Astuti, Dyah Mei (2015) Kajian historis dan sosiologis: interaksi sosial antara santri dan abangan pada masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo serta muatan edukasinya / Dyah Mei Astuti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Astuti Dyah Mei. 2015. Kajian Historis dan Sosiologis Interaksi Sosial antara Santri dan Abangan pada Masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo serta Muatan Edukasinya. Skripsi. Jurusan Sejarah. Program Studi Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dra Siti Malikhah Towaf M.A. Ph.D. Kata Kunci Historis Interaksi Sosial Santri Abangan Desa Tegalsari merupakan nama salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Desa ini dibabat oleh Kyai Ageng Mohammad Besari. Di Desa Tegalsari terdapat Pondok Tegalsari dan wisata religius yang sangat terkenal yaitu wisata religius Makam Kyai Ageng Mohammad Besari dan juga Masjid Tegalsari yang masih eksis hingga saat ini. Masyarakat Desa Tegalsari terkenal sebagai masyarakat yang agamis karena mereka banyak menalurikan ajaran Kyai Ageng Mohammad Besari sehingga di Desa Tegalsari tersebut di dominasi oleh masyarakat santri. Namun terdapat juga minoritas masyarakat abangan di Desa Tegalsari tersebut. Penelitian ini memiliki empat rumusan masalah yang akan dikaji diantaranya yaitu (1) Bagaimana latar belakang Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo (2) Bagaimana keadaan sosial keagamaan masyarakat santri di Desa Tegalsari (3) Bagaimana keadaan sosial keagamaan masyarakat abangan di Desa Tegalsari Dan (4) Bagaimana interaksi sosial yang terjalin antara masyarakat islam santri dan abangan di Desa Tegalsari . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Penelitian deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk memaparkan secara lugas dan menyeluruh mengenai latar belakang Desa Tegalsari keadaan dari masyarakat santri dan abangan di Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo serta interaksi yang terjalin di antara kedua kelompok masyarakat tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu (1) Desa Tegalsari merupakan desa yang dibabat oleh Kyai Ageng Mohammad Besari yangsecara resmi didirikan sebagai sebuah desa perdikan masa pemerintahan Pakubuwana II. Di Desa Tegalsari ini Kyai Ageng Mohammad Besari membangun masjid dan pondok. Pondok Tegalsari mengalami zaman keemasan saat dipimpin oleh cucu Kyai Ageng Mohammad Besari. (2) Keadaan sosial keagamaan masyarakat santri Desa Tegalsari tercermin dari kegiatan sosial keagamaan yang masih berlangsung sampai sekarang dan berpusat di masjid Tegalsari. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya yaitu kegiatan rutin baca Al-Qur an simakan Al-Qur an pengajian kitab Mauludan Isro Mi roj i tikaf istighosah kultum kuliah subuh sholat malam Lailatul Qodar pengajian kitab Ibnu Gofilin dan peringatan Haul Kyai Ageng Mohammad Besari. (3) Keadaan sosial keagamaan masyarakat abangan Desa Tegalsari tercermin dari kegiatan sosial keagamaan yang dilaksanakannya yaitu kegiatan selametanmulai dari selametan kehamilan kelahiran pernikahan dan kematian. Selain itu juga terdapat selametan-selametan lainnya yang dilaksanakan seperti upacara selametan saat mereka mendapatkan keuntungan ataupun kesusahan. Mereka juga masih percaya kepada dukun dalam kehidupan mereka misalnya saja pada saat sakit penentuan hari baik ataupun menangkal hujan. (4) Interaksi sosial yang terjalin antara masyarakat santri dan abangan Desa Tegalsari terjalin dengan cukup baik dimana walaupun mereka merupakan dua varian masyarakat yang berbeda akan tetapi mereka dapat saling menghargai dan mempunyai sikap toleransi yang tinggi. Santri Desa Tegalsari merupakan santri Nahdlatul Ulama sehingga mereka tidak menentang tradisi selametanmasyarakat abangan. Masyarakat santri menyesuaikan tradisi tersebut dengan ajaran Islam seperti memasukkan unsur-unsur Islam didalamnya yaitu misalnya disisipi dengan tahlilan do a dan sholawatan. Sebagai bentuk interaksi sosial masyarakat abangan pun juga dilibatkan dalam beberapa kegiatan masyarakat santri. Tidak jarang pula antara masyarakat santri dan abangan tersebut berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan oleh pihak desa. Saran yang ditujukan bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat mengembangkan penulisan dan mengkaji lebih mendalam mengenai interaksi sosial ataupun terkait santri dan abangan di tempat yang berbeda ataupun terkait desa Tegalsari dengan tema yang berbeda. Masih banyak keunikan yang dimiliki oleh Desa Tegalsari seperti masjid Tegalsari Yayasan Tegalsari Makam Tegalsari maupun kegiatan-kegiatan yang berlangsung di desa tersebut. Sehingga diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar bisa menggali lebih dalam terkait hal-hal tersebut agarwawasan yang didapatkan dapat bertambah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Jun 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/55117 |
Actions (login required)
View Item |