Ekstraksi dan karakterisasi zat warna dari kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan uji potensinya sebagai pewarna tekstil / Rendra Yuliastrika - Repositori Universitas Negeri Malang

Ekstraksi dan karakterisasi zat warna dari kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan uji potensinya sebagai pewarna tekstil / Rendra Yuliastrika

Rendra Yuliastrika (2009) Ekstraksi dan karakterisasi zat warna dari kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan uji potensinya sebagai pewarna tekstil / Rendra Yuliastrika. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) atau pace banyak ditanam sebagai bahan obat tetapi dapat juga dimanfaatkan sebagai zat warna yang dipakai untuk memberikan warna pada kain batik ataupun anyaman yang dari pandan. Kulit akar mengkudu dapat digunakan sebagai pewarna karena mengandung senyawa morindin dan morindon yang memberikan warna merah dan kuning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekstraksi zat warna dari kulit akar mengkudu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap ekstraksi karakterisasi dan aplikasi. Pada tahap ekstraksi zat warna dilakukan dengan metode soxhletasi dalam pelarut etanol 96% aseton dan n-heksana. Tahap karakterisasi meliputi identifikasi gugus fungsi dengan spektroskopi IR uji kelarutan dalam beberapa pelarut (etanol 96% aseton dan air) dan pengujian ketahanan zat warna terhadap perubahan pH (1-13) dan suhu. Tahap ketiga merupakan tahap aplikasi yaitu penggunaan sebagai zat warna terhadap kain katun dengan variasi konsentrasi tawas (0% 1% 3% 5%) waktu perendaman kain dalam tawas (0 jam 1 jam 2 jam) suhu pencelupan kain (suhu kamar 50oC mendidih) dan pelarut (air etanol 10% etanol 20% dan etanol 96%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil ekstraksi dengan pelarut etanol 96% memiliki rendemen paling besar (22 03%) kemudian diikuti dengan aseton (13 03%) sedangkan pada n-heksana tidak diperoleh serbuk. Pigmen yang diperoleh berupa serbuk berwarna hitam. Dari hasil identifikasi dengan spektrokopis IR bahwa komponen zat warna hasil ekstraksi mengandung gugus OH gugus C-H alifatik dan gugus C O. Pada uji kelarutan zat warna larut paling besar dalam pelarut etanol 96%. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa zat warna pada pH 1-7 berwarna kuning sedangkan pada pH 8-10 berwarna merah dan mengalami perubahan warna pada pH 11-13 yang memberikan warna merah kehitaman. Pada uji ketahanan warna terhadap suhu yaitu pada suhu 30 C berwarna kuning keruh dan pada suhu 70 C berwarna kuning sedangkan pada suhu di atas 70 C zat warna mengalami pemucatan warna. Dari hasil aplikasi sebagai pewarna pada kain katun pada proses penambahan zat mordan sangat mempengaruhi kestabilan zat warna. Kondisi optimal pewarnaan dengan zat mordan diperoleh pada konsentrasi 5% tawas pada suhu 50 C dengan lama perendaman 2 jam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 03 Mar 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23242

Actions (login required)

View Item View Item