Maria Ulfa (2009) Optimasi pembuatan sirup invert dari nira tebu melalui variasi jenis resin kombinasi kation (IR-120 plus) dan anion (IRA 96/IRA 900) serta variasi laju air / Maria Ulfa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Secara nasional kebutuhan gula semakin meningkat sedangkan produktivitas industri gula di Indonesia semakin menurun selain itu persaingan dengan gula impor juga semakin ketat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan diversifikasi produk industri gula yang salah satunya adalah dengan memproduksi sirup invert. Import sirup invert untuk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 26.393.660 kg. Sirup invert adalah sirup yang terdiri dari 50 % sukrosa dan 50 % sukrosa yang telah terinversi (glukosa dan fruktosa). Sirup invert dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gula dalam bentuk kristal. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembuatan sirup invert adalah dengan menggunakan resin kombinasi penukar ion. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat inversi demineralisasi dan dekolorisasi sirup dengan menggunakan kombinasi resin penukar kation dan resin penukar anion. Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan dengan menggunakan sarana laboratorium Experimental Plant P3GI. Sampel yang digunakan adalah nira pekat yang telah mengalami proses pemurnian secara karbonatasi. Nira pekat dilewatkan dalam kombinasi resin yaitu kombinasi A yang terdiri dari Resin Penukar Kation Kuat (IR 120plus) dengan resin penukar anion lemah (IRA 96) atau kombinasi B yaitu Penukar Kation Kuat (IR 120plus) dan Penukar Anion Kuat (IRA 900). Variable bebas dalam penelitian ini adalah jenis resin kombinasi (A atau B) serta pengaturan laju alir 1(bv/h) 2 (bv/h) dan 3 (bv/h) untuk resin kombinasi yang optimum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resin kombinasi A (penukar kation kuat dan penukar anion lemah) mempunyai kemampuan demineralisasi inversi dan dekolorisasi yang lebih efektif dari pada resin kombinasi B (penukar kation kuat dan penukar anion kuat). Persen demineralisasi % inversi dan % dekolorisasi dengan menggunakan resin kombinasi A berturut-turut adalah 70 30 % 0 355 % dan 77 23 % sedangkan jika menggunakan resin kombinasi B berturut-turut adalah 47 12 % 0 632 % dan -80 52 %. Variasi laju alir terhadap resin kombinasi A memberikan pengaruh yang besar terhadap proses inversi. Persen inversi pada laju alir 1 bv/h 2 bv/h dan 3 bv/h berturut-turut adalah 45 28 % 28 91 % dan 21 54 %. Proses demineralisasi dan proses dekolorisasi tidak terpengaruh oleh perbedaan laju alir. Persen demineralisasi pada laju alir 1 bv/h 2 bv/h dan 3 bv/h berturut-turut adalah 67 82% 58 20% dan 66 86% dari nira awal Sedangkan persen dekolorisasi pada laju alir 1 bv/h 2 bv/h dan 3 bv/h berturut-turut adalah 75 45 % 74 22 % dan 73 82 % dari nira awal.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 12 Jan 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/23215 |
Actions (login required)
View Item |