Hariana, Andita (2015) Perkembangan motif batik tulis bakaran Kabupaten Pati tahun 2002-2014 / Andita Hariana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Hariana Andita. Perkembangan Motif Batik Tulis Bakaran Kabupaten Pati Tahun 2002-2014. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing Drs. Dewa Agung Gede Agung M. Hum. Kata Kunci Perkembangan Motif Batik Tulis Bakaran Batik Bakaran adalah batik tulis yang berada di Kabupaten Pati. Keunikan dari batik tulis Bakaran adalah meskipun berada di pesisir Laut Jawa motif batik yang dihasilkan adalah motif Keratonan. Motif Keratonan ini memiliki isen-isen yang penuh pada motifnya dan menggunakan warna-warna kalem seperti sogan putih dan hitam. Selanjutnya Motif batik tulis Bakaran mulai berkembang banyak menghasilkan motif Flora dan Fauna dan lebih berani bermain warna. Warna-warna mencolok seperti merah kuning biru ungu hijau dan isen-isen pada motifnya lebih sedikit. Kekhasan lain dari batik tulis Bakaran adalah pada remekan yang ada di setiap motif batik yang dihasilkan remekan ini menjadi khas karena tidak semua tempat yang memproduksi batik tulis dapat menghasilkan remekan seperti di Batik Tulis Bakaran. Penelitian ini mencari jawaban atas masalah pertama bagaimana sejarah batik tulis bakaran. kedua bagaimana perkembangan motif batik tulis bakaran pada tahun 2007-2014 serta kontribusinya terhadap pendidikan kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan metode historis atau metode sejarah dengan melakukan 5 langkah penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik pengumpulan sumber verifikasi (kritik sejarah keabsahan sumber) interpretasi (analisis dan sintesis) dan penulisan (historiografi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Menurut tradisi lisan batik tulis Bakaran dibawa oleh seorang abdi dalem keraton yang bertugas menjaga museum pusaka dan pembuat seragam prajurit pada Zaman Majapahit bernama Nyai Banoewati. Nyai Banoewati melakukan pelarian karena ketahuan telah memeluk Agama Islam dalam pelariannya Nyai Banoewati tinggal di masjid tanpa mihrab di Desa Bakaran Wetan bergaul dengan masyarakat sekitar dan mengganti namanya menjadi Nyai Ageng Sabirah. Di kehidupan sehari-hari Nyai Ageng Sabirah mengajari masyarakat sekitar untuk mengaji dan membatik keterampilan membatik dari Nyai Ageng Sabirah ini terus berkembang hingga sekarang. (2) perkembangan pesat Motif Batik Tulis Bakaran dimulai pada tahun 2002 saat pembatik mulai membuka usahanya yang sebelumnya sempat ditutup karena dilanda krisis usaha yang dilakukan para pembatik ini dengan memodifikasi motif-motif klasik agar motif klasik dapat selalu diingat dan mematenkan 22 motif klasik yang sudah ada selain memodifikasi motif klasik para pembatik juga berinovasi dengan menghasilkan motif-motif baru berupa motif flora fauna dan wayang dengan warna-warna yang mencolok juga berinovasi dengan memproduksi olahan kain batik menjadi baju anak-anak maupun dewasa tas dan hiasan dinding. Saran untuk penelitian selanjutnya masih banyak sekali sisi menarik dari Batik Tulis Bakaran untuk dikaji lebih mendalam yaitu bagaimana kehidupan pembatik pada saat menghadapi krisis tahun 1998 mengenai peran Pemerintah Kabupaten Pati terhadap Batik Tulis Bakaran sebagai rintisan desa wisata Kabupaten Pati selain itu makna dari motif-motif Batik Tulis Bakaran perlu digali kembali dalam segi historis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 11 Jun 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/55124 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |