Rekacipta kesenian sintung di Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep / Muhammad Ahsanul Fata - Repositori Universitas Negeri Malang

Rekacipta kesenian sintung di Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep / Muhammad Ahsanul Fata

Fata, Muhammad Ahsanul (2018) Rekacipta kesenian sintung di Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep / Muhammad Ahsanul Fata. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Fata Muhammad Ahsanul. 2018. Rekacipta Kesenian Sintung di Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Skripsi Jurusan Sosiologi Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Abdul Latif Bustami M.Si. Kata Kunci Kesenian Sintung Sejarah Asal-usul Rekacipta Kesenian Sintung adalah kesenian Islami yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sintung berasal dari kata Settong yang berarti Maha Tunggal. Kata Sintung merupakan akronim dari rangkaian kata Sintung wang awang Sintung yang artinya menyatukan diri dengan Tuhan. Kesenian Sintung merupakan perpaduan dari beberapa unsur seni yaitu seni tari olah vokal dan musik. Saat ini kesenian Sintung muncul kembali dengan wajah baru setelah mengalami kevakuman beberapa tahun ada proses rekacipta yang melatarbelakangi kemunculan Sintung. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah sejarah asal-usul kesenian Sintung di Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep 2) Bagaimana proses rekacipta kesenian Sintung di Desa Ambunten Tengah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan studi dokumentasi. Validitas dan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sedangkan metode analisis data yang digunakan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Sintung berasal dari Karay yang kemudian diajarkan di Ambunten Tengah. Pada tahun 1975 di masa setelah Jalaluddin bin Tolibin Sintung tidak berjalan anggota yang tersisa hanya 35 orang dan anggotanya sepuh semua. sampai pada tahun 2015 dimasa kepemimpinan Nur Rahman Sintung mengalami beberapa rekacipta didalamnya hingga di tahun 2017 rekacipta Sintung rampung dan Sintung hidup kembali. 2) latar belakang terjadinya rekacipta Sintung proses awalnya dari Kiai Suhil yang kemudian memerintahkan Pak Zaini untuk mengubah Sintung tanpa menghilangkan nilai-nilai lam yaitu Sintung sebagai media seni untuk berdakwah. Penyebab sintung direkacipta karena pemain Sintung banyak kesurupan pada saat penampilan adanya sya ir yang tidak diketahui maknanya sehingga muncullah rekacipta Sintung. Ada beberapa sisi rekacipta yang terjadi di dalam Sintung yaitu lokasi waktu pakaian karakteristik pemain sya ir alat kesenian tarian dan fungsi. Saran kepada pemerintah adalah memberikan perhatian lebih terhadap kesenian-kesenian lokal yang ada di Sumenep khususnya kesenian Sintung membantu sarana dan prasana agar kesenian lokal tidak mengalami kepunahan. Untuk masyarakat adalah agar tetep menjaga kesenian lokal khusunya bagi generasi muda untuk lebih mencintai budaya lokal daripada budaya non lokal. Sedangkan bagi peneliti lain adalah diharapkan peneliti lain dapat mengambil tema yang berbeda dengan apa yang dikaji oleh peneliti.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 09 Aug 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55796

Actions (login required)

View Item View Item