Khoiriyah, Seli Wahyutini (2023) Proses berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah numerasi berdasarkan gender di MAN 1 Kediri / Seli Wahyutini Khoiriyah</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian yang mengukur keterampilan literasi membaca dan literasi numerasi (matematika) (Kemendikbudristek 2022). Literasi numerasi (matematika) perlu dimiliki siswa untuk mengasah keterampilan membaca dan keterampilan dasar matematika. Topik permasalahan yang menarik berkaitan dengan masalah literasi numerasi berisi tentang pengetahuan di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika. Menurut Reilly dkk. (2017) menyimpulkan laki-laki lebih menyukai matematika dan sains. Sehingga berpikir kreatif dalam literasi numerasi sangat penting dimiliki setiap individu baik siswa laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini mengangkat literasi numerasi (matematika) bentuk esai yang dikembangkan untuk mengukur berpikir kreatif siswa dilihat dari perbedaan gender. Setiap siswa perlu memiliki kreativitas yang dapat diukur melalui tiga indikator menurut Silver (1997) yaitu fluency flexibility dan novelty. Indikator berpikir kreatif Silver (1997) disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. Indikator fluency merupakan keterampilan siswa dalam berpikir lancar dengan menemukan penyelesaian lebih dari satu jawaban. Indikator flexibility merupakan keterampilan siswa dalam berpikir luwes dengan menemukan penyelesaian yang melihat sudut pandang yang berbeda. Indikator novelty merupakan keterampilan siswa dalam berpikir kebaruan dengan menemukan penyelesaian dengan menggabungkan beberapa cara atau informasi untuk mendapatkan penyelesaian yang baru dan unik. Penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan observasi dengan melakukan tes awal untuk menentukan subjek penelitian. Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kediri dengan mengambil kelas XI. Kegiatan tes awal dilakukan pada 36 siswa yang didapatkan dua subjek penelitian yang unik yaitu satu siswa perempuan dan satu siswa laki-laki. Siswa perempuan merupakan siswa dengan peringkat teratas di kelas sedangkan siswa laki-laki merupakan siswa dengan peringkat terbawah di kelas. Hasil tes awal menunjukkan siswa perempuan lebih ungul dari siswa laki-laki. Selain itu pemilihan subjek juga didukung dengan mempertimbangkan beberapa kriteria di antaranya a) kemampuan matematika berdasarkan nilai hasil belajar siswa b) berdasarkan peringkat siswa di kelas (daftar peringkat kelas) c) memiliki komunikasi yang baik saat menyampaikan pemikiran pendapatnya sendiri dan d) rekomendasi dari guru matematika. Pada hasil tes tulis saat kegiatan observasi diambil subjek penelitian yang memiliki kriteria mampu menjawab masalah tes tulis dengan jelas dan rinci. Tahap selanjutnya dilakukan tes tulis yang dikonfirmasi melalui kegiatan wawancara untuk mendapatkan data yang lengkap serta rinci. Setelah itu dilakukan analisis data untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini. Hasil yang didapat siswa perempuan berada pada level 4 yang artinya berada pada kategori sangat kreatif karena memenuhi semua indikator dari tiga indikator berpikir kreatif. Indikator yang memenuhi meliputi fluency flexibility dan novelty sedangkan siswa laki-laki berada pada level 3 yang artinya berada pada kategori kreatif karena hanya memenuhi dua indikator dari tiga indikator berpikir kreatif. Indikator yang memenuhi meliputi fluency dan flexibility sedangkan novelty tidak memenuhi sehingga siswa perempuan lebih sangat kreatif dari siswa laki-laki.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Oct 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322774 |
Actions (login required)
View Item |