Rosyida, Layyin Nadiya (2019) Karakterisasi dan pengaruh suhu terhadap persentase adsorpsi ion CU(II) dengan absorben berbahan dasar biomasa kedelai (Glycine Max L. Merr) / Layyin Nadiya Rosyida. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Rosyida Layyin Nadiya. 2019. Karakterisasi dan Pengaruh Suhu Terhadap Presentase Adsorpsi Ion Cu(II) dengan Adsorben Berbahan Dasar Biomasa Kedelai (Glycine Max L. Merr). Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr.H. Yudhi Utomo M.Si (II) Dra. Surjani Wonohardjo Ph. D. Kata kunci Biomasa Kedelai Delignifikasi Asam Sitrat Aktivasi Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia hewan dan tumbuhan di muka bumi. Beberapa masalah lingkungan dapat mempengaruhi ketersediaan air bersih di Indonesia salah satunya pencemaran oleh logam berat. Cu(II) merupkan salah satu ion logam berat beracun yang keberadaannya dapat ditemukan dilimbah dari proses industri mengandung Cu. Wardani dan Nirmala (2012) melakukan penelitian pada limbah industri perak di Kotagede dan dihasilkan kandunga ion Cu(II) sebesar 12 2145 mg/L. Selain itu hasil dari penelitian Susanti dkk pada tahun 2014 menyatakan bahwa kadar rata-rata ion Cu(II) di sungai wilayah Jawa tengah (Kaligarang Juwana Bengawan Solo Kali Agung dan Kali Banger) sebesar 27 98 mg/L (Susanti dkk 2014). Dari kedua penelitian tersebut menyatakan bahwa kadar ion Cu(II) dalam limbah cair hasil industri sangat berpengaruh terhadap kualitas air sungai dan dapat diasumsikan bahwa limbah yang dibuang tersebut belum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan air limbah supaya tidak mencemari lingkungan dengan adsorben biomasa kedelai. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia dan Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju FMIPA Universitas Negeri malang pada bulan Januari-Juni 2019. Tahapan yang dilakukan pada penelittian ini meliputi (1) preparasi adsorben (2) delignifikasi biomasa kedelai (3) modifikasi biomasa kedelai yang telah didelignifikasi (4) karakterisasi adsorben meliputi uji kadar air kadar abu uji SEM uji FTIR dan uji luas permukaan (5) penentuan suhu optimum dalam proses adsorpsi larutan CuSO4.5H2O menggunakan adsorben biomasa kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben dengan perlakuan delignifikasi dan aktivasi kimia memiliki kadar air sebesar 6 292 % dan kadar abu sebesar 6 251% hasil tersebut memenuhi syarat SNI 06 3730-1995. Analisis gugus fungsi menggunakan FTIR juga menunjukkan adanya gugus khas OH pada rentang panjang gelombang 3336 85-2310 72 cm-1 dimana merupakan sisi aktif dari selulosa. Morfologi permukaan adsorben juga menunjukkan pori yang cukup besar sehingga adsorpsi ion logam Cu(II) dapat berlangsung secara maksimal. Hasil analisis luas permukaan adsorben biomasa kedelai tidak dapat dideteksi karena hasil absorbansi yang diperoleh dibawah nilai kurva kalibrasi. Sehingga tidak dapat dilakukan penentuan konsentrasi dan luas permukaannya. Dalam aplikasinya untuk proses adsorpsi ion logam Cu(II) dengan adanya pengaruh suhu (25-60 C) juga meniunjukkan hasil yang baik. Diamana semakin tinggi suhu maka semakin tinggi daya adsorpsi dan persentase adsorpsinya yaitu sebesar 25 60 72 34%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 29 Jul 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/213064 |
Actions (login required)
View Item |