Ningtyas, Setyo Reni (2010) Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pembelajaran sejarah di SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2010/2011 / Setyo Reni Ningtyas. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci Penerapan KTSP Pembelajaran Sejarah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi tuntutan dan kebutuhan masing-masing. SMP Negeri 4 Malang merupakan salah satu sekolah berstandar nasional di kota Malang. Sebelum menjadi SMP Negeri 4 Malang tepatnya pada saat masih menjadi PPSP sekolah ini dalam sistem pengajarannya telah menerapkan sistem modul tetapi dalam perkembangannya sistem modul ini tidak diterapkan lagi. Dalam pelaksanaan KTSP IPS di SMP Negeri 4 Malang masih terbagi dalam tiap bahan kajian sehingga rekomendasi pembelajaran terpadu masih belum terlaksana. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pemahaman guru Sejarah mengenai KTSP di SMP Negeri 4 Malang (2) bagaimanakah penerapan KTSP pada pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 4 Malang (3) apakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan KTSP di SMP Negeri 4 Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan pemahaman guru Sejarah mengenai KTSP (2) untuk mendeskripsikan penerapan KTSP pada pembelajaran Sejarah (3) untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan KTSP. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah pemahaman guru Sejarah di SMP Negeri 4 Malang mengenai KTSP penerapan KTSP pada pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 4 Malang serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan KTSP pada pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 4 Malang. Untuk memperoleh data digunakan metode observasi partisipatif pasif (passive participation) wawancara mendalam (in dept interview) studi dokumentasi. Untuk menguji objektivitas dan keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber . Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman guru Sejarah di SMP Negeri 4 Malang mengenai KTSP sebagian besar masih terbatas hanya mengetahui secara garis besarnya. Guru hanya mampu memahami konsep dasar KTSP. Dalam kegiatan pembelajaran guru Sejarah telah menyusun program-program sesuai dengan acuan dalam KTSP program tersebut seperti program tahunan program semester program mingguan dan harian program pengayaan dan remedial serta program pengembangan diri. Pengembangan silabus oleh guru Sejarah masih mengadopsi model silabus dari Depdiknas selanjutnya model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Dalam penyusunan silabus guru Sejarah tidak mengalami hambatan yang berarti karena dalam penyusunannya dikerjakan secara bersama-sama dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dalam hal penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru diberi kebebasan untuk mengubah memodifikasi dan menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik peserta didik. Penyusunan RPP oleh guru Sejarah dilakukan secara sekaligus untuk beberapa pertemuan hal ini disebabkan adanya kesibukan. Pada awal pembelajaran guru Sejarah melakukan kegiatan apersepsi dan pre-test guru masih menggunakan metode ceramah untuk membantu siswa dalam memahami materi. Dalam pembelajaran guru telah menerapkan beberapa metode sumber belajar serta media yang cukup variatif. Evaluasi hasil belajar dilakukan guru melalui Penilaian Berbasis Kelas (PBK) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam aspek penguasaan konsep dan penerapan konsep. Selain itu guru telah menerapkan pendekatan pembelajaran tuntas dengan mengadakan program remidi dan program pengayaan. Faktor pendukung dalam penerapan KTSP pada pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 4 Malang antara lain sarana prasarana pembelajaran secara kuantitas maupun kualitas sudah cukup memadai adanya program-program dalam rangka penerapan KTSP seperti pembentukan kepanitiaan KTSP adanya evaluasi yang dikemas dalam rapat dinas sekolah tiap semester untuk mengevaluasi program-program yang sedang berjalan Faktor penghambat dalam penerapan KTSP pada pembelajaran Sejarah di SMP Negeri 4 Malang antara lain profesionalitas guru yang masih kurang sehingga penggunaan metode pembelajaran belum bisa berlangsung secara optimal banyaknya guru- guru yang masih kurang dalam hal penguasaan teknologi guru-guru sejarah di SMP Negeri 4 Malang bukan alumni guru IPS disiplin ilmu kurangnya kesiapan siswa untuk belajar mandiri. Dari hasil penelitian tersebut maka disarankan (1) guru hendaknya selalu meningkatkan pemahamannya tentang KTSP dan menerapkannya secara profesional (2) guru hendaknya dapat mengembangkan kreatifitasnya sendiri dalam menyusun silabus dengan menyesuaikan kondisi dan potensi sekolah (3) guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam penggunaan metode pembelajaran (4) bagi pihak sekolah hendaknya secara berkala mengadakan kegiatan seminar workshop serta rapat kerja mengenai KTSP sehingga pemahaman guru tentang KTSP akan semakin meningkat (5) bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji lebih mendalam tentang sistem pengajarannya
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 28 Dec 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/55071 |
Actions (login required)
View Item |