Sukron, Muhammad Ali (2014) Pengaruh ekstrak tempe kedelai (Glycine max (L) Merr.) dan ekstrak inokulum tempe terhadap penghambatan pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro / Muhammad Ali Sukron. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Sukron Muhammad Ali. 2014. Pengaruh Ekstrak Tempe Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan Ekstrak Inokulum Kapang Tempe terhadap Penghambatan Pertumbuhan Escherichia coli secara In Vitro. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Endang Suarsini M.Ked. (II) Agung Witjoro S.Pd. M.Kes. Kata kunci ekstrak tempe kedelai (Glycine max) ekstrak inokulum kapang tempe daya hambat Escherichia coli. 12288 12288 12288 12288 Tempe kedelai merupakan makanan produk fermentasi yang mempunyai banyak manfaat di antaranya adalah mencegah penyakit diare. Tempe kedelai memiliki senyawa aktif antibakteri yakni isoflafon. Kapang tempe merupakan agensia yang mengubah kedelai rebus menjadi tempe. Kapang tempe mempunyai senyawa aktif antibakteri yakni fenol. 12288 12288 12288 12288 Tujuan Penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi spesies-spesies kapang yang terdapat pada inokulum kapang tempe kedelai (Glycine max) (2) menguji pengaruh ekstrak tempe kedelai (Glycine max) dalam beberapa macam konsentrasi terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (3) menguji pengaruh ekstrak inokulum kapang tempe dalam berbagai macam konsentrasi terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (4) menentukan konsentrasi ekstrak tempe kedelai (Glycine max) yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (5) menentukan konsentrasi ekstrak inokulum kapang tempe yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (6) membandingkan daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro antara ekstrak tempe kedelai (Glycine max) dan ekstrak inokulum kapang tempe terhadap kontrol positif berupa Ampicillin yang ditentukan berdasarkan National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS). 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2014 di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UM. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Ekstraksi tempe kedelai dengan cara menghomogenkan tempe kedelai dengan pelarut berupa aquades steril dengan perbandingan 1 2 kemudian disaring dengan saringan steril. Ekstraksi inokulum kapang tempe dengan cara menumbuhkan kapang tempe ke medium Potato Dextrose Agar (PDA) selama 5 x 24 jam kemudian dipindahkan ke medium Sabouraud Dextrose Cair (SDC) selama 8 x 24 jam dan disaring dengan saringan steril. Pengujian daya antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Bakteri E. coli diinokulasikan pada medium lempeng Mueller Hinton Agar (MHA) dan di atasnya diletakkan paper disc yang telah ditetesi ekstrak tempe kedelai dan paper disc yang telah ditetesi ekstrak inokulum kapang tempe dengan konsentrasi 0% (kontrol negatif) 3 125% 6 25% 12 5% 25% 50% dan 100% masing-masing sebanyak 20 l per paper disc. Sebagai kontrol positif menggunakan antibiotik Ampicillin. Diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar paper disc pada biakan E. coli diukur setelah diinkubasi selama 1 x 24 jam. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANAVA) tunggal dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf signifikan 1%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil identifikasi spesies kapang dari inokulum kapang tempe terdapat 1 spesies kapang yakni Rhizopus oligosporus Saito (2) tidak ada pengaruh pemberian ekstrak tempe kedelai (Glycine max) dalam beberapa macam konsentrasi terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (3) ada pengaruh pemberian ekstrak inoulum kapang tempe dalam beberapa macam konsentrasi terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (4) tidak ada konsentrasi ekstrak tempe kedelai yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro (5) tidak ada konsentrasi ekstrak nokulum kapang tempe kedelai yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli secara in vitro karena konsentrasi 100% yang merupakan konsentrasi tertinggi termasuk kategori resisten (6) berdasarkan hasil perbandingan daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli antara ekstrak tempe kedelai (Glycine max) dan ekstrak inokulum kapang tempe terhadap kontrol positif berupa Ampicillin yang ditentukan berdasarkan National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS) maka dapat disimpulkan bahwa daya hambat pertumbuhan tersebut tergolong resisten.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Nov 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/26632 |
Actions (login required)
View Item |