Pranata, Sardi (2024) Proses belajar interaksi sosial kelompok kahanggi sebagai upaya penguatan pemuda parsadaan naposo nauli bulung studi etnografi di Desa Simaninggir Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal / Sardi Pranata</p>. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASANPranata Sardi 2024. Proses Belajar Interaksi Sosial Kelompok Kahanggi Sebagai Upaya Penguatan Pemuda Parsadaan Naposo Nauli Bulung (PNNB) Studi Etnografi di Desa Simaninggir Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Tesis S2 Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Ach. Rasyad. (2) Dr. Ahmad M.Pd. Kata Kunci Proses Belajar Interaksi Sosial Kelompok sosial Kahanggi Penguatan Pemuda Naposo Nauli Bulung.Kahanggi (saudara satu marga) merupakan salah satu unsur yang adadalam sistem Dalihan Na Tolu. Dalam kehidupan bermasyarakat di suku Mandailing Kahanggi merupakan unsur terpenting yang harus di ikuti dan diyakini bahwa peran serta fungsi mereka di tengah masyarakat memberikan pengaruh yang besar (positif) karena segala aspek kehidupan sosial adat Kahanggi menempati posisi terpenting. Hubungan masing-masing unsur didalamnya diatur melalui norma atau etika yang disebut apantunon (adab). Apantunon dipercayai mampumenciptakan hidup yang beradab . Karena itu ada istilah pantun hangoluan teas hamatean. (dengan beradab kita bisa hidup kalau tak beradab kita akan binasa). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses belajarinteraksi sosial kahanggi sebagai lembaga sosial yang memiliki kedudukan tertinggi di desa Simaninggir dalam upaya penguatan kelompok Pemuda Parsadaan Naposo Nauli Bulung.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara observasi dan dokumentasi mendalam dengan subyek kelompok sosial kahanggi dan kelompok parsadaan Naposo Nauli Bulung untuk mengetahuisumber data. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis interaksi sosial dengan tahapan transkripsi data penentuan tema data kategori data interpretasi validasi dan triangulasi data. Adapun hasil dari penelitian ini antara lain (1) Interaksi yang dibangun oleh kelompok sosial kahanggi kepada kelompok pemuda Parsadaan Naposo Nauli Bulung adalah dengan menggunakan jenis asosiatif mengarah kepada kerjasama. (2) Upaya penguatan yang dilakukan oleh kelompok Kahanggi kepada kelompok pemuda masih kurang baik akibat berbagai faktor yaitu semakin sedikitnya jumlah pemuda yang ada di desa Simaninggir akibat banyak dari pemuda memilih untuk merantau ke luar kota dan munculnya jiwaindividualis pemuda akibat dari kurangnya rasa tanggung jawab akan tugas dan fungsi mereka ditambah akibat dari pengaruh teknologi sehingga mereka lebih banyak meluangkan waktu bermain sosial media dan game online. Interaksi sosial antar lembaga sosial Kahanggi dengan organisasikepemudaan Naposo Nauli Bulung terlaksana dengan cukup baik. Terlihat pada saat melaksanakan kegiatan kedua kelompok ini saling menjalin komunikasi yang baik seperti yang peneliti observasi langsung di lapangan dalam beberapa kegiatan misalnya pada kegiatan pelatihan adat gordang sambilan kepada anak-anak dan pemuda di desa Simaninggir gotong royong pembersihan surau gotong royong perayaan pernikahan penggalian kubursecara sukarela masyarakat desa yang meninggal gerakan ikhlas berbagi desa serta kegiatan lainnya yang berlangsung dengan kerjasama yang baik.Hubungan kelompok Kahanggi dengan kelompok Pemuda Parsadaan Naposo NauliBulung tidak dapat dipisahkan karena memiliki tujuan yang sama untuk sama-sama membangun desa kearah yang lebih baik contohnya dalam kegiatan pesta pernikahan dalam hal ini pihak pembuat pesta (suhut) meminta izin kepada namora na toras untuk mengarahkan Naposo Bulung untukpatonaon (menyampaikan) kabar kepada seluruh koum (saudara) agar sama-sama menghadiri pesta pernikahan serta ikut andil gotong royong dalam melaksanakan pesta pernikahan. Di sisi lain kelompok kahanggi dan kelompok pemuda ini sama- sama melaksanakan perkumpulan marsipulut (makan pulut bersama) di waktu yang sama tapi dengan tempat yang berbeda. Hubungan kedua kelompok ini tidak hanya pada kegiatan pesta saja masih banyak kegiatan lain misalnya gotong royong bersih-bersih desa Pembangunan masjid sukarela membantu prosesi pemakaman warga yang meninggal dan peringatan hari-hari besar. Pemuda merupakan generasi penerus yang akan melanjutkanestafet perjuangan para orang tua maka dari itu pemuda membutuhkan banyak bimbingan dan arahan oleh Kahanggi sebagai kelompok sosial dengan kedudukan tertinggi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S2 Pendidikan Luar Sekolah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 22 Feb 2024 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2024 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/322140 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |