Fena Suciati (2009) Persepsi pimpinan sekolah dan guru bidang studi tentang kinerja konselor di SMP Negeri se-ibukota Kabupaten Sumenep / Fena Suciati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Keberadaan bimbingan dan konseling dalam seting pendidikan khususnya sekolah telah memiliki legalitas yang kuat. Dalam pendidikan itu terdapat tiga bidang yang saling terkait yaitu administrasi supervisi (pimpinan sekolah) pengajaran (guru bidang studi) dan bimbingan konseling (konselor). Ketiga bidang tersebut saling menunjang satu sama lain demi tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara optimal. Dalam membantu perkembangan peserta didik yang merupakan individu yang unik konselor tidak dapat bekerja sendiri melainkan membutuhkan kerjasama dari semua personil sekolah dalam bimbingan. Oleh karena itu diharapkan pimpinan sekolah dan guru memiliki persepsi positif terhadap keberadaan pelayanan bimbingan konseling di sekolah. Akan tetapi banyak pimpinan sekolah dan guru yang menilai negatif tentang kinerja konselor. Penyebabnya karena mereka belum mengerti dan paham akan tugas-tugas konselor di sekolah sehingga persepsi negatif tersebut ditunjukkan dalam bentuk perilaku. Perilaku negatif tersebut akan berakibat pada kinerja konselor. Pelaksanaan bimbingan konseling yang mengalami ketidaksesuaian di sekolah bukanlah karena konsepnya melainkan konselor yang tidak berlatar pendidikan bimbingan konseling sehingga kinerja yang ditampilkan tidak optimal. Misalnya saja saat ini banyak sekolah menambah jumlah konselor dengan mengangkat guru bidang studi untuk memenuhi standar pelayanan konselor yaitu 1 150. Padahal peranan profesional yang ditampilkan antara konselor dengan bidang pekerjaan itu berbeda yakni keterampilan keahlian dan pengetahuannya di bidang bimbingan konseling. Oleh sebab itu profesionalitas kinerja konselor sangat diperlukan sebagai kunci suksesnya kelancaran bimbingan dan konseling dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mencapai tujuan pendidikan dan semua itu didukung oleh persepsi positif dari personil sekolah lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi pimpinan sekolah tentang kinerja konselor di SMPN se-Ibukota Kabupaten Sumenep dan mengetahui persepsi guru bidang studi tentang kinerja konselor di SMPN se-Ibukota Kabupaten Sumenep. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah pimpinan sekolah dan guru bidang studi di SMPN se-Ibukota Kabupaten Sumenep tahun pelajaran 2006/2007 sebanyak 325 orang. Sampel penelitian ditentukan sebesar 25% dari jumlah populasi jadi 85 orang meliputi pimpinan sekolah (kepala dan waka kesiswaan kurikulum sarana-prasarana dan humas) 25 orang dan guru bidang studi 60 orang. Pimpinan sekolah menggunakan sampel total dan guru bidang studi menggunakan proporsional random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sangat banyak (84 0%) pimpinan sekolah SMPN se-Ibukota Kabupaten Sumenep yang menilai kinerja konselor sangat sesuai sedikit sekali (16 0%) yang menilai sesuai dan tidak ada yang menilai kurang sesuai maupun tidak sesuai (2) sedikit (33 3%) guru bidang studi yang menilai kinerja konselor sangat sesuai cukup banyak (51 7%) yang menilai sesuai dan sedikit sekali (15 0%) yang menilai kurang sesuai sedangkan tidak ada guru bidang studi yang menilai kinerja konselor tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maupun yang diharapkan personil sekolah. Berdasarkan hal tersebut disarankan kepada (1) Kepala sekolah hendaknya menjadikan penelitian ini sebagai masukan dalam memberikan kebijakan kepada konselor dalam menyediakan sarana prasarana tenaga dan mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan sehingga pelayanan bimbingan dan konseling menjadi efektif dan efisien (2) Konselor diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk lebih mensosialisasikan program kerjanya kepada semua personil sekolah agar personil sekolah dapat mengetahui tugasnya masing-masing dalam membantu pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling (3) Guru hendaknya dapat lebih meningkatkan hubungan kerjasama dengan konselor dalam hal pengajaran karena proses belajar mengajar akan dapat berjalan dengan efektif apabila siswa tidak mempunyai masalah yang mengganggu proses belajarnya dan peran bimbingan konseling ditampilkan dengan memberikan pengajaran perbaikan dan pemberian materi pengayaan (4) Peneliti lanjutan diharapkan agar meneliti dengan menggunakan sampel yang karakteristiknya berbeda misalnya sekolah menengah kejuruan selain itu juga dengan sampel yang lebih besar misalnya se-Kotamadya peneliti lanjutan juga dapat menggunakan metode yang lebih spesifik seperti observasi dan wawancara dan pedoman kurikulum yang baru.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 10 Jun 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/1579 |
Actions (login required)
View Item |