Syahroni, Ikram (2019) Kinetika pembakaran campuran batubara dan eceng gondok 9:1 dan 8:2 dengan variasi heating rate menggunakan thermogravimetric / Ikram Syahroni. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Syahroni Ikram. 2018. Kinetika Pembakaran Campuran Batubara dan Eceng Gondok 9 1 dan 8 2 Dengan Variasi Heating Rate Menggunakan Thermogravimetric. Skripsi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Sukarni S.T. M.T. (II) Dr. Retno Wulandari S.T. M.T. Kata Kunci Biomassa Analisis Thermogravimetric Dekomposisi Pembakaran Batubara Eceng Gondok Variasi Heating Rate. Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil yang melimpah di Indonesia. Meskipun tersedia melimpah akan tetapi batubara tidak sepenuhnya bisa langsung digunakan karna terdapat banyak kelemahan diantaranya menyebabkan pencemaran lingkungan dan air serta polusi berupa racun dalam udara (radikal bebas). Bahan bakar fosil juga meningkatkan efek buruk pada pemanasan global. Serta yang paling menghawatirkan adalah bahwa batubara tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan ketersediannya yang makin menipis. Eceng gondok menjadi salah satu solusi sebagai campuran pada bahan bakar fosil. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan salah satu biomassa yang melimpah di Indonesia dan penggunaannya belum maksimal serta sering dianggap sebagai gulma perairan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai campuran batubara dan eceng gondok sebagai bahan bakar alternatif terbarukan dilihat dari uji termogravimetrik. Pengujian termogravimetrik menggunakan alat Thermal Analyzer dengan berat sampel 10 mg flowrate 100ml/min range temperature 25-1000 C dan variasi laju pemanasan 10 20 30 dan 40 C/min menggunakan 2 sampel campuran dengan komposisi 9 1 dan 8 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dekomposisi pembakaran. Pengujian thermogravimetrik bertujuan untuk mengetahui perubahan massa dan laju penurunan massa terhadap temperatur dan waktu. Hasil dekomposisi akan menghasilkan suatu energi aktivasi dan parameter termodinamika. Pada proses pembakaran campuran batubara dan eceng gondok terdekomposisi menjadi 4 tahap. Tahap pertama merupakan tahap pelepasan kadar air tahap kedua merupakan tahap pelepasan volatil dan tahap ketiga merupakan tahap pembakaran arang hingga tersisa abu pada tahap keempat. Dalam penelitian ini campuran batubara dan eceng gondok yang direkomendasikan adalah campuran 8 2 karena nilai energi aktivasi yang didapat dari metode perhitungan yang dilakukan memiliki nilai yang lebih kecil yang menandakan reaksi pembakaran dapat terjadi lebih cepat. Selain itu pada campuran batubara dan eceng gondok 8 2 memiliki nilai A 8710 H 8710 S yang lebih rendah dan nilai 8710 G yang lebih tinggi jika dibanding pada campuran 9 1. Hal tersebut mengindikasikan bahwa campuran 8 2 memiliki ikatan yang lebih simpel untuk terurai dan juga reaksi yang terjadi pada reaksi ini lebih dekat menuju ke kesetimbangan termodinamika akan tetapi pada campuran ini masih banyak menyisakan sisa karbon yang tidak terbakar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > Departemen Teknik Mesin (TM) > S1 Teknik Mesin |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 07 Jan 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/43731 |
Actions (login required)
View Item |