Sriandayani (2011) Pengaruh simpanan tabungan, giro dan deposito terhadap total pinjaman yang diberikan (studi kasus PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk periode 2005-2009) / Sriandayani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci Simpanan Tabungan Giro Deposito Total Pinjaman yang Diberikan Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama dalam berlangsungnya pembangunan ekonomi yang dengan sendirinya akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur perekonomian. Pembangunan ekonomi merupakan tolok ukur pembangunan nasional dimana dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas perekonomian. Hampir semua faktor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan sebagai ukuran bagi kemajuan Negara tersebut. Semakin maju negara tersebut maka semakin besar pula peranan perbankan dalam mengendalikan perekonomian negara tersebut. Peran perbankan sangat menentukan bagi pertumbuhan perekonomian negara karena fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi dan karena aktivitas bank sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Peran Intermediasi keuangan (financial intermediary) yang dijalankan suatu bank berkaitan dengan penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat. Sumber utama dana bank adalah aktivitas penghimpunan dari dana masyarakat dari bentuk simpanan deposito berjangka tabungan dan giro. Ketiga sumber dana tersebut sering disebut Dana Pihak Ketiga atau juga yang sering disebut sumber dana tradisional. Serta kegiatan bank lainnya sebagai lembaga keuangan adalah penyalur kredit yang merupakan kegiatan utamanya. Oleh karena itu suatu negara yang basis ekonominya bertumpu pada kredit seperti Indonesia hal tersebut mengindikasikan bahwa peranan perbankan sangat dominan. Peranannya tersebut dapat dilihat dari pengaruh kegiatan sektor perbankan yang dapat positif atau negatif terhadap perkembangan beberapa indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi tingkat inflasi pengangguran serta keadaan hubungan ekonomi dengan luar negeri. Apalagi pendapatan utama perbankan berasal bunga kredit dan simpanan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tabungan (X1) giro (X2) dan deposito (X3) terhadap total pinjaman yang diberikan (Y) secara parsial dan simultan serta untuk mengetahui manakah variabel yang paling dominan dari tabungan giro dan deposito berpengaruh terhadap total pinjaman yang diberikan. Populasi penelitiannya adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan data bulanan pada periode 2005-2009. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan regresional. Sumber data dalam penelitian ini bersifat data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia tepatnya penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Bank Indonesia Malang tepatnya berada di Jl. Kawi No. 17 Malang. Analisisnya menggunakan analisis regresi linear berganda dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif deskriptif. Hasil analisis deskriptif dari penelitian ini menunjukkan bahwa simpanan tabungan giro dan deposito serta total pinjaman yang diberikan data fluktuatif dan cenderung meningkat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial tabungan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan (Y). Simpanan giro (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan (Y). Simpanan deposito (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan (Y). Sedangkan secara simultan tabungan giro dan deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap total pinjaman yang diberikan. Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap total pinjaman yang diberikan adalah Tabungan (X1). Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah perbankan diharapkan terus meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (tabungan giro dan deposito). Usaha yang seharusnya dilakukan perbankan yaitu memberikan stimulus agar masyarakat lebih tertarik untuk menyimpan dananya dengan cara menaikkan suku bunga simpanan. Dan juga agar masyarakat lebih tertarik untuk meminjam dana di Bank Mandiri dengan suku bunga pinajaman yang rendah. Tetapi harus diwaspadai juga oleh pihak bank terhadap resiko kredit macet apabila penyaluran kreditnya tidak disalurkan secara hati-hati. Dilihat dari segi kebijakan moneter apabila penyaluran kredit kepada masyarakat semakin tinggi juga dikhawatirkan inflasi akan meningkat. Maka dari itu ada dua kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (Bank Indonesia) untuk mengendalikannya yaitu apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi sebaiknya dilakukan kebijakan moneter kontraktif yaitu menahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan suku bunga pinjaman. Sedangkan apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang kebijakan moneter yang dilakukan adalah kebijakan moneter ekspansif yaitu dengan menurunkan suku bunga pinjaman. Hal ini sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia dengan menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework). Kebijakan ini diharapkan pertumbuhan ekonomi meningkat dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan stabil.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Feb 2011 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2011 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/41292 |
Actions (login required)
View Item |