Lestyowati, Titis (2013) Pengaruh rasio Fe3)4: Fe2)3, rasio Fe: C dan ukuran bulir mineral magnetik pada suseptibilitas magnetik toner / Titis Lestyowati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Lestyowati Titis. 2013. Pengaruh Rasio Fe_3 O_4 Fe_2 O_3 Rasio Fe C dan Ukuran Bulir Mineral Magnetik pada Suseptibilitas Magnetik Toner. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Siti Zulaikah M.Si (II) Drs. H. Abdulloh Fuad M.Si. Kata Kunci Suseptibilitas Magnetik Fe_3 O_4 Fe_2 O_3 Ukuran Bulir Toner Suseptibilitas magnetik adalah salah satu sifat bahan magnetik yang menunjukkan tingkat respon bahan terhadap medan magnet eksternal. Besar kecilnya harga suseptibilitas magnetik pada bahan bergantung pada jenis mineral magnetik konsentrasi dan ukuran bulir mineral magnetik pada bahan. Toner merupakan serbuk tinta kering yang digunakan pada mesin fotokopi dan printer laser. Komposisi dan ukuran bulir mineral magnetik toner dibuat sesuai dengan karakteristik mesin cetaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio Fe_3 O_4 Fe_2 O_3 rasio Fe C dan ukuran bulir mineral magnetik pada suseptibilitas magnetik toner. Penelitian ini menggunakan metode kuasi kuantitatif eksperimental. Penelitian diawali dengan melakukan karakterisasi pada ketiga sampel toner. Sampel yang digunakan antara lain Toner X Toner HP Refill dan Toner Canon IR 5000. Toner X merupakan toner yang tidak menempel pada kertas dan ditampung pada Waste Bin mesin fokopi. Karakterisasi ketiga sampel toner dimulai dari uji komposisi toner dengan XRF dan EDAX. Data komposisi hasil uji kedua metode tersebut kemudian digunakan untuk menentukan rasio unsur Fe dan C yang terdapat dalam ketiga sampel toner. Langkah kedua melakukan karakterisasi senyawa yang terdapat dalam toner melalui pengujian XRD. Hasil uji XRD kemudian diolah dengan perangkat lunak High Score Plus. Berdasarkan hasil analisis pada ketiga sampel toner terdapat dua senyawa yang berkontribusi didalamnya yakni Fe_3 O_4 dan Fe_2 O_3. Data komposisi kedua senyawa untuk ketiga sampel toner tersebut kemudian dibuat rasio. Karakterisasi selanjutnya pada morfologi toner. Pada penelitian ini morfologi toner diukur dengan dua metode yaitu pencitraan SEM dan fitting grafik hasil uji XRD. Langkah terakhir adalah melakukan fitting grafik pada data rasio Fe_3 O_4 dan Fe_2 O_3 dengan suseptibilitas magnetik toner rasio Fe dan C dengan suseptibilitas magnetik toner dan ukuran bulir mineral magnetik dengan suseptibilitas magnetik toner. Hasil penelitian menunjukkan Toner X memiliki rentang nilai suseptibilitas magnetik 2 99 11 11 12310 x10 12311 (-5) m 3/kg Toner HP Refill 3 73 11 39 12310 x10 12311 (-5) m 3/kg dan Toner Canon IR 5000 3 15 12 32 12310 x10 12311 (-5) m 3/kg. Berdasarkan hasil uji komposisi toner dengan EDAX rasio Fe C pada Toner X sebesar 0 33 Toner HP Refill 0 42 dan Toner Canon IR 5000 0 50. Sedangkan hasil uji XRD yang diolah dengan High Score Plus menunjukkan bahwa rasio Fe_3 O_4 8758 Fe_2 O_3 pada Toner X sebesar 0 67 Toner HP Refill 3 17 dan Toner Canon IR 5000 8 09. Berdasarkan hasil pencitraan SEM Toner X memiliki ukuran bulir sebesar 9 36 m Toner HP Refill 10 89 m dan Toner Canon IR 12 81 m. Dan hasil fitting grafik hasil uji XRD Toner X memiliki ukuran bulir sebesar 0 48 m Toner HP Refill 0 50 m dan Toner Canon IR 5000 sebesar 0 51 m. Dari hasil fitting grafik antara rasio Fe_3 O_4 Fe_2 O_3 dan suseptibilitas magnetik toner dapat disimpulkan bahwa semakin besar rasio Fe_3 O_4 Fe_2 O_3 maka suseptibilitas magnetiknya semakin besar sebab Fe_3 O_4 bersifat ferrimagnetik. Rasio Fe C dalam toner berpengaruh terhadap suseptibilitas magnetik toner. Semakin besar rasio Fe C pada toner maka suseptibilitas magnetiknya semakin besar. Toner yang memiliki kandungan unsur Fe lebih besar maka suseptibilitas magnetiknya lebih besar sebab Fe bersifat ferromagnetik. Dan semakin besar ukuran bulir pada toner maka suseptibilitas magnetiknya semakin besar. Sebab semakin banyak domain yang dimiliki oleh bulir magnetik magnetisasinya semakin besar sehingga suseptibilitas magnetiknya semakin besar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S1 Fisika |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 21 Aug 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/20611 |
Actions (login required)
View Item |