analisis cluster menggunakan metode k-means untuk pengelompokan kabupaten/kota di provinsi jawa timur berdasarkan indikator indeks pembangunan gender (ipg) / afrilia nur aini - Repositori Universitas Negeri Malang

analisis cluster menggunakan metode k-means untuk pengelompokan kabupaten/kota di provinsi jawa timur berdasarkan indikator indeks pembangunan gender (ipg) / afrilia nur aini

Aini, Afrilia Nur (2021) analisis cluster menggunakan metode k-means untuk pengelompokan kabupaten/kota di provinsi jawa timur berdasarkan indikator indeks pembangunan gender (ipg) / afrilia nur aini. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Keberhasilan pembangunan manusia suatu negara bertujuan untuk menciptakan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat negara tersebut. Sehingga pentingnya dilakukan pembangunan manusia yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tanpa membedakan jenis kelamin tertentu agar terwujud kesejahteraan masyarakat. Kaitan antara gender dan pembangunan telah menjadi topik yang diperdebatkan di lingkungan politik dan ekonomi. UNDP dalam ldquo United Nations Human Development Report rdquo yang dirilis pada tahun 1990 menekankan bahwa salah satu faktor penting dalam pembangunan manusia adalah pertumbuhan ekonomi dengan mengutamakan kesetaraan gender maka pertumbuhan ekonomi dapat terdistribusi secara adil. UNDP juga memperkenalkan indeks untuk mengukur perkembangan gender di suatu wilayah yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG). IPG merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan. IPG terdiri dari komponen kesehatan pendidikan dan kehidupan yang layak sama dengan komponen IPM. Perbedaannya IPM hanya mengukur capaian pembangunan manusia di seluruh wilayah. Sedangkan IPG dapat menjelaskan kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik masing-masing klaster dari hasil pengelompokan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan indikator IPG tahun 2017-2019 menggunakan metode K-Means Cluster. Setelah pengelompokan kabupaten/kota dilakukan diharapkan perencanaan kebijakan di setiap kabupaten/kota dapat sesuaikan dan tepat sasaran. Metode penelitian menggunakan Analisis klaster untuk pengelompokan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan indikator IPG menggunakan K-Means Cluster. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik atau lembaga terkait. Dengan rentang waktu penelitian adalah dari tahun 2017-2019. Setiap klaster diberikan label dengan 3 tingkatan dari nilai terendah hingga tertinggi yaitu Rendah (R) Sedang (S) dan Tinggi (T). Untuk dapat mempermudah dalam analisis kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya 3 klaster hasil klatering tahun 2018-2019 menunjukkan tren yang hampir sama. Hanya terdapat perbedaan pada tahun 2018 Kota Batu berubah status menjadi tingkatan tinggi dimana tahun sebelumnya berstatus rendah berdasarkan indikator IPG. Pada tahun 2019 Kota Tuban juga berubah status menjadi tingkatan sedang dimana pada tahun 2018 masih berstatus rendah. Karakteristik klaster 1 dengan kondisi rendah berdasarkan indikator IPG sementara klaster 2 dengan kondisi sedang berdasarkan indikator IPG. Klaster 3 yang paling bagus kondisinya berdasarkan indikator IPG. Variabel yang memberikan perbedaan pada pembentukan klaster adalah variabel rata-rata lama sekolah perempuan dan yang memiliki nilai paling besar pada variabel tersebut adalah Kota Madiun. Sehingga diperlukan perencanaan kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi pembangunan di masing-masing klaster.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S1 Ekonomi dan Studi Pembangunan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 19 Aug 2021 04:29
Last Modified: 27 Jul 2022 02:52
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/151265

Actions (login required)

View Item View Item