Riyanto, Agus (2015) Pemetaan batuan penyusun candi di bawah permukaan berdasarkan metode geomagnetik studi kasus: cagar budaya Candi Songgoriti Desa Songgokerto Kecamatan Batu Kota Batu / Agus Riyanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Riyanto Agus. 2015. Pemetaan Batuan Penyusun Candi Berdasarkan Metode Geomagnetik Studi Kasus Cagar Budaya Candi Songgiriti Desa Songgokerto Kota Batu. Skripsi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Siti Zulaikah M.Si. (II) Daeng Achmad Suaidi S.Si. M.Kom. Kata kunci Metode Geomagnet Magnetometer Suseptibilitas Magnetik Pemetaan Batuan. Metode geomagnetik sering digunakan dalam eksplorasi minyak bumi panas bumi dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi (Siahaan 2009). Beberapa penelitian menggunakan metode geomagnet sebagai pencarian benda-benda arkeologi yaitu oleh Ariani (2012) di Candi Losari dan Sismanto dkk (1997) di Candi Kedulan. Di Kota Batu terdapat salah satu cagar budaya berupa candi yang belum utuh yaitu Candi Songgoriti. Sehingga untuk menduga keberadaan batuan penyusunya digunakan metode geomagnet. Rancangan penelitian dengan menggunakan metode geomagnet diawali dengan studi literature. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode yaitu menghitung nilai suseptibilitas magnetik dari sampel batuan candi menggunakan Susceptibility Meter Bartington MS2B dan mengambil data lapangan menggunakan magnetometer tipe Proton ENVI SCINTREX. Pada akhirnya hasil dari dua metode tersebut dibandingkan untuk mengetahui dimana letak batuan penyusun candi. Dalam melakukan analisis data magnetometer data diolah dengan menggunakan software Magpick software surfer 9.0 dan software Mag2dc. Hasil dari penelitian ditemukan pola medan magnet lokal batuan di area cagar budaya Candi Songgoriti terbagi menjadi tiga bagian yaitu medan magnet lokal tinggi (warna kuning sampai dengan merah) medan magnet lokal sedang (warna hijau sampai dengan kuning) dan medan magnet lokal rendah (warna biru). Selanjutnya berdasarkan lima pemodelan penampang menggunakan Mag2dc telah diperoleh prediksi letak batuan penyusun candi di cagar budaya Candi Songgoriti yaitu sampel nomor 1 ditemukan pada 2 posisi yaitu pada koordinat 49S 664547.5m 9130115m dan koordinat 49S 664585m 9130105m sampel nomor 3 ditemukan pada 2 posisi yaitu pada koordinat 49S 664583m 9130100m dan koordinat 49S 664585m 9130100m sampel nomor 4 ditemukan pada 2 posisi yaitu pada koordinat 49S 664577.5m 9130115m dan koordinat 49S 664577.5m 9130110m sampel nomor 5 ditemukan pada 3 posisi yaitu pada koordinat 49S 664566m 9130095m pada koordinat 49S 664573m 9130095m dan koordinat 49S 664582.5m 9130095m sampel nomor 6 ditemukan pada 5 posisi yaitu pada koordinat 49S 664545.5m 9130110m pada koordinat 49S 664550m 9130110m pada koordinat 49S 664546m 9130105m pada koordinat 49S 664565m 9130105m dan koordinat 49S 664562.5m 9130100m. Untuk sampel nomor 2 tidak ditemukan sama sekali pada kelima model penampang. Hal ini mungkin disebabkan oleh nilai suseptibilitas sampel nomor 2 yang paling kecil jika dibandingkan dengan kelima sampel lainnya yaitu sebesar 0.86 x 10-6 m3/kg.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Jul 2015 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2015 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20733 |
Actions (login required)
View Item |