Kurnianingsih, Ragil (2013) Perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep materi hidrolisis garam siswa MA Negeri 2 Malang pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing / Ragil Kurnianingsih. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kurnianingsih Ragil.2013. Perbedaan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pemahaman Konsep Materi Hidrolisis Garam Siswa MA Negeri 2 Malang pada Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Skripsi Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Srini M. Iskandar M.Sc. Ph.D. (II) Drs. Dermawan Afandy M.Pd. Kata kunci Inkuiri terbimbing kemampuan berpikir tingkat tinggi pemahaman konsep materi hidrolisis garam. 12288 12288 12288 12288 Materi hidrolisis garam adalah salah satu materi yang memiliki konsep abstrak. Salah satu konsep abstrak tersebut adalah konsep hidrolisis garam dan sifat keasamanya. Untuk memahami konsep tersebut diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu pembelajaran efektif yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah pembelajaran inkuiri terbimbing. Namun masih banyak sekolah yang belum menerapkannya dalam pembelajaran. Sehingga kemampuan tingkat berpikir dan pemahaman konsep siswa rendah. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam. 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing keterampilan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan post test (post test only control group design) serta rancangan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di MA Negeri 2 Malang yang berlokasi di kota Batu. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Negeri 2 Malang semester genap tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas melalui undian. Sehingga diperoleh kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang dibelajarkan dengan metode konvesional dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan metode inkuiri terbimbing. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi dan 20 soal test uji kompetensi. Data dari lembar observasi digunakan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran dan validasi butir soal dari validator. Data hasil tes uji kompetensi di analisis dengan menggunakan uji U (Mann-Whitney U) untuk menunjukkan perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pemahaman konsep antara siswa kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3. Hasil penelitian ini diantaranya (1) pembelajaran inkuiri berjalan dengan baik yang ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan persentase keterlaksanaan pembelajaran dari 63% menjadi 91% (2) ada perbedaan persentase tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi antara kelas XI IPA 3 dengan kelas XI IPA 2 yaitu 77% untuk kelas IPA 3 dan 58 38% untuk kelas IPA 2 (3) ada perbedaan persentase tingkat pemahaman konsep siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu 74% untuk kelas IPA 3 dan 65% untuk kelas IPA 2.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Sep 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/23739 |
Actions (login required)
View Item |