Mafluhah, Luluk Rofiatul Mafluhah (2023) Daya antagonisme kapang antagonis trichoderma spp. terhadap kapang colletotrichum gloeosporioides dan colletotrichum aotearoa pada tanaman alpukat (persea americana mill) serta mekanisme antagonisme berdasarkan hasil pengamatan mikroskop elektron. / Luluk Rofiatul Mafluhah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Alpukat merupakan salah satu komoditi tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi tanaman alpukat rentan terserang penyakit yang disebabkan oleh kapang patogen salah satunya yaitu antraknosa. Antraknosa merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh kapang patogen genus Colletotrichum yang ditandai dengan adanya bercak pada daun ataupun buah alpukat. Pengendalian penyakit pada tanaman biasanya menggunakan fungisida sintetis yang dapat mencemari lingkungan. Ekosistem tanah memiliki kapang antagonis yang dapat menghambat pertumbuhan dari kapang patogen. Kemampuan antagonis pada Trichoderma dapat dijadikan dasar untuk dijadikan sebagai fungisida hayati yang ramah lingkungan. Daya antagonisme yang dimiliki oleh spesies kapang antagonis Trichoderma spp. untuk menghambat penyakit pada daun dan buah alpukat yang disebabkan oleh kapang patogen perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kapang antagonis dan kapang patogen penyebab penyakit pada tanaman alpukat (Persea americana Mill) menentukan daya antagonisme tertinggi dari beberapa kapang antagonis dan melihat mekanisme antagonisme kapang antagonis terhadap kapang patogen. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara in vitro. Identifikasi kapang dilakukan dengan mendeskripsikan secara makroskopis dan mikroskopis kemudian dicocokkan pada beberapa buku kunci identifikasi kapang yaitu Introduction to Food-borne Fungi Fungi and Food Spoilage dan Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Daya antagonisme dilakukan dengan metode dual culture pada medium PDA dengan meletakkan koloni kapang antagonis dan kapang patogen dengan diameter 3 cm dan jarak antar koloni yaitu 3 cm kemudian diinkubasi selama 4x24 jam dan dihitung persentase daya antagonismenya. Mekanisme antagonisme diamati dengan menggunakan mikroskop elektron (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi kapang antagonis yang diisolasi dari tanah rizosfer yaitu Trichoderma harzianum sedangkan untuk kapang patogen yang diisolasi pada daun dan kulit buah yaitu Colletotrichum gloeospoiroides dan Colletotrichum aotearoa. Hasil pengukuran daya antagonisme yaitu T. harzianum x C. gloeospoiroides (71 42%) T. viride x C. gloeospoiroides (77 8%) T. harzianum x C. aotearoa (63 9%) T. viride x C. aotearoa (62 5%). Mekanisme antagonisme kapang antagonis berupa kompetisi dapat dilihat secara makroskopis yakni adanya pertumbuhan kapang Trichoderma spp. yang tumbuh secara pesat sehingga mendominasi media dan mendesak pertumbuhan koloni kapang C. gloeospoiroides dan C. aotearoa. Kompetisi yang terjadi antara kapang antagonis dan kapang patogen merupakan perebutan ruang. Mekanisme antagonisme berupa mikoparasitisme menunjukkan adanya hifa kapang antagonis yang membelit menempel dan menusuk hifa kapang patogen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk pengendalian kapang patogen C. gloeospoiroides pada tanaman alpukat akan lebih baik menggunakan kapang T. viride karena mempunyai daya antagonisme lebih tinggi dibandingkan T. harzianum. Adapun untuk pengendalian kapang patogen C. aotearoa dapat menggunakan baik T. harzianum maupun T. viride karena kedua spesies kapang antagonis mempunyai daya antagonis yang tidak berbeda nyata.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Sep 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/305196 |
Actions (login required)
View Item |