Rosida, Nuchrurita Rosida (2021) analisis miskonsepsi kesetimbangan kimia pada lintas jenjang pendidikan menggunakan tes diagnostik four-tier berbasis multipel representasi / nuchrurita rosida. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Konsep kesetimbangan kimia merupakan konsep yang penting dipelajari pada jenjang SMA dan juga Perguruan Tinggi karena konsep ini menjadi konsep dasar untuk konsep lain yang lebih kompleks seperti hidrolisis garam larutan penyangga larutan asam basa dan hasil kali kelarutan. Dalam memahami materi kesetimbangan secara mendalam dan komprehensif perlu dilibatkan multipel representasi karena konsep kesetimbangan kimia melibatkan konsep nyata abstrak dan juga simbolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar miskonsepsi pada materi kesetimbangan kimia yang dialami oleh masing-masing jenjang pendidikan (SMA kelas XI dan XII serta mahasiswa S1 semester 1 dan 3) menggunakan tes diagnostik four-tier berbasis multipel representasi untuk menjelaskan hubungan antara persentase miskonsepsi dengan tingkat yang dicapai oleh peserta didik untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami oleh peserta didik pada masing-masing jenjang pendidikan dan untuk menjelaskan level multipel representasi yang sering terjadi miskonsepsi kesetimbangan kimia yang dialami oleh peserta didik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian sebanyak 263 orang yang terdiri dari 86 siswa SMA kelas XI 65 siswa SMA kelas XII 53 mahasiswa S1 semester 1 dan 59 mahasiswa S1 semester 3. Instrumen tes yang digunakan adalah tes diagnostik four-tier sebanyak 20 soal yang telah mewakili semua konsep pada materi kesetimbangan kimia. Hasil uji validitas empirik menunjukkan semua soal yang digunakan adalah valid dan memiliki reliabilitas sebesar 0 76 sehingga dinyatakan layak untuk digunakan dalam penelitian. Data penelitian didapatkan dari variasi jawaban siswa dan mahasiswa pada tes diagnostik kemudian diinterpretasi dalam beberapa kategori pemahaman. Masing-masing kategori dihitung presentasenya kemudian selanjutnya miskonsepsi kesetimbangan kimia pada setiap item soal dianalisis dan dideskripsikan apabila memiliki persentase minimal 20% dari jumlah masing-masing jenjang pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata miskonsepsi kesetimbangan kimia pada siswa SMA kelas XI sebesar 47 67% siswa SMA kelas XII sebesar 57 54% mahasiswa S1 semester 1 sebesar 38 74% dan mahasiswa S1 semester 3 sebesar 49 20%. Hasil ini menunjukkan bahwa pada tingkat SMA semakin tinggi jenjang pendidikan miskonsepsi kesetimbangan kimia yang dialami semakin meningkat. Hasil yang serupa juga terlihat pada jenjang perguruan tinggi. Jika dibandingkan antara jenjang SMA dengan Perguruan Tinggi miskonsepsi yang dialami siswa SMA lebih tinggi dibanding mahasiswa. Miskonsepsi kesetimbangan kimia yang hampir dialami oleh semua jenjang pendidikan adalah keadaan kesetimbangan tercapai ketika jumlah mol reaktan sama dengan jumlah mol produk nilai Kc sama besar dengan nilai Kp nilai tetapan kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh konsentrasi ion kenaikan suhu menyebabkan kesteimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm. Level multipel representasi yang sering terjadi miskonsepsi kesetimbangan kimia pada semua jenjang pendidikan adalah level submikroskopik.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S2 Pendidikan Kimia |
| Depositing User: | library UM |
| Date Deposited: | 23 Aug 2021 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/160530 |
Actions (login required)
 |
View Item |