Septiani, Novi Ayu (2018) Hubungan sosial dalam home industri batu gamping (studi kasus di Dusun Sentul Desa Pandanarum Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar) / Novi Ayu Septiani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Septiani Novi.A. 2018. Hubungan Sosial Dalam Home Industri Batu Gamping Studi Kasus di Dusun Sentul Desa Pandanarum Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Skripsi Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing Drs. Irawan M.Hum. Kata Kunci Dusun Sentul Home Industri Batu Gamping Hubungan Sosial Pengusaha Batu Gamping. Home industri batu gamping merupakan salah satu industri yang berdiri di Dusun Sentul Desa Pandanarum Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar yang mengolah batu kapur menjadi batu gamping yang digunakan untuk campuran semen sebagai perekat dalam pondasi bangunan. Dalam home industri batu gamping sendiri tidak dapat dipungkiri bahwa akan terlibat sebuah hubungan sosial baik dalam hubungan kerjasama maupun bentuk persaingan yang terjadi antar pengusaha home industri batu gamping. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui (1) Bentuk hubungan sosial kerjasama dan persaingan antar pengusaha home industri batu gamping dan (2) Bentuk penyelesaian dalam menghadapi persaingan yang terjadi dalam home industri batu gamping. Penelitian ini menggunakan jenis dan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara observasi dan dokumentasi serta menggunakan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu kehadiran dari peneliti sendiri. Analisis data dimulai dari tahap reduksi data penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk keabsahan data dilakukan perpanjangan pengamatan meningkatkan ketekunan dan triangulasi data. Berdasarkan pengumpulan data tersebut diperoleh tiga simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama hubungan kerjasama yang dilakukan oleh pengusaha home industri batu gamping dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain (1) Pada musim rendeng/penghujan penjualan batu gamping yang tinggi membuat antar pengusaha saling bertukar batu gamping sehingga setiap pengusaha yang melakukan pertukaran produk batu gamping agar masing-masing pihak mendapatkan keuntungan atas bentuk kerjasama tersebut (2) Hubungan kerjasama dalam bentuk momotne gamping dilakukan karena masing-masing pengusaha batu gamping saling membutuhkan sehingga apabila kedua belah pihak melakukan kerjasama maka masing-masing pengusaha batu gamping akan mendapatkan keuntungan. (3) Hubungan kerjasama berdasarkan kepentingan ekonomi dan sosial sehingga hubungan kerjasama tersebut bukan hanya sebagai bentuk kegiatan ekonomi semata melainkan sebagai bentuk kegiatan sosial dalam mempererat hubungan kekeluargaan yang akan saling membantu antar pengusaha batu gamping. Kedua hubungan persaingan yang dilakukan pengusaha home industri batu gamping terjadi pada musim ketigo/ kemarau dimana penjualan batu gamping menurun akibat dari tingginya produksi dari batu gamping bentuk persaingan yang terjadi diantaranya (1) permainan harga dilakukan oleh pengusaha home industri batu gamping akibat dari penjualan batu gamping yang sulit sehingga pengusaha batu gamping memberikan harga yang lebih murah agar produksi batu gamping tersebut segera terjual dan mendapatkan keuntungan dari pelanggan sehingga hal ini akan merugikan pengusaha batu gamping yang lain 2) perebutan pelanggan yang dilakukan oleh pengusaha home industri batu gamping dilakukan dengan menawarkan harga yang lebih murah kepada pelanggan dari pengusaha batu gamping yang lain sehingga membuat pelanggan akan berpindah tempat kepada pengusaha batu gamping yang memberikan harga lebih rendah (3) persaingan menggunakan perdukunan sebagai tujuan untuk menggagalkan hasil produksi pengusaha lain dan (4) persaingan dalam bentuk perselisihan antar pengusaha batu gamping yang disebabkan oleh pekerja sehingga mengakibatkan tidak terjalin hubungan kerjasama antar pengusaha batu gamping yang berselisih. Ketiga bentuk penyelesaian dalam menghadapi bentuk-bentuk persaingan yang dilakukan oleh pengusaha home industri batu gamping diantaranya (1) melakukan teguran terhadap pengusaha batu gamping yang melakukan kecurangan dengan memberikan harga yang lebih murah (2) memberikan permintaan kepada pelanggan agar tidak menerima pengiriman batu gamping dari pengusaha lain (3) tidak melakukan tanggapan berupa teguran maupun peringatan karena mengalami adanya hutang piutang sehingga apabila melakukan peneguran dikawatirkan hutang tersebut akan diminta oleh pengusaha yang melakukan kecurangan (4) penyelesaian dilakukan dengan memberikan keputusan sepenuhnya dari Pelanggan mau menerima atau menolak pengantaran batu gamping dan bersikap mengalah untuk menghindari pertikaian antar pengusaha batu gamping. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk memperdalam penelitian tentang home industri batu gamping mengenai kiat-kiat yang dilakukan oleh pengusaha batu gamping dalam mempertahankan usaha yang dapat bertahan selama bertahun-tahun sehingga dengan demikian akan memberikan pelestarian terhadap home industri batu gamping sebagai pembuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Dusun Sentul dan sekitarnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 09 Jul 2018 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/55789 |
Actions (login required)
View Item |