Zuhairini, Lutfika Zayyenu (2023) Metakognisi siswa MTS dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel (spldv) berdasarkan taksonomi Solo / Lutfika Zayyenu Zuhairini</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran matematika adalah metakognisi. Penggunaan metakognisi saat menyelesaikan masalah matematika dapat memberikan dampak positif pada keberhasilan dan prestasi hasil belajar. Oleh karena itu metakognisi perlu dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran SPLDV dan pembelajaran secara umum. Perbedaan metakognisi yang dialami siswa tentunya dipengaruhi oleh tingkat kemampuan siswa sehingga hasil respons siswa dalam menyelesaikan masalah juga beragam. Keberagaman hasil respons siswa dapat dikelompokkan dan dievaluasi berdasarkan taksonomi SOLO. Taksonomi SOLO terdiri dari lima tingkatan respons hierarkis yang meliputi prestruktural unistruktural multistruktural relasional dan extended abstract. Menurut hasil studi pendahuluan dan wawancara terdapat siswa yang menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan SPLDV. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan metakognisi saat menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan taksonomi SOLO. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan di MTs Plus Darul Ulum pada semester genap tahun pelajaran 2022/2023. Subjek penelitian terdiri dari empat siswa yang telah mempelajari materi SPLDV di kelas VIII. Peneliti memilih subjek penelitian di kelas VIII karena tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami proses berpikir siswa yang melibatkan metakognisi dalam menyelesaikan masalah SPLDV dengan menggunakan taksonomi SOLO. Subjek penelitian yang akan dijadikan calon adalah seluruh siswa kelas VIII B yang diberikan soal uraian. Setelah hasil tes dievaluasi siswa-siswa tersebut akan dikelompokkan berdasarkan taksonomi SOLO. Subjek penelitian terdiri dari empat siswa masing-masing satu siswa berada pada tingkat unistructural satu siswa berada pada tingkat multistructural satu siswa berada pada tingkat relational dan satu siswa berada pada tingkat extended abstract. Setelah itu peneliti akan melakukan wawancara kepada keempat subjek yang terpilih untuk memperoleh pemahaman tentang metakognisi siswa dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Indikator metakognisi yang diterapkan dalam penelitian ini mencakup pengetahuan tentang proses berpikir kesadaran diri serta keyakinan dan intuisi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian ini. Selain itu terdapat beberapa instrumen pendukung seperti lembar tes pedoman wawancara lembar validasi dan alat perekam. Dalam penelitian ini terungkap bahwa seluruh subjek melibatkan metakognisi dalam menyelesaikan masalah SPLDV berdasarkan taksonomi SOLO. Subjek dengan level unistructural relational multistructural dan extended abstract memenuhi indikator metakognisi. Siswa yang berada di level unistructural melibatkan metakognisi yaitu (1) membaca masalah secara berulang menggarisbawahi pada kata yang dianggap penting dan menuliskan informasi yang diketahui termasuk aktivitas pengetahuan mengenai proses berpikir (2) mampu merancang strategi penyelesaian dengan membuat pemisalan variabel termasuk aktivitas kesadaran diri dan (3) mampu melakukan pengecekan kembali terhadap pemisalan variabel yang telah dibuat termasuk aktivitas keyakinan dan intuisi. Siswa yang berada di level multistructural melibatkan metakognisi yaitu (1) mampu mengungkapkan kembali pada kata penting yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah termasuk aktivitas pengetahuan mengenai proses berpikir (2) mampu mengaitkan dengan pengetahuan yang sudah dipelajari dan menuliskan dalam model matematika termasuk aktivitas kesadaran diri dan (3) melakukan pengecekan kembali pada langkah penyelesaian termasuk aktivitas keyakinan dan intuisi. Siswa yang berada di level relational melibatkan metakognisi yaitu (1) mampu menentukan strategi penyelesaian termasuk aktivitas pengetahuan mengenai proses berpikir (2) mampu melakukan strategi penyelesaian dengan sistematis dan runtut termasuk kesadaran diri dan (3) memeriksa kembali terhadap proses penyelesaian yang telah dilakukan termasuk aktivitas keyakinan dan intuisi. Siswa yang berada di level extended abstract melibatkan metakognisi yaitu (1) mampu mengungkapkan kembali apa maksud dari masalah termasuk aktivitas pengetahuan mengenai proses berpikir (2) mampu menggunakan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan berikutnya serta membuat kesimpulan dari merupakan solusi dari masalah yang diberikan termasuk aktivitas kesadaran diri dan (3) memeriksa kembali dari keseluruhan langkah penyelesaian yang telah dilakukan dan hasil akhir yang telah diperoleh merupakan aktivitas keyakinan dan intuisi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Aug 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322765 |
Actions (login required)
View Item |