Perbedaan kuat lentur papan laminasi bambu petung susunan segaris dengan susunan bersilang / Mochamad Abidin - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan kuat lentur papan laminasi bambu petung susunan segaris dengan susunan bersilang / Mochamad Abidin

Abidin, Mochamad (2013) Perbedaan kuat lentur papan laminasi bambu petung susunan segaris dengan susunan bersilang / Mochamad Abidin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci kuat lentur papan laminasi susunan segaris susunan bersilang. Ketersediaan kayu untuk kontruksi di Indonesia beberapa tahun ini mengalami penurunan dan harga kayu dipasaran semakin meningkat. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut para peneliti konstruksi berusaha mencari bahan pengganti kayu sebagai bahan konstruksi. Bahan pengganti yang dimaksud adalah bambu. Dari segi kekuatannya dan umur untuk mencapai kekuatan yang disyaratkan sebagai bahan konstruksi maka bambu mulai dipakai dalam bidang konstruksi. Dari penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan bahwa untuk bambu laminasi maupun laminasi campuran dari kayu-kayu lain sudah banyak diteliti. Namun penelitian pembuatan papan laminasi dari bilah bambu petung dengan susunan bersilang belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan lentur papan laminasi bambu petung susunan segaris dan susunan bersilang dengan menggunakan bahan perekat jenis urea formaldehida. Tujuan penelitian ini mengetahui (1) kekuatan lentur (2) kekakuan lentur dan (3) pola kerusakan. Penelitian ini menggunakan bambu petung dibuat menjadi papan laminasi susunan bilah segaris dan bersilang dengan ukuran panjang 580 mm lebar 50 mm dan tebal 10 mm. Pengujian kuat lentur bambu petung menggunakan standar ASTM 2003 D 3043-00 dengan beban satu titik ditengah bentang. Rancangan penelitian ini eksperimental dimana variabel bebasnya adalah susunan bilah yakni susunan laminasi segaris dan susunan laminasi bersilang. Sedangkan variabel terikatnya adalah kekuatan lentur kekakuan lentur dan pola kerusakan. Untuk perekat dan perekatan adalah variabel kontrolnya dimana perekat menggunakan jenis urea formaldehida dengan perekatan terlabur 60/MDGL. Teknik analisis data dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan nilai rata-rata kekuatan dan kekakuan papan laminasi susunan segaris dan susunan bersilang dari tiap-tiap benda uji. Untuk analisis data mengetahui pola kerusakan papan laminasi terhadap beban lentur dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan nilai MOR papan laminasi bambu susunan bilah segaris berkisar antara 1.357 34 - 1.580 41 kg/cm2 dengan rerata sebesar 1.457 31 kg/cm2 dan papan laminasi bambu susunan bilah bersilang berkisar antara 1.178 07 - 1.472 59 kg/cm2 dengan rerata sebesar 1.331 73 kg/cm2. Nilai MOE papan laminasi bambu susunan bilah segaris berkisar antara 189.980 37 - 222.300 24 kg/cm2 dengan rerata sebesar 203.536 15 kg/cm2 dan papan laminasi bambu susunan bilah bersilang berkisar antara 169.061 95 - 190.809 73 kg/cm2 dengan rerata sebesar 182.973 59 kg/cm2. Menurut PKKI-1961 kekuatan dan kekakuan papan laminasi bambu petung diklasifikasikan kedalam kelas kuat I.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Sipil (TS) > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 13 Aug 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/44023

Actions (login required)

View Item View Item