Lestari, Rahmawati Eka (2023) Proses penulisan karya sastra novel Galena sebagai promosi budaya Kota Sampit / Rahmawati Eka Lestari</p>. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Menulis adalah suatu proses berfikir yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk wacana atau karangan (Mulyati 2008). Menulis adalah kegiatan berkomunikasi setara dengan komunikasi lisan pesan yang efektif dan tepat mampu memudahkan penerima pesan memahaminya. Pengarang tidak dapat lepas dari keadaan di sekitarnya. Sehingga tak jarang membuat pengarang senang untuk menulis lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun demikian pengarang yang baik adalah pengarang yang memiliki daya serap. Karya sastra ialah hasil kreatif dari imajinasi yang mengekspresikan kehidupan nyata. Potret hasil rekaan dari seorang yang kemudian menghasilkan sikap latar belakang serta kepercayaan dari pengarang itu sendiri. Karya sastra juga lahir di antara masyarakat sebagai hasil imajinasi dan pemikiran terhadap fenomena yang ada di sekeliling (Pradopo 2001 1). Novel adalah karya sastra yang disebut fiksi. Novel merupakan bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya sosial pendidikan dan moral (Nurhadi dkk 2008). Dalam pengembangannya kemudian novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Sebutan novel berasal dari bahasa Italia novella yang memiliki arti lsquo sebuah barang baru yang kecil rsquo yang kemudian diartikan sebagai lsquo cerita pendek dalam bentuk prosa rsquo (Abrams 1999 190). Novel dapat mengungkapkan keseluruhan episode dari perjalanan hidup tokoh di dalam cerita dapat mengenai konfllik-konflik yang sesungguhnya tidak begitu sempurna dengan konflik inti cerita itu sendiri. (Suharianto 2002 40). Novel teenlit memegang gelar populer di masyarakat khususnya pada remaja usia belasan. Target pasar dari novel teenlit adalah para remaja khususnya remaja putri. Novel teenlit digemari oleh sekelompok remaja putri yang haus akan bacaan yang seimbang dengan kondisi kejiwaan mereka. Beberapa dari remaja tersebut merasa bahwa cerita dari novel teenlit mewakili dan menceminkan diri cita-cita dunia keinginan gaya hidup dan sebagainya yang melibatkan permasalahan hidup mereka (Nurgiyantoro 2015). Proses kreatif setiap penulis berbeda-beda. Krulik (1995) mengatakan bahwa berpikir kreatif berada pada tingkatan tertinggi berpikir setelah nalar yang tingkatnya berada di atas berpikir mengingat (recall). Dalam penalaran berpikir dasar (basic) berpikir kritis (critical) dan berpikir kreatif. Kreativitas kuat kaitannya dengan proses berpikir kreatif dan proses berpikir kreatif kuat kaitannya dengan proses penciptaan. Penciptaan memiliki pengertian meletakkan komponen-komponen dalam suatu model yang baru. Penciptaan berkaitan dengan tiga proses kognitif yaitu (1) pembangkitan (2) perencanaan (3) menghasilkan. Dalam penulisan karya sastra novel Galena mengikuti beberapa prosedur yang digunakan pada proses kreatif yaitu (1) alasan dan dorongan menjadi pengarang (2) kegiatan sebelum menulis (3) kegiatan selama menulis (4) kegiatan setelah menulis. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah bentuk ungkapan batin dan proses kreatif penulis mengembangkan diri dengan karya sastra. Selain itu untuk menanamkan nilai juang kepada pembaca menyampaikan nilai dan aspek sosial dalam novel kepada pembaca dan menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan beberapa budaya dan tempat-tempat ikonik Kota Sampit. Karya yang sudah selesai segera diterbitkan secara self publisher.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 02 May 2023 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2023 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/284625 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |