Permata, Anindya Nirmala (2020) Perbedaan kualitas mikrobiologi buah ketumbar ( coriandrum sativum L.) utuh dan rusak berdasarkan angka lempeng total koloni kapang dan kandungan alfatoksin serta identifikasi kapang kontaminan / Anindya Nirmala Permata. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
iRINGKASANAnindya Nirmala Permata. 2020. Pengaruh Struktur Buah Ketumbar (Coriandrum sativum L.) Terhadap Kualitas Mikrobiologinya. Tesis Program Studi S2 Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti M.Pd (II) Dr. Sulisetijono M.Si.Kata Kunci buah ketumbar ALT koloni kapang identifikasi kapang kandungan afla-toksin.Buah ketumbar (Coriandrum sativum L.) merupakan rempah-rempah yang biasa digunakan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa. Selain sebagai penyedap rasa buah ketumbar dapat meningkatkan nilai gizi suatu makanan karena mengandung nutrisi yakni karbohidrat protein lemak kalsium fosfor zat besi vitamin A vitamin B1 dan air. Kandungan nutrisi tersebut juga diperlukan oleh kapang kontaminan untuk pertumbuhan-nya sehingga buah ketumbar berpotensi untuk terkontaminasi oleh kapang kontaminan. Kapang kontaminan dapat lebih mudah mengkontaminasi buah ketumbar yang telah me-ngalami kerusakan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait pengaruh struktur buah ketumbar yakni utuh dan rusak terhadap kualitas mikrobiologinya. Tujuan peneli-tian ini ialah 1) menguji kualitas buah ketumbar berdasarkan strukturnya yakni utuh dan rusak ditinjau dari ALT koloni kapang 2) mengidentifikasi spesies-spesies kapang konta-minan yang terdapat pada buah ketumbar utuh dan rusak dan 3) menganalisis kandungan aflatoksin dalam buah ketumbar utuh dan ketumbar rusak.Kualitas mikrobiologi buah ketumbar utuh dan rusak dapat ditentukan berdasar-kan Angka Lempeng Total (ALT) koloni kapang identifikasi kapang dan kandungan aflatoksin. Sampel buah ketumbar diperoleh dari 10 pasar di 5 kecamatan Kota Malang masing-masing sebanyak 50 gram dicampur lalu dipisahkan antara buah utuh dan buah yang rusak. Buah ketumbar utuh dan rusak masing-masing diambil 10 gram untuk diha-luskan dan dilarutkan dalam 90 ml larutan air pepton 0 1 % sehingga diperoleh larutan dengan tingkat pengenceran 10-1. Larutan tersebut kemudian diencerkan hingga tingkat pengenceran 10-2 10-3 10-4 dan 10-5. Larutan dari masing-masing tingkat pengenceran diinokulasikan sebanyak 0 1 ml pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) lempeng dan diinkubasikan pada suhu 27 selama 7x24 jam. Kemudian dilakukan penghitungan ALT koloni kapang dan identifikasi kapang kontaminan yang tumbuh pada medium PDA. Di samping itu kandungan aflatoksin tiap sampel buah ketumbar diukur menggu-nakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).iiHasil penelitian ini ialah 1) buah ketumbar utuh masih layak dikonsumsi sedang-kan buah ketumbar rusak sudah tidak layak untuk dikonsumsi. ALT koloni kapang pada buah ketumbar utuh adalah 1 6x103 koloni/g sedangkan pada buah ketumbar rusak ada-lah 1 4x107 koloni/g. Berdasarkan ketentuan BPOM tahun 2009 batas maksimum ALT koloni kapang dan khamir pada rempah-rempah adalah 2x104 koloni/g. Ada pengaruh sangat signifikan struktur buah ketumbar yakni utuh dan rusak terhadap jumlah ALT ko-loni kapang kontaminan 2) hasil identifikasi kapang kontaminan menunjukkan bahwa ditemukan 6 spesies kapang kontaminan pada ketumbar utuh dan rusak yakni Peni-cillium citrinum Thom Aspergillus wentii Wehmer Aspergillus niger van Tieghem Neo-sartorya fischeri (Wehmer) Malloch amp Cain Cladosporium cladosporoides (Fres.) de Vries dan Aspergillus versicolor (Vuill.) Tiraboschi. Aspergillus penicilloides Speg di-temukan khusus pada buah ketumbar utuh sedangkan Aspergillus restrictus G. Smith Paecilomyces variotii Bainier serta Mycellia sterilia ditemukan khusus pada buah ketum-bar rusak. Penicillium citrinum Thom merupakan spesies kapang kontaminan yang paling dominan pada buah ketumbar utuh sedangkan Aspergillus wentii Wehmer merupakan spesies kapang kontaminan yang paling dominan pada buah ketumbar rusak 3) buah ke-tumbar utuh dan rusak mengandung aflatoksin B1 B2 G1 dan G2 dengan kadar yang ren-dah yakni kandungan AFB1 lt 0 43 mu g/kg kandungan AFB2 lt 2 02 mu g/kg kandungan AFG1 lt 1 53 mu g/kg dan kandungan AFG2 lt 0 20 mu g/kg. Data penunjang berupa data su-hu dan kelembaban di tempat penjualan buah ketumbar yakni suhu berkisar antara 25-29 dan kelembaban berkisar antara 58-75 34 %. Suhu dan kelembaban udara ini sesuai untuk pertumbuhan kapang.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Aug 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/254501 |
Actions (login required)
View Item |