Riberu, Kristianus (2023) Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Spiritualitas Misioner (Studi Multisitus di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao Ende). Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Lembaga pendidikan Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Syurdikara dan SMAK Frateran Ndao Ende, melaksanakan penguatan pendidikan karakter berbasis spiritualitas misioner bertolak dari visi, kharisma, dan pernyataan misi kedua kongregasi Serikat Sabda Allah (SVD) dan Bunda Hati Kudus (BHK) dalam karya-karya pelayanan pendidikan untuk mencerdaskan bangsa dan memuliakan martabat manusia sebagai gambaran Allah. Tujuan utama penerapan penguatan pendidikan karakter berbasis spiritualitas misioner (PPKBSM), menyiapkan kondisi yang kondusif bagi terwujudnya kerajaan Allah dengan menanamkan benih-benih cinta kasih dan kemurahan hati yang merupakan intisari ajaran kasih Tuhan dalam diri generasi muda. Nilai-nilai spiritualitas misioner merupakan roh atau semangat dasar yang menggerakkan dan menghidupi keseluruhan proses pendidikan pada kedua lembaga ini. Dengan demikian, proses pendidikan didalamnya perlu diatur secara terarah, terprogram dan terorganisir lewat skema manajemen yang teratur. Kehadiran kedua sekolah katolik ini memberikan kontribusi positif dan khas bagi kemajuan masyarakat dan umat manusia. Hal ini dinyatakan dalam komitmen karya pelayanan kasih, berusaha untuk menjadi komunitas pendidikan dan pembentukan karakter dengan visi hidup yang terlihat utuh di dalam Kristus. Visi yang berpusat pada Kristus ini dimanifestasikan dalam pelayanan dan etos kerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengejar keunggulan manusia dan pewartaan kasih Allah melalui terang kasih Injil. Pendidikan karakter berbasis spiritualitas misioner berusaha mendorong pembentukan manusia orang muda dan semua anggota komunitas sekolah, melibatkan mereka dalam visi hidup bersama berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Nilai-nilai kebajikan yang merupakan dasar penguatan karakter digambarkan dalam empat dimensi yaitu animasimisi, kitab suci, komunikasi, serta keadilan, perdamaian dan keutuhan alam. Tiga pokok penting yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu; (1) perencanaan penguatan pendidikan karakter berbasis spiritualitas misioner (PPKBSM) di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao Ende, (2) pelaksanaan PPKBSM di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao Ende, (3) pengawasan PPKBSM di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif, dengan fokus perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penguatan karakter berbasis spiritualitas misioner. Rancangan penelitian ini menggunakan studi multi situs, yaitu berupaya mendeskripsikan PPKBSM secara rinci dan mendalam. Lokasi penelitian dilakukan di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao Ende, Flores, NTT. Teknik pengumpulan data menggunakan wawacara mendalam (in-depth interview), kegiatan observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif reduksi sebelum dilaksanakan penelitian, pada saat melakukan penelitian dan sesudah melakukan penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu: analisis situs tunggal dan analisis lintas situs. Pengecekan keabsahan data melalui credibility, dependability, dan confirmability. Perencanaan program PPKBSM di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao Ende, dilakukan dalam semangat spiritualitas misioner kongregasi yang dikembangkan ke dalam visi sekolah. Penyususan perencanaan program penguatan karakter peserta didik dilakukan dengan melibatkan semua komponen sekolah. Menetapkan nilai spiritualitas misioner berdasarkan misi sekolah. Empat dimensi semangat dasar spiritualitas misioner yaitu animasimisi, kitab suci, komunikasi, keadilan, perdamaian dan keutuhan alam. Nilai-nilai misioner yang dikembangkan dalam empat dimensi tersebut yaitu cinta kepada Tuhan atau beriman, cinta kasih, kemurahan hati, sikap peduli, empati, berbudi kasih, cinta damai, cinta kebenaran, cinta keadilan, cinta kejujuran, persaudaraan, rendah hati, saling melayani, saling menolong, sukacita bersama, ketulusan, kejujuran, pengorbanan, cinta damai, menghargai perbedaan, mengampuni dan menjaga keutuhan lingkungan hidup. Jenis kegiatan yang ditetapkan dalam mendukung penguatan karakter peserta didik yaitu: kegiatan rohani yang dilakukan melalui, doa pagi bersama, doa angelus, misa, bulan kitab suci nasional, sharing kitab suci, doa rosario, jalan salib, ziarah, tugas liturgi paroki, rekoleksi, puasa dan pantang, katekese kelas, katekese lingkungan, bina iman, adorasi, vesper, kompletorium, pengakuan dosa, aksi puasa dan natal, buka puasa bersama di pasantren, meditasi, ziarah, kontemplasi, pendalaman spiritualitas misioner, pantang dan puasa, bina iman dan bimbingan rohani. Penanaman nilai kedisiplinan dilakukan melalui norma atau tata tertib sekolah, ekstrakurikuler, keteladanan hidup, pembudayaan dan pembiasaan. Sekolah menyiapkan fasilitas pendukung, koperasi sekolah, kantin yang bersih, ruang kelas yang rapi, kenyamanan, lingkungan yang bersih, sehat, aman dan damai. Pelaksanaan PPKBSM, dilaksanakan oleh semua komponen sekolah dalam semangat persaudaraan, kerja sama menghidupi dan melaksanakan nilai-nilai spiritualitas misioner. Pelaksanaan PPKBSM dilakukan dalam kegiatan rohani, bina iman, pembiasaan harian, keteladanan, pembudayaan, kedisiplinan dan kegiatan ekstrakurikuler. Pelaksanaan PPKBSM dibangun dalam sebuah sistem pengorganisasian partisipatif. Pengorganisasian partisipatif dimaksutkan sebagai peran serta dan keterlibatan semua elemen sekolah dalam pelaksanaan nilai-nilai spiritualitas misioner. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan PPKBSM yaitu metode pengembangan pedagogi kasih sayang dan kemurahan hati. Relasi yang dibangun dalam pelaksanaan PPKBSM yaitu relasi persaudaran dan kekeluargaan. Kepala sekolah sebagai pemimpin dan manajer menjalankan fungsi kontrol, memberikan dukungan, motivasi dan apresiasi kepada pendidik, tenaga kependidikan serta mengingatkan pentingnya keteladanan hidup, pengabdian dan pelayanan yang lahir dari ketulusan hati. Pengawasan PPKBSM dilakukan oleh kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua peserta didik sesuai tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh sekolah. Peran pengawas PPK mengamati, mencatat, membuat laporan/evaluasi untuk dilakukan bimbingan dan pembinaan lebih lanjut. Kepala sekolah menjalankan fungsi kontrol bagi pendidik dan tenaga kependidikan, memastikan terlaksananya semua kegiatan PPK. Bentuk pembinaan PPKBSM dilakukan dalam semangat persaudaraan dan kekeluargaan melalui komunikasi yang tulus dari hati ke hati. Orangtua menjalankan fungsi kontrolnya, memberikan informasi kepada sekolah perkembangan sikap dan perilaku putra dan putrinya. Pembinaan kepada peserta didik yang melanggar aturan sekolah dilakukan dengan semangat persaudaraan dan kekeluargaan. Pedagogi pembinaan dibangun dalam semangat doa, ketulusan, sentuhan cinta kasih dan kemurahan hati. Sekolah secara konsisten melakukan evaluasi bersama, menerima segala masukan dari berbagai pihak. Melakukan perbaikan atas kekurangan untuk proses perencanaan program PPK lebih lanjut. Saran kepada: (1) kepala sekolah, perlu dilakukan penguatan nilai spiritualitas misioner kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang baru dan kepada guru yang kurang disiplin. Menjalin hubungan yang baik dengan semua komponen sekolah. (2) Dinas Pendidikan, berpartisipasi aktif dalam melakukan pengawasan (3) peneliti lain, dapat melakukan pengembangan lebih lanjut proses PPKBSM yang dilaksanakan di SMAK Syuradikara dan SMAK Frateran Ndao Ende.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z665 Library Science. Information Science Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z719 Libraries (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | mr mahasiswa UM |
Date Deposited: | 25 Sep 2023 01:02 |
Last Modified: | 25 Sep 2023 01:02 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/4322 |
Actions (login required)
View Item |