Hendratmoko, Taufik (2017) Pengembangan Desain pembelajaran berlandaskan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara jenjang sekolah dasar / Taufik Hendratmoko. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Hendratmoko Taufik. 2017. Pengembangan Desain Pembelajaran Berlandaskan Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara Jenjang Sekolah Dasar. Tesis Progam Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dedi Kuswandi M.Pd (II) Prof. Dr. Punaji Setyosari M.Pd. M.Ed. Kata Kunci desain pembelajaran ki hajar dewantara sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) yang merupakan salah satu jenjang pendidikan dasar memiliki peran yang sangat mendasar dan penting. Sangat mendasar dan penting dikarenakan SD sebagai bentuk dari pendidikan dasar merupakan fondasi awal yang melandasi jenjang pendidikan berikutnya. Namun pendidikan di jenjang sekolah dasar masih mengalami berbagai kendala permasalahan di antaranya yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Hal ini terlihat dari digunakannya RPP yang seragam. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktivitas yang sengaja didesain untuk membantu pebelajar agar memiliki kemampuan atau kompetensi yang diinginkan. Suatu model desain pembelajaran dapat menjamin pembelajaran tersebut berlangsung sukses. Model desain pembelajaran tersebut dikembangkan dengan masing-masing paradigmanya yang unik. Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu pelopor pendidikan nasional yang memiliki paradigma konsep pendidikan yang unik. Oleh sebab itu untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas akan dikembangkan sebuah desain pembelajaran berlandaskan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara. Penelitian pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan desain pembelajaran berlandaskan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara jenjang SD yang valid praktis dan efektif. Pengembangan desain pembelajaran berlandaskan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara jenjang SD menghasilkan dua produk yaitu desain pembelajaran dan suplemen bahan ajar. Sedangkan model desain pengembangan yang digunakan ialah model ASSURE. Berdasarkan kriteria kevalidan penilaian ahli desain pembelajaran terhadap produk desain pembelajaran diperoleh presentase kevalidan desain pembelajaran mencapai 94% (sangat baik). Penilaian ahli materi pembelajaran terhadap suplemen bahan ajar diperoleh presentase kevalidan suplemen bahan ajar mencapai 90% (sangat baik). Sedangkan penilaian ahli media pembelajaran terhadap produk suplemen bahan ajar diperoleh presentase kevalidan suplemen bahan ajar mencapai 93%. Ini menunjukkan hasil pengembangan desain pembelajaran dan suplemen bahan ajar ditinjau dari kriteria kevalidan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan kriteria kepraktisan penilaian pada uji coba lapangan pada guru terhadap produk desain pembelajaran diperoleh presentase kepraktisan desain pembelajaran mencapai 95% (sangat baik) dan terhadap produk suplemen bahan ajar mencapai 93% (sangat baik). Penilaian pada uji coba perseorangan pada siswa terhadap produk suplemen bahan ajar diperoleh presentase kepraktisan suplemen bahan ajar mencapai 92% (sangat baik). Tahap penilaian pada uji coba kelompok kecil pada siswa terhadap produk suplemen bahan ajar diperoleh presentase kepraktisan suplemen bahan ajar mencapai 90% (sangat baik). Sedangkan penilaian pada uji lapangan pada siswa diperoleh presentase kepraktisan suplemen bahan ajar mencapai 95% (sangat baik). Ini menunjukkan hasil pengembangan desain pembelajaran dan suplemen bahan ajar ditinjau dari kriteria kepraktisan termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan kriteria keefektifan tes hasil belajar diperoleh presentase keefektifan desain pembelajaran mencapai 65% di akhir post test. Ini menunjukkan hasil pengembangan desain pembelajaran ditinjau dari kriteria keefektifan pencapaian tujuan pembelajaran termasuk kategori cukup efektif Saran penelitian antara lain penelitian pengembangan mengenai desain pembelajaran berlandaskan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ini masih sebatas membahas tentang pendidikan jiwa merdeka dan metode among. Teori eksistensi kodrati manusia kodrat alam dasar ajar tripusat pendidikan kemandirian dan belajar tuntas merupakan buah pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara yang masih terbuka untuk diteliti dan dikembangkan ke ranah praksis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Teknologi Pendidikan (TEP) > S2 Teknologi Pembelajaran |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Aug 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57267 |
Actions (login required)
View Item |