Fardah, Nisa Salsabila (2022) Potensi konsorsium bacillus SP. MD24 dengan bacillus paramycoides gam1 dalam fermentasi keratinase dari limbah bulu ayam secara solid-state fermentation / Nisa Salsabila Fardah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Bulu ayam merupakan sumber protein asam amino dengan kandungan protein yang tinggi berupa keratin namun keratin sulit untuk didegradasi. Degradasi keratin secara kimia hasilnya tidak ramah lingkungan sedangkan degradasi fisik menghasilkan molekul dalam ukuran besar. Oleh karena itu degradasi secara enzimatik merupakan alternatif yang ramah lingkungan. Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa Bacillus sp. MD24 dan isolat mikroba dari tanah gambut Palangkaraya yakni isolat GAM1 mampu menghasilkan keratinase. Keratinase yang diproduksi dari mikroba yang berbeda dapat memiliki titik potong keratin yang berbeda pula sehingga konsorsium mikroba dimungkinkan mampu meningkatkan konsentrasi hidrolisat keratin terlarut. Penelitian ini memanfaatkan Bacillus sp. MD24 dan Bacillus paramycoides GAM1 dalam membuat konsorsium mikroba penghasil keratinase. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi konfirmasi kemampuan Bacillus sp. MD24 dan isolat GAM1 dalam mendegradasi bulu ayam optimasi kelembaban media fermentasi dan uji coba konsorsium mikroba Bacillus sp. MD24 dengan isolat GAM1 dalam fermentasi keratinase. Kondisi lingkungan fermentasi keratinase dilakukan pada temperatur 37 deg C dan pH 8 menggunakan metode Solid-State Fermentation. Hasil penelitian menunjukkan isolat MD24 dan GAM1 mampu mendegradasi bulu ayam masing-masing sebesar 14 50% dan 10 60% selama 3 hari inkubasi. Optimasi kelembaban media fermentasi menunjukkan bahwa pada hari kelima inkubasi isolat GAM1 dan MD24 menunjukkan aktivitas optimum tertinggi pada variasi rasio bobot bulu ayam (g) volume larutan garam pH 8 (mL) 1 5. Pada penelitian ini konsorsium mikroba Bacillus sp. MD24 dengan isolat GAM1 mampu meningkatkan kemampuan degradasi bulu ayam dibandingkan dengan isolat-isolat tungggalnya namun tidak meningkatkan aktivitas enzim keratinase dan kadar proteinnya. Kadar protein yang tidak meningkat kemungkinan karena adanya dua jenis enzim yang menyebabkan proses hidrolisis menghasilkan asam amino sehingga perlu dilakukan analisis lanjutan dengan mengukur perubahan asam amino selama proses fermentasi. Di samping itu karena bulu ayam merupakan satu-satunya sumber karbon dan nitrogen kemungkinan protein hasil degradasi telah dikonsumsi oleh sel dan digunakan untuk proses tumbuh dan berkembang namun pertumbuhan jumlah sel sangat sulit diikuti pada sistem Solid-State Fermentation.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 25 Apr 2022 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2022 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/264041 |
Actions (login required)
View Item |