Pembelajaran bahasa arab di Pondok Pesantren Babul Khairat Lawang Malang / Nur Latipah - Repositori Universitas Negeri Malang

Pembelajaran bahasa arab di Pondok Pesantren Babul Khairat Lawang Malang / Nur Latipah

Latipah, Nur (2010) Pembelajaran bahasa arab di Pondok Pesantren Babul Khairat Lawang Malang / Nur Latipah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Latipah Nur. 2009. Pembelajaran Bahasa Arab di Ponpes Babul Khairat Lawang Malang. Skripsi Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Drs. H. Muhaiban. Kata kunci Pembelajaran Bahasa Arab Ponpes Babul Khairat. Pondok Pesantren Babul Khairat (PPBK) merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan pendidikan agama Islam dan mengembangkan bahasa Arab secara terus menerus. PPBK tetap secara istiqomah dan optimal berupaya menjaga nilainilai kesalafan yang menjadi trade mark pondok salaf. Meski demikian podok pesantren Babul Khairat juga tidak menutup diri terhadap kehadiran ilmuilmu kontemporer dan bahasa asing (khususnya Inggris) sebagaimana yang menjadi ciri khas pondok modern. Di PPBK bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi kedua setelah bahasa Arab. Penelitian ini secara umum ertujuan untuk mendiskripsikan pembelajaran bahasa Arab di PPBK lawang. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan halhal berikut (1) metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bahasa Arab di PPBK (2) bahan ajar yang digunakan oleh guru bahasa Arab di PPBK (3) media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di PPBK (4) evaluasi pembelajaran bahasa Arab di PPBK. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah dewan guru PPBK khususnya guru bahasa Arab dan para siswa/santri PPBK. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen inti. Instrumen bantu yang digunakan adalah pedoman observasi pedoman wawancara dan angket. Teknik pengumpulan data adalah observasi wawancara angket dan dokumen. Langkahlangkah analisis data yang dilakukan adalah (a) reduksi data (b) penyajian data (c) penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara (a) observasi terus menerus (b) mendiskusikan data dan hasil analisis dengan pihak tertentu yang dipandang ahli (c) memeriksa kembali catatan lapangan secara cermat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPBK menggunakan beberapa metode pembelajaran bahasa Arab diantaranya audiolingual gramatik terjemah langsung membaca gabungan (elektik) dan ceramah. Selain itu pengajar juga mengkombinasikan dengan beberapa metode diantaranya metode hafalan sorogan tanya jawab dan diskusi. Bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan PBA adalah buku AlArabiyah Linnasyi in karangan Dr. Mahmud Ismail Shini Nasif Mustofa Abdul Aziz dan Mukhtar Atthohir Hini. Buku tersebut merupakan buku pegangan yang harus dimiliki oleh semua santri. Buku tersebut tersebut merupakan buku utama yang digunakan dalam pelaksanaan PBA. Siswa yang berjumlah 130 di bagi menjadi enam kelas. Sedangkan buku penunjang yang digunakan dalam PBA di kelas adalah AlMuthola ah AlJadidah Lilathfal karangan Hamid AlHamid. Click to buy NOW PDFXCHANGE www.docutrack. com Click to buy NOW PDFXCHANGE www.docutrack. com Dalam PBA di PPBK guru menggunakan buku pegangan dan papan tulis sebagai media pembelajaran dan setiap hari Jum at terkadang guru menggunakan tape recorder sebagai media untuk keterampilan mendengar (istima ). Penggunaan media pembelajaran sangat membantu dan mempermudah pemahaman siswa terkait dengan materi yang diajarkan. Evaluasi bahasa Arab yang dilakukan di ponpes Babul Khairat adalah evaluasi hasil dan evaluasi proses. Evaluasi hasil dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan tes atau alat penilaian. Pada evaluasi hasil evaluasi bahasa Arab dilakukan melalui dua tahap yaitu (1) evaluasi pada setiap menyelesaikan satu topik bahasan (2) evaluasi pada akhir semester. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu tes Ssafahi (tes lisan) dan tes Tahriri (tes tulis). Pada tes lisan pengajar mengukur kemampuan santri dari tiga kemampuan berbahasa yaitu kemampuan membaca menyimak berbicara secara langsung. Sedangkan pada tes tulis pengajar mengukur keterampilan menulis dan pemahaman santri terhadap komponen bahasa seperti NahwuSharaf dan kosakata. Pada tes tulis soal ulangan dibuat sendiri oleh pengajar dalam bentuk uraian biasanya berjumlah kurang lebih sepuluh soal isian. Untuk evaluasi proses guru menilai keaktifan siswa selama kegiatan atau proses PBA berlangsung

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Arab (ARA) > S1 Pendidikan Bahasa Arab
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/245935

Actions (login required)

View Item View Item