Bentuk hegemoni kekuasaan dalam tuturan 'Jokowi' / M. Imron Abadi - Repositori Universitas Negeri Malang

Bentuk hegemoni kekuasaan dalam tuturan 'Jokowi' / M. Imron Abadi

Abadi, M. Imron (2015) Bentuk hegemoni kekuasaan dalam tuturan 'Jokowi' / M. Imron Abadi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Abadi M. Imron. 2015. Bentuk Hegemoni Kekuasaan Dalam Tuturan Jokowi. Tesis Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Nurhadi M.Pd (II) Dr. Imam Agus Basuki M.Pd. Kata Kunci wacana kritis wacana kekuasaan fungsi wacana kekuasaan strategi wacana kekuasaan. Wacana tidak hanya dipahami sebagai studi bahasa tetapi juga dihubungkan dengan konteks yang membangunnya termasuk praktek kekuasaan. Fairclough melihat wacana kritis sebagai bentuk dari praktik sosial. Analisis wacana kritis melihat bahasa sebagai faktor yang penting yaitu bagaimana penggunaan bahasa untuk melihat ketimpangan kekuasaan yang terjadi dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pada dasarnya wacana menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses dan mekanisme kekuasaan. Kekudukan Jokowi sebagai pemimpin yang mampu membawa suatu perubahan bahkan dengan cepat masyarakat mampu memberikan kepercayaan terhadap tuturannya. Hal itu tidak lepas dari peran sebuah wacana yang dihadirkan dalam masyarakat dimana bahasa dijadikan media utamanya. Semakin baik seseorang menggunakan bahasa sebagai media komunikasi maka semakin baik pula bahasa itu mempengaruhi pola pikir orang lain. Dalam wacana ini bahasa tidak lagi dipakai sebagai sarana penyampaian pesan saja namun bahasa dalam wacana ini dapat beralih fungsi dari alat komunikasi menjadi cara untuk mempengaruhi. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui bentuk wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi (2) mengetahui fungsi wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi dan (3) mengetahui strategi wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analsis isi dengan berpatokan pada teori analisis wacana kritis Norman Fairclough yang menitikberatkan pada bagaimana bahasa itu menjadi alat pencapaian sebuah kekuasaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah wacana mengenai kekuasaan dalam tuturan Jokowi baik sebagai Gubernur maupun Presiden. Sumber data yang dimaksud di sini adalah transkripsi mengenai tuturan Jokowi yang dimuat di media televisi pada saat Jokowi menjadi Gubernur hingga menduduki kursi Kepresidenan. Data yang digunakan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah data kewacanaan yang bersifat kualitatif. Data awal dalam penelitian ini berupa data lisan yang diperoleh dari tuturan Jokowi yang diunggah dari situs youtube. Kemudian data lisan tersebut ditranskripsikan untuk nantinya dianalisis. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa bentuk wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi terdapat empat bentuk wacana kekuasaan yaitu (1) bentuk wacana kekuasaan paksaan (2) bentuk wacana kekuasaan imbalan (3) bentuk wacana kekuasaan sah dan (4) bentuk wacana kekuasaan ahli. Untuk fungsi wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi terdiri dari (1) fungsi wacana kekuasaan untuk mempengaruhi (2) fungsi wacana kekuasaan untuk mengatur dan (3) Fungsi wacana kekuasaan untuk memerintah. Sedangkan strategi wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi terdapat tiga temuan yaitu (1) membentuk wacana secara apresiasif (2) membentuk wacana secara persuasif (3) membentuk wacana secara koorsif. Berdasarkan penelitian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa wacana kekuasaan dalam tuturan Jokowi merupakan wacana kekuasaan yang menjadikan bahasa sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan sehingga wacana dipandang sebagai suatu cara untuk mengontrol orang lain demi pencapaian tujuan. Temuan di atas merupakan wacana yang bertujuan untuk membangun kekuatan dalam kekuasaan melalui bahasa sebagai medianya. Bahasa dijadikan peran yang sentral untuk membentuk kekuasaan secara halus tanpa ada kekerasan fisik di dalamnya. Kekuasaan bukan lagi diciptakan melalui kekerasan atau genjatan senjata namun dalam hal ini kekuasaan diciptakan melalui bahasa sebagai alat untuk mencapai kekuasaan itu. Saran yang dapat diberikan pembaca harus mampu menyikapi secara bijak mengenai pemahaman tentang wacana kekuasaan agar pembaca mengetahui bagaimana sebuah berita diproduksi sehingga diharapkan dapat lebih kritis dan selektif dalam memahami berita yang disajikan oleh media yang pada dasarnya media tidak selalu bersifat netral. Bagi pengajaran bahasa hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar baik pada tingkat reseptif maupun tingkat produktif. Untuk jenjang perguruan tinggi hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar pada bidang wacana. Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang sejenis dan penelitian wacana kekuasaan ini dijadikan dasar untuk melakukan penelitian lain dengan cara lebih kreatif atau mengembangkan wacana kebahasaan yang lainnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 01 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/58038

Actions (login required)

View Item View Item