Feriyanto, Hasin (2012) Penetapan metode cooperative learning model Teams Games Tournaments (TGT) untuk menigkatkan aktifitas dan motivasi serta hasil belajar siswa kelas X penjualan A pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK PGRI 3 Malang / Hasin Feriyanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) aktivitas belajar motivasi belajar hasil belajar. Berdasarkan data pra penelitian terhadap aktivitas belajar mengajar di kelas X Penjualan A SMK PGRI 3 Malang pada mata pelajaran Kewirausahaan serta hasil diskusi dengan guru mata pelajaran Kewirausahaan diketahui bahwa kondisi belajar yang terjadi cenderung monoton disebabkan aktivitas dan motivasi belajar siswa rendah. Hal ini ditandai dengan kurangnya respon siswa terhadap pemahaman materi sehingga menghambat perolehan hasil belajar yang maksimal. Salah satunya hasil ulangan harian yang hanya mencapai standar minimal ketuntasan tanpa adanya peningkatan yang signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Cooperative Learning model Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan aktivitas motivasi serta hasil belajar siswa serta sejauh mana keberhasilan penerapan motede TGT dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) pada kelas X Penjualan A yang berjumlah 19 siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan. PTK dilaksanakan dengan dua siklus yakni tiap siklus dilakukan dalam tiga kali pertamuan. Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran TGT dilakukan dengan 3 tahap yakni tahap penyajian materi dan belajar kelompok tahap game dan tahap turnamen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi (pengamatan) interview (wawancara) dokumentasi tes cacatan lapangan dan angket motivasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Teams Games Tournaments dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar namun belum menigkatkan hasil belajar siswa kelas X Penjualan A SMK PGRI 3 Malang secara signifikan. Ini dibuktikan dengan munculnya indikasi sebagai berikut (1) Peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I sebesar 31 1% dengan kategori E naik menjadi 84 4% dengan kategori A- pada siklus II. (2) Peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukkan melalui hasil pengukuran taraf keberhasilan tindakan pada siklus I mencapai 3 9 dengan kategori Baik meningkat pada siklus II sebesar 4 2 juga dengan kategori Baik . (3) Berbeda dari hasil penelitian terhadap motivasi dan aktivitas belajar siswa penelitian terhadap hasil belajar diperoleh dari dua perbandingan yakni perbandingan hasil belajar siswa sebelum penelitian dan sesudah penelitian serta perbandingan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. a) Perbandingan antara nilai awal sebelum penerapan TGT dan nilai post test menunjukkan bahwa hasil belajar dalam penerapan model pembelajaran TGT mengalami penururnan. Hal ditunjukkan oleh skor rata-rata ketuntasan siswa sebelum penerapan TGT sebesar 77 dengan persentase ketuntasan yang mencapai 100%. Sedangkan skor rata-rata nilai post test turun pada angka 54 dengan persentase ketuntasan yang hanya mencapai 15 8% pada siklus I dan pada siklus II skor rata-rata masih dalam kisaran angka 70 dengan persentase ketuntasan sebesar 63 2%. b) Perbandingan hasil belajar dari siklus I ke siklus II dalam penerapan model pembelajaran TGT diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai post test sebesar 47 4%. Oleh karena itu peneliti meyimpulkan beberapa hal yakni 1) Siswa masih kurang terbiasa dengan model pembelajaran TGT 2) Terdapat perbedaan daya serap siswa terhadap materi yang diterima 3) Penyajian soal dan materi yang diberikan pada tiap test berbeda 4) Adanya faktor penghambat dimana siswa enggan mencatat materi yang diajarakan dan kurangnya kemauan untuk berusaha mempelajarai materi secara kontinyu. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut 1) Untuk dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa guru dapat menerapkan model pembelajaran TGT sebagai salah satu alternatif. 2) Dalam pembelajaran model TGT perencanaan alokasi waktu harus dikaji secara matang agar keseluruhan tahap pembelajaran dapat dilakasanakan dengan baik. 3) Guru harus memfokuskan siswa pada penguasaan materi agar aspek kognisinya tidak menurun 4) Agar seluruh variabel yang diteliti dapat meningkat secara simultan maka diperlukan variasi pembelajaran dalam penerapan model TGT.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Manajemen (MNJ) > S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Oct 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/28812 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |