Makna simbolik upacara adat baritan di situs gunung Gedang Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar serta muatan edukasinya / Iksa Soka Pinpawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Makna simbolik upacara adat baritan di situs gunung Gedang Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar serta muatan edukasinya / Iksa Soka Pinpawati

Pinpawati, Iksa Soka (2015) Makna simbolik upacara adat baritan di situs gunung Gedang Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar serta muatan edukasinya / Iksa Soka Pinpawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Soka Pinpawati Iksa. 2015. Makna Simbolik Upacara Adat Baritan di Situs Gunung Gedang Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar serta Muatan Edukasinya. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing Drs. Nur Hadi M.Pd M.Si. Kata Kunci Makna Simbolik Upacara adat Baritan situs Gunung Gedang Sebagai makhluk berbudaya manusia penuh dengan simbol. Setiap daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yang membedakannya antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Perbedaan kebudayaan tersebut dapat menjadi ciri khusus dari daerah yang diwakili. Kebudayaan muncul dari kebiasaan yang dilakukan masyarakat secara terus-menerus dalam waktu yang lama dan secara turun-temurun. Hal tersebut yang membuat kebudayaan setiap daerah di Indonesia bervariasi. Simbolisme juga sangat menonjol peranannya dalam tradisi atau adat istiadat simbolisme tersebut kental sekali dalam upacara adat yang merupakan warisan turun-temurun dari generasi tua ke generasi berikutnya. Seperti pada tradisi Baritan yang sampai sekarang masih eksis di situs Gunung Gedang. Tradisi ini biasa dilaksanakan setiap tahun pada malam Suro yang bagi Desa Gadungan dianggap sangat penting karena peristiwa Satu Suro sering dianggap sebagai momen yang sakral. Sehingga dalam tradisi ini terdapat pula simbol-simbol yang memiliki makna serta menarik untuk diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana keadaan situs Gunung Gedang di Desa Gadungan (2) Bagaimana latar belakang upacara adat Baritan di situs Gunung Gedang (3) Bagaimana makna simbolik upacara adat Baritan di situs Gunung Gedang serta muatan edukasinya. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara observasi dan studi dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu mereduksi data menyajikan data menarik kesimpulan dan verifikasi. Kemudian pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan keikutsertaan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini sebagai berikut (1) Situs Gunung Gedang yang berada di Dusun Sukomulyo Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar ditemukan pada sekitar tahun 1900 diperkirakan merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit pada sekitar abad ke 14 Masehi yang berlatar agama Hindu. Situs ini merupakan tempat suci di Desa Gadungan yang dijadikan tempat pelaksanaan upacara adat Baritan karena kesuciannya akan semakin menambah nilai kesakralan upacara. (2) Baritan berasal dari istilah lebar rit-ritan artinya setelah panen raya yang dilaksanakan dibulan Suro. Bulan Suro dianggap sakral karena merupakan bulan mulia bagi golongan abangan. Acara ini dilakukan pada malam hari yang dimulai dengan kesenian Tayub slametan dengan menyajikan sesaji yang dibacakan ujub hingga dilanjutkan kembali pertunjukkan Tayub hingga menjelang subuh. (3) Makna simbolik upacara adat Baritan di situs Gunung Gedang yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan Desa Gadungan keselamatan dan rejeki serta terhindar dari segala macam bahaya dan bencana. Hal tersebut disimbol dalam tahapan prosesi upacara serta sesaji dan ujub atau mantra yang dibacakan. Tempat pelaksanaan yaitu situs Gunung Gedang menyimbolkan sakralnya acara yang dilaksanakan karena dilakukan ditempat suci. Tayuban menyimbolkan hiburan klangenan masyarakat di Desa Gadungan. Slametan simbol berkomunikasi antara manusia dengan Tuhan dalam upaya mencari keselamatan. Sesaji simbol dari negosiasi spiritual antara manusia dengan hal-hal gaib. Ujub atau mantra Jawa menyimbolkan harapan doa manusia dalam menjalani kehidupan agar mendapatkan berkah dan keselamatan di dunia dan akhirat. Muatan edukasi yang terkandung dalam prosesi upacara adat Baritan di situs Gunung Gedang yaitu kita diajarkan untuk selalu bersyukur dan ingat kepada Tuhan apabila mendapatkan rejeki dan harus selalu bergotong-royong dengan sesama dalam melakukan suatu hal apapun. Saran (1) Keberadaan situs Gunung Gedang di Desa Gadungan seharusnya lebih mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah Blitar agar semakin diketahui oleh masyarakat luas. (2) Masyarakat Desa Gadungan supaya lebih memperhatikan dan terus melaksanakan upacara adat Baritan di situs ini agar tetap eksis hingga dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. (3) Bagi jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang diharapkan dengan adanya penelitian mengenai makna simbolik upacara adat Baritan di situs Gunung Gedang ini bisa dijadikan wawasan baru untuk ditambahkan dalam literatur yang terkait dengan masalah tersebut. (4) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari permasalahan yang masih belum dibahas misalnya untuk mengkaji tentang candi-candi serta peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di situs Gunung Gedang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 10 Jun 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55115

Actions (login required)

View Item View Item