Kusuma, Tomy Prawira Nata (2017) Pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum / Tomy Prawira Nata Kusuma. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
i ABSTRAK Prawira Nata Kusuma Tomy.2017.Pelaksanaan Penanggulangan Pengemis Dan Pedagang Asongan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum.Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Pembimbing (1) Dr. DidikSukriono S.H M.Hum (II) SitiAwaliyah S.Pd M.Hum. Kata Kunci Penanggulangan Pengemis Pedagang Asongan Ketentraman Ketertiban Umum Akhir-akhir ini keberadaan para pengemis dan pedagang Asongan di Kotakota besar menjadi permasalahan yang serius bagi pemerintah Indonesia salah satunya di Kabupaten Nganjuk karena keberadaan pengemis dan pendagang asongan dinilai mengganggu ketentraman dan ketertiban umum seperti mengganggu lalu lintas yang mana mereka kebanyakan berada di Pinggir-pinggir jalan sehingga para pengendara terganggu untuk berkendara. Dalam hal ini untuk melakukan penanggulangan terhadap pengemis dan pedagang asongan pemerintah Kabupaten Nganjuk mengeluarkan peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melihat bagaimana Pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendiskripsikan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan proses pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptif-kualitatif. Dengan data penelitian yang berupa paparan dari narasumber yang berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja Dinas sosial ketenagakerjaan dan transmigrasi Kabupaten Nganjuk dan warga masyarakat Isntrumen yang digunakan yaitu peneliti sendiri. Untuk menjaga keabsahan data maka dilakukan trianggulasi data.Kegiatan analisis data dimulai dari tahap reduksi data kemudian penyajian data dan yang terakhir penarikan kesimpulan.ii Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan di Kabupaten Nganjuk antara lain Satuan Polisi Pamong Praja Dinas Sosial ketenaga kerjaan dan transmigrasi (Dinsoskertrans) dan masyarakat Kabupaten Nganjuk. Kedua pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan dilakukan dengan a).Kegiatan Sosialisasi mengenai Peraturan Daerah Nomor 08 tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat kegiatan sosialisasi diwujudkan dalam bentuk pemasangan papan pelarangan dan pembagian selebaran kertas b). Melakukan kegiatan patroli keliling c).Melakukan pembinaan terhadap pengemis dan pedagang asongan yang terjaring razia. Dalam kegiatan pembinaan tersebut para pengemis dan pedagang asongan diberikan pelatihan-pelatihan untuk berwirausaha seperti diajarai untuk menjahit membuat kerajinan sepertitas dan lain-lain Ketiga kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penanggulangan pengemis dan pedagang asongan berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 08 tahun 2013 tentang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum meliputi a). Kurangnya kesadaran hukum dari masyarakat tidak sedikit masyarakat di Kabupaten Nganjuk walaupun sudah mengetahui keberadaan Peraturan Daerah yang melarang untuk memberi uang kepada pengemis namun mereka tetap saja memberi uang kepada pengemis karena kebanyakan mereka beralasan merasa kasihan jika melihat pengemis. b). Fasilitas yang masih kurang memadai salah satunya masih minimnya kamera pengawas atau CCTV di setiap sudut jalan khususnya diperempatan dan dikawasan-kawasan keramaian seperti Alun-Alun jadi sangat sulit untuk melakukan pengawasan terhadap para pengemis dan pedagang asongan yang berkeliaran di Daerah tersebut c). Anggaran dana yang minim d). Masih rendahnya tingkat sumberdaya manusia sehingga secara tidak langsung kebanyakan perusahan tidak tertarik untuk menggunakan jasa mereka selain belum memiliki pengalaman mereka juga tidak memiliki keahlihan yang lebih pada akhirnya pengangguran semakin meningkat dan mau-mau tidak mau pekerjaan yang dianggap gampang yaitu menjadi pengemis. e). Ketidak tahuan masyarakat f). Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk hal ini akan berdampak pada ketersediaan Lapangan pekerjaan karena dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk akan semakin banyak yang membutuhkan Lapangan pekerjaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 13 Dec 2017 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2017 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/52232 |
Actions (login required)
View Item |