Spiral kekerasan dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan / Muhammad Iqbal Muthahhari - Repositori Universitas Negeri Malang

Spiral kekerasan dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan / Muhammad Iqbal Muthahhari

Muthahhari, Muhammad Iqbal (2022) Spiral kekerasan dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan / Muhammad Iqbal Muthahhari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Muthahhari Iqbal. 2022. Spiral Kekerasan dalam Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas Karya Eka Kurniawan. Departemen Bahasa Indonesia. Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Djoko Saryono M.Pd. Kata kunci spiral kekerasan Johan Galtung bentuk kekerasan Penelitian ini menggunakan teori segitiga kekerasan hermeneutika dan pendekatan sosiologi sastra dengan fokus penelitan pada setiap tokoh yang melakukan dan mengalami tindak kekerasan yang telah diklasifikasikan menjadi tiga yaitu personal struktural dan kultural. Segitiga kekerasan yang diungkapkan Johan Galtung yaitu kekerasan langsung bisa terlihat secara nyata demikian pula dengan pelakunya. Kekerasan struktural melukai kebutuhan dasar manusia tetapi tak ada pelaku langsung yang bisa untuk diminta pertanggungjawaban. Sementara kekerasan kultural adalah legitimasi atas kekerasan struktural maupun kekerasan langsung secara budaya (Galtung 1990 291-305). Sementara teori hermeneutika menurut Ricoeur (1985 43) merupakan sebuah teori pengoperasian pemahaman dalam hubungannya dengan interpretasi terhadap teks dalam karya sastra. Selanjutnya teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra yaitu penggambaran kehidupan masyarakat (Semi 2013). Penelitian menggunakan judul ini penting untuk dilakukan hal ini dimaksudkan untuk mengungkap rangkaian kekerasan yang terjadi di dalam masyarakat yang direfleksikan di dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan. Pendekatan yang sesuai dengan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang memaparkan data secara deskriptif yakni data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar yang dapat ditampilkan sebagai kutipan. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika dan sosiologi sastra sebagai dasar untuk mengungkap bentuk spiral kekerasan yang terjadi dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas Novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas merupakan salah satu novel yang mengangkat isu sensitif yang ada ditengah masyarakat novel ini intens membahas tentang berbagai macam bentuk kekerasan. Dalam novel tersebut kekerasan menjadi sebuah penyelesaian dari setiap permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) bentuk kekerasan langsung (2) bentuk kekerasan struktural (3) bentuk kekerasan kultural. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai pelaku seluruh kegiatan penelitian mulai dari membaca kritis pengumpulan penganalisis dan pelapor hasil. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel dengan judul Seperti Dendam Rindu Harus Dubayar Tuntas karya Eka Kurniawan yang diterbitkan pada tahun 2014 oleh PT Gramedia Pustaka Utama dengan jumlah 250 halaman. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik pustaka simak telaah dan catat. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan pelbagai bentuk kekerasan yang terjadi dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas dari bentuk kekerasan langsung kekerasan struktural dan kekerasan kultural. Pertama bentuk kekerasan langsung yang terdiri dari kekerasan fisik intimidasi dan aksi pembunuhan. Dari data-data yang disajikan dalam bentuk analisis dapat diketahui bahwa aksi kekerasan yang dilakukan dengan dilandasi unsur sadar dan kesengajaan dari pelaku kekerasaan untuk melampiaskan amarah dan balas dendam setiap tokoh. Kedua bentuk kekerasan struktural yang terdapat dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas ditunjukkan melalui perampasan hak hidup dan penyalahgunaan kekuasaan yang berdampak tapi tidak nampak yang dilakukan seorang penguasa terhadap orang lain melalui aksi kekerasan langsung. Ketiga bentuk kekerasan kultural yang dianggap sudah menjadi sebuah kewajaran yang secara turun-temurun untuk mengabsahkan kekerasan langsung dan kekerasan struktural. Hal tersebut direpresentasikan melalui kekerasan bahasa penyiksaan tahanan penjara oleh pihak yang mempunyai relasi dan kekuasaan tinggi. Berdasarkan rangkaian pembahasan tentang tindak kekerasan yang telah disebutkan di atas merupakan perwujudan spiral kekerasan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S1 Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 01 Sep 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263523

Actions (login required)

View Item View Item