Industri budidaya mutiara di Kecamatan Sekotong Lombok Barat (1989-2012) / Aulia Kurnia Fajar - Repositori Universitas Negeri Malang

Industri budidaya mutiara di Kecamatan Sekotong Lombok Barat (1989-2012) / Aulia Kurnia Fajar

Fajar, Aulia Kurnia (2015) Industri budidaya mutiara di Kecamatan Sekotong Lombok Barat (1989-2012) / Aulia Kurnia Fajar. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Fajar Aulia Kurnia. 2014. Industri Budidaya Mutiara di Kecamatan Sekotong Lombok Barat 1989-2012. Skripsi Program Studi Ilmu Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Abdul Latif Bustami M.Si. (II) Dr. R Reza Hudiyanto M.Hum. Kata Kunci Industri Budidaya Mutiara Sekotong Lombok Barat Perkembangan Dampak Pulau Lombok terkenal sebagai salah satu tempat penghasil mutiara di Indonesia maupun didunia. Salah satu daerah penghasil mutiara terbesar di Lombok adalah di kecamatan Sekotong kabupaten Lombok Barat. Industri budidaya mutiara di kecamatan Sekotong telah ada sejak tahun 1989. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan beberapa hal yaitu (I) Perkembangan industri budidaya mutiara di kecamatan Sekotong kabupaten Lombok Barat 1989-2012 (II) Dampak industri budidaya mutiara di kecamatan Sekotong kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan kualitatif dan gaya penulisan naratif deskriptif. Data yang diperoleh berupa data fisik dan non fisik. Data fisik adalah berupa dokumen-dokumen yang meliputi surat akta dan data statistik. Data non fisik berupa transkrip wawancara. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut diperoleh beberapa kesimpulan mengenai penelitian ini. Pertama awal mula industri budidaya mutiara di kecamatan Sekotong berkaitan dengan skema PMA (Penanaman Modal Asing) yang digagas pemerintah. Di kecamatan Sekotong perusahaan budidaya mutiara yang pertama adalah PT. Budaya Mutiara tahun 1989 dengan skema PMA. Pada tahun-tahun selanjutnya terjadi pertambahan jumlah perusahaan mutiara dan pertumbuhan jumlah produksi. Pada tahun 1999-2005 banyak perusahaan yang tutup karena imbas krisis moneter. Tahun 2005 dibuka pertambangan emas liar yang membawa dampak negatif bagi industri budidaya mutiara di kecamatan Sekotong. Pada tahun 2005-2012 pemerintah daerah mulai gencar mempromosikan Sekotong sebagai penghasil mutiara unggulan di Indonesia dengan mengadakan pameran-pameran dan seminar. Kedua adalah dampak industri budidaya mutiara di kecamatan Sekotong Lombok Barat. Dampak bagi masyarakat ialah dibukanya lapangan kerja di sektor perikanan budidaya. Dampak lain ialah terjadi alih keterampilan dari warga yang bekerja di perusahaan budidaya mutiara sehingga bisa memiliki keterampilan dalam membudidayakan mutiara dengan dibukanya kelompok budidaya Maxima Baru . Dampak bagi pemerintah adalah bertambahnya PAD (Penerimaan Asli Daerah) dari sektor perikanan budidaya dan ditetapkannya wilayah Sekotong sebagai sebuah SWP (Satuan Wilayah Pengembangan) maritim. Sementara itu dampak bagi industri budidaya mutiara adalah industri budidaya mutiara di Sekotong telah mampu membudidayakan berbagai jenis mutiara dengan beragam bentuk dan grade. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat membahas mengenai perkembangan budidaya mutiara dalam kaitannya dengan persaingan bisnis antar negara-negara tujuan ekspor mutiara.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 02 Jan 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55758

Actions (login required)

View Item View Item