Wijaya, Abdul Hafiz Efendi (2009) Pengembangan modul pembelajaran Bahasa Inggris paket B setara SMP kelas VIII semester I dengan model Dick, Carey, dan Carey di paket B Sulamul Mufthadi Desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat / Abdul Hafiz Efendi Wijaya. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Buku-buku pembelajaran yang digunakan Paket B saat ini pada umumnya belum memenuhi tuntutan dunia pendidikan. Modul masih menggunakan kurikulum lama sekalipun ada buku yang menggunakan kurikulum KTSP tetapi buku itu merupakan buku untuk peserta didik formal. Sementara itu kondisi paket B yang kurang kondusif minimnya waktu belajar minimnya fasilitas pendidikan yang tersedia dan warga belajar memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan peserta didik formal. Sementara itu sudah terbukti bahwa buku pembelajaran formal terlalu akademis untuk warga belajar. Lalu bagaimana mungkin tercapai tujuan paket B untuk setara dengan SMP apabila kondisi seperti ini tidak diminimalisir. Kondisi ini juga menggambarkan kesenjangan yang tentunya menghambat tujuan-tujuan yang akan dicapai. Masalah utama yang tidak dapat diminimalisir yaitu minimnya waktu belajar tatap muka bersama tutor. Apabila menambah waktu belajar seperti pendidikan formal maka artinya melenceng dari konsep pendidikan non formal. Sementara warga belajar memiliki masalah tersendiri seperti separuh waktu harus bekerja bahkan karena faktor ekonomi orang tua maka mereka harus membantu orang tua bekerja. Masalah-masalah ini adalah kesenjangan-kesenjangan yang semestinya tidak ada harus diminimalisir dengan cara-cara tertentu salah satunya yaitu menggunakan modul dan sistem belajar mandiri. Akhir-akhir ini kepercayaan terhadap kemampuan individu untuk menjalankan proses pembelajaran semakin meningkat akan tetapi warga belajar tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Oleh karena itu di dalam modul harus menggunakan petunjuk-petunjuk yang akurat jelas dan mudah diikuti. Demikian pula komponen dan materi pembelajaran untuk warga belajar diatur sedapat mungkin agar tidak terlalu akademis. Sementara itu orientasi pembelajaran terutama bahasa Inggris untuk warga belajar sedapat mungkin menjawab kebutuhan-kebutuhan pembelajaran warga belajar paket B dan seharusnya sesuai dengan kurikulum nasional yang sedang berlaku. Salah satu langkah yang sangat berarti sebagaimana dipilih oleh peneliti yaitu mengembangkan modul pembelajaran. Modul berisi materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum nasional dapat dipelajari sendiri dan memenuhi kebutuhan warga belajar baik untuk melanjutkan dan untuk memasuki lapangan pekerjaan. Dalam pengembangan modul ini peneliti juga menentukan 9 langkah sistematis dalam model Dick Carey dan Carey (2001) sebagai prosedur pengembangan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan 3 (tiga) produk yaitu 1) modul pembelajaran 2) panduan untuk warga belajar dan 3) panduan untuk tutor. Ketiga produk ini diuji coba untuk mendapatkan data-data yang dapat digunakan untuk merevisi produk sehingga produk menjadi produk yang efektif efisien dan menarik. Setting tempat dan populasi ditentukan yaitu warga belajar paket B Sulamul Muftadi desa Anjani Kecamatan Suralaga Kabupaten Lotim- NTB. Sebelum uji coba terlebih dahulu modul direview oleh 1 (satu) orang ahli bidang studi untuk menemukan kesalahan dan memastikan keakuratan materi review 1 (satu) orang ahli rancangan pembelajaran dan review oleh 1 (satu) orang ahli media pembelajaran. Selanjutnya uji coba dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan. Data yang terkumpul dianalisis dengan 2 (dua) cara yaitu kualitatif dan kuantitatif 1) uji coba perorangan yang mengambil 3 (tiga) orang warga belajar sebagai responden. Uji coba perorangan ini dimaksudkan untuk menemukan keserasian materi dan kesalahan-kesalahan baik salah ketik ataupun struktur kalimat dan lainnya seperti gambar dan ilustrasi. Kedua uji coba kelompok kecil dengan responden 8 (delapan) orang untuk mengetahui efektifitas perubahan evaluasi perorangan Mengidentifikasi permasalahan yang timbul pada saat pembelajaran dan untuk menentukan apakah instruksi dapat digunakan untuk belajar sendiri tanpa interaksi dengan pembelajar. Uji coba lapangan terhadap 15 (lima belas) orang dimaksudkan untuk menemukan apakah pembelajaran dengan modul efektif efisien dan menarik bagi warga belajar. Alhasil uji coba modul ini menunjukkan bukti kuantifikasi uji coba perorangan yaitu 79 3%. Uji coba kelompok kecil 78 5% tetapi perlu direvisi. Setelah direvisi berdasarkan tanggapan dan saran responden. Pada uji coba lapangan menunjukkan hasil sekitar 84% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modul efektif mencapai tujuan pembelajaran efisien bila dibandingkan dengan rasio penggunaan waktu dan menarik bila memperhatikan skala sikap dan observasi terhadap antusias warga belajar. Untuk pemanfaatan dan pengembangan kedepan beberapa saran disampaikan warga belajar disarankan aktif bertanya belajar dirumah disiplin waktu tutor aktif mengontrol meluangkan waktu membantu warga belajar dan tutor sebaiknya membaca pedoman sebelum menggunakan modul. Untuk diseminasi disarankan mengadakan pendekatan menggunakan pendekatan sesuai karakter warga belajar. Untuk pengembangan selanjutnya sebaiknya bersama media lain dan pengembangan modul paket B mungkin ke depan kurang dibutuhkan karena kebijakan gratis wajar 9 tahun dan perlu dialihkan selain paket A dan B.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Teknologi Pendidikan (TEP) > S2 Teknologi Pembelajaran |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 31 Jul 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57073 |
Actions (login required)
View Item |