Priyanggita, Surya Dewangga (2015) Peranan kali Jagir dalam kehidupan masyarakat Soerabaja (1918-1941) dan muatan pembelajaran sejarah / Surya Dewangga Priyanggita. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Dewangga Surya. 2015.Peranan Kali Jagir dalam Kehidupan Masyarakat Soerabaja (1918-1941) dan Muatan Pembelajaran Sejarah. Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Ari Sapto M. Hum. Kata Kunci Kali Jagir Kanal Masyarakat Gemeente Soerabaja. Kali Jagir merupakan bangunan peninggalan pemerintahan Hindia Belanda di Kota Surabaya. Kali Jagir adalah bangunan kanal yang dibangun pada pertengahan abad ke-19 dan diperbaiki lagi pada awal abad ke-20 bertujuan untuk mengatasi banjir yang terjadi di Gemeente Soerabaja. Kanal ini sebelumnya diberi nama Kanal Wonokromo namun masyarakat lebih mengenalnya sebagai Kali Jagir. Peranan Kali Jagir sangat banyak diantaranya sebagai peningkatan kesehatan masyarakat akibat wabah penyakit yang dibawa oleh banjir dan sebagai drainase utama pada Gemeente Soerabaja. Kanal ini juga digunakan sebagai irigasi pertanian dan sirkulasi air pada tambak masyarakat Gemeente Soerabaja. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang pembuatan Kali Jagir (2) bagaimana proses pembuatan Kali Jagir (3) bagaimana pengaruh Kali Jagir terhadap kehidupan masyarakat tahun 1918-1941 (4) bagaimana kontribusi sejarah Kali Jagir bagi pembalajaran sejarah. Topik penelitian ini membahas dari segi kesejarahan dari bangunan serta peranannya oleh karena itu peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik kritik intern dan kritik ekstern interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) letak geografis Gemeente Soerabaja yang berada di dataran rendah dan berada pada muara Sungai Brantas membuat daerah ini rawan terkena banjir. Sungai dalam kota diantaranya Sungai Surabaya Kali Mas Kali Pegirian tak mampu menampung debit air Sungai Brantas. Banjir yang terjadi membawa wabah penyakit yang menyerang seluruh masyarakat diantaranya masyarakat Bumiputra dan Eropa. Wabah penyakit dari banjir ini lebih menyerang Bumiputra karena Bumiputra memiliki pemukiman yang kumuh yang mudah terserang penyakit. Banjir yang melanda Gemeente Soerabajajuga membuat aktivitas seluruh kota menjadi terganggu. Dalam permasalahan tersebut pemerintah kolonial membuat kebijakan dengan membangun sebuah kanal untuk menampung debit air yang berlebih dari kiriman Sungai Brantas (2) Pada tahun 1856 pemerintah kolonial membuat sebuah kanal untuk menyudet aliran air dari Sungai Surabaya yang menuju kota. Pada tahun 1918 hingga 1930 pemerintah Gemeente Soerabajamembuat perbaikan seluruh drainase kota termasuk perbaikan pada kanal Kali Jagir. Tenaga kerja dalam pembangunan ini menjadi tanggung jawab dari Burgelijke Openbare Werken (BOW) atau Dinas Pekerjaan Sipil. Pembangunan kanal ini menghabiskan danaf1.418.106. Perbaikan pembangunan ini menghasilkan pondasi di tepi kanal jembatan kereta api Wonokromo pintu air di Jagir dan medokan serta pembuatan instalasi pengelolah air (PDAM Gemeente Soerabaja) (3) Semenjak pembangunan kanal Kali Jagir tersebut Gemeente Soerabajabebas dari banjir besar yang selalu melanda di musim hujan. Sebagian besar dari aliran yang dibawa Sungai Brantas dialirkan ke kanal dampaknya adalah sungai dalam kota kini tidak pernah meluap. Kesehatan masyarakat akan bencana banjir telah diatasi. Pembangunan kanal Kali Jagir juga diiringi pembangunan pintu air dan instalasi pengelolah air yang berdampak pada kebutuhan air bersih di Gemeente Soerabaja (4) Penguatan mengenai pentingnya faktor menjaga warisan bangunan masa lalu dalam bermasyarakat sangat penting dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran sejarah. Di dalam Kurikulum 2013 peserta didik dituntut dalam proses belajar dari sekolah kelas dan masyarakat. Dalam belajar lingkup masyarakat mereka dapat mengilhami pendidikan sejarah dengan pengaplikasian menjaga dan melestarikan tinggalan masa lalu seperti halnya menjaga warisan Kali Jagir. Dalam pembelajaran sejarah kolonial perlu dilaksanakan dalam sekolah agar pengenalan kepada peserta didik tentang bangunan tinggalan kolonial ini yang memiliki fungsi sebagai drainase utama Gemeente Soerabajayang bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir tahunan yang sudah terjadi sejak abad ke-19. Permasalahan masyarakat sekarang adalah kurang menjaga dan melestarikan bangunan ini. Tanpa Kanal Wonokromo atau Kali Jagir pada masa sekarang Surabaya pasti mengalami banjir seperti halnya di masa kolonial Hindia Belanda. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk penelitian lebih lanjut dalam peranan kanal Kali Jagir di Gemeente Soerabajaserta sistem drainase lainnya yang dibuat oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Gemeente Soerabaja. Tujuannya adalah agar setiap generasi mengetahui peranan serta fungsi dari bangunan-bangunan tersebut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 11 Jun 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/55131 |
Actions (login required)
View Item |