Guru perlu memilih atau mengembangkan media untuk memersiapkan pembelajaran menyimak yang memudahkan guru dan siswa. Media yang tepat dalam pembelajaran menyimak sangat dibutuhkan. Media tersebut sebaiknya yang lebih baik mudah penyerapannya oleh siswa dan dekat dengan kehidupan siswa. Media tersebut mampu membantu guru dan siswa dalam pembelajaran memudahkan siswa dalam pemahaman materi dan sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang akan dipelajari. Penyusunan media yang sesuai dengan situasi kehidupan siswa dalam pembelajaran dapat dikaitkan dengan kearifan lokal. Keterkaitan tema kearifan lokal dengan media pembelajaran menyimak dapat berhubungan erat karena siswa membutuhkan common ground yang sama dengan apa yang dimiliki siswa. Kearifan lokal sudah selayaknya diperkenalkan kepada anak-anak kita agar mereka mengenal dan mencintai kebudayaan sendiri. Salah satu cara pengenalan kearifan lokal tersebut melalui media pembelajaran yang berisi cerita rakyat. Tujuan dari penelitian ini pertama menghasilkan produk media pembelajaran menyimak dongeng bermuatan kearifan lokal dan buku petunjuk penggunannya dalam pembelajaran menyimak. Kedua menguji kelayakan media pembelajaran menyimak dongeng yang telah dihasilkan serta buku petunjuk penggunaannya dalam pembelajaran dongeng bermuatan kearifan lokal untuk siswa SMP. Penelitian menggunakan pendekatanRecursive Reflective Design and Development atau disingkat R2D2 yang memiliki tiga fokus pengembangan. Ketiga fokus tersebut memiliki masing-masing kegiatan. Pertama fokus penetapan meliputi kegiatan (a) mengumpulkan informasi dari guru berkaitan dengan kebutuhan media pembelajaran menyimak dan (b) mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dan mencari alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Kedua fokus desain dan pengembangan meliputi kegiatan(a) menentukan indikator pencapaian yang digunakan dalam media (b) menentukan cerita dongeng yang bermuatan kearifan lokal (c) menentukan matrik kearifan karakter tiap dongeng yang diambil dari pendidikan karakter (d) menentukan kegiatan pramenyimak menyimak pascamenyimak nilai kearifan lokal (e) menentukan pengemasan media pembelajaran menyimak cerita dongeng bermuatan kearifan lokal yang akan dikembangkan (f) penyusunan media pembelajaran menyimak cerita dongeng dan (g) uji coba produk. Ketiga fokus diseminasi terdiri atas kegiatan (a) evaluasi (b) revisi (c) produk akhir (d) mengunggah media pembelajaran di web. Hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut. Pertama penilaian yang diberikan oleh ahli pembelajaran menyimak sastra diperoleh rata-rata 82 95% ahli media pembelajaran diperoleh rata-rata 79 55% ahli praktisi atau guru diperoleh 84 09% dan uji coba kepada siswa diperoleh rata-rata 82 62%. Menurut perhitungan analisis data dari keempat penilian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran layak. Hal tersebut berdasarkan pada persentase 75% - 84% dengan kualifikasi layak untuk diimplementasikan tetapi masih diperlukan perbaikan untuk penyempurnaan produk. Kedua perbaikan media yang dilakukan didasarkan pada saran dan komentar dari validasi ahli dan uji coba lapangan. Ada delapan perbaikan yang dilakukan dalam media pembelajaran yakni (a) pemetaan kearifan karakter dari setiap dongeng kemudian dipilih sebagai fokus pendidikan ke arah tersebut (b) pengembangan pola pelatihan pascamenyimak berisi apresiasi prosa fiksi/dongeng apresiasi berbasis pendidikan karakter dan refleksi diri integrasi apresiasi dan pendidikan karakter (c) penambahanpembimbingan menyimak dengan tujuan menguatkan dan memantapkan kembali kegiatan menyimak sebelum siswa diajak berlatih menyimak (d) pada menu kompetensi yang berisi tahap kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapatditampilkan lebih disederhanakan sehingga siswa mudah memahaminya (e) menggunakan bahasa yang tidak kaku dan lebih komunikatif dalam media pembelajaran tersebut (f) penggantian rekaman cerita dongeng dengan menggunakan gaya cerita mendongeng yang lebih menarik terutama pengucapan dialog/percakapan (g) memberikan penjelasan yang rinci mengenai dongeng tersebut sebelum melakukan kegiatan menyimak dongeng dan (h) pengubahan struktur isi buku petunjuk sehingga lebih operasional. Produk dalam penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran menyimak dongeng bermuatan kearifan lokal. Kearifan lokal dalam media ini berhubungan dengan pemilihan dongeng lokal yang berasal dari Malang Raya dan ditiap dongeng akan disajikan karakter kearifan apresiasi pendidikan karakter dan refleksi diri integrasi diri dan pendidikan karkter. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak hanya sekedar mengetahui dongeng-dongeng yang berasal dari Malang Raya tetapi juga muatan kearifan karakter yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini media pembelajaran menyimak dongeng hanya sekedar menyimak dan mengapresiasi dongeng saja tanpa membangun karakter yang didapat siswa setelah menyimak. Adapun sistematika penyajian menu menu-menu dan sub menu media pembelajaran yang telah direvisi dalam penelitian ini sebagai berikut (a) pengantar media (b) kompetensi (c) dongeng Garundia (d) dongeng Eyang Jugo (e) legenda Coban Rondo (f) legenda Mbah Mbatu (g) dongeng Ki Kures dan Naga Antaboga (h) profil pengembang. Produk ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan produk ini adalah mampu menjembatani siswa dalam pembelajaran menyimak khususnya menyimak dongeng. Hal tersebut dapat terlihat dari tahapan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa. Selain itu di dalam produk ini siswa tidak hanya mengapresiasi dongeng tetapi siswa juga mengapresiasi kearifan karakter yang terdapat dalam dongeng. Kelemahan produk ini pada pemakaian multimedia secara teknis produk ini memanfaatkan komputer/laptop sebagai media untuk mengasksesnya dan produk ini hanya dapat digunakan di sekolah Malang Raya saja. Media pembelajaran menyimak dongeng akan didiseminasikan dengan cara memuat dalam jurnal penelitian dan mengunduh produk dalam website Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa Indonesia di kota Malang kabupaten Malang dan kota Batu.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Aug 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/58056 |
Actions (login required)
View Item |