Studi kuantitatif dan kualitatif e-scaffolding prosedural dan strategis berbasis inquiry learning terhadap literasi sains pada topik termodinamika / Fevy Dwi Kartikarini - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi kuantitatif dan kualitatif e-scaffolding prosedural dan strategis berbasis inquiry learning terhadap literasi sains pada topik termodinamika / Fevy Dwi Kartikarini

Kartikarini, Fevy Dwi (2019) Studi kuantitatif dan kualitatif e-scaffolding prosedural dan strategis berbasis inquiry learning terhadap literasi sains pada topik termodinamika / Fevy Dwi Kartikarini. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Kartikarini Fevy Dwi. 2019. Studi Kuantitatif dan Kualitatif E-Scaffolding Prosedural dan Strategis Berbasis Inquiry Learning terhadap Literasi Sains pada Topik Termodinamika. Tesis Program Studi Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Supriyono Koes Handayanto M.Pd M.A. (II) Dr. Muhardjito M.S. Kata Kunci Literasi Sains E-Scaffolding Prosedural E-Scaffolding Strategis Inquiry Learning Literasi sains adalah keterampilan yang digunakan untuk menjawab tantangan abad 21. Pengembangan kemampuan ini dirasa penting bagi siswa untuk melihat hubungan sains dan teknologi dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan setiap masalah. Melalui kemampuan literasi sains diharapkan siswa tidak kalah untuk berkompetisi dalam skala global. Namun kenyataannya siswa Indonesia memiliki tingkat literasi sains yang rendah. Hal ini diakibatkan oleh kondisi pendidikan sains sekolah masih didominasi oleh tuntutan muatan kognitif yang rendah sehingga diperlukan alternatif pembelajaran yang lain. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk menerapkan inquiry learning yang disertai e-scaffolding prosedural dan strategis untuk menyelidiki pengaruhnya terhadap kemampuan literasi sains. Penelitian ini adalah penelitian mixed-method dengan explanatory design. Terdapat dua kelompok siswa yang digunakan sebagai subjek penelitian. Siswa kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dibelajarkan dengan menggunakan inquiry learning dengan e-scaffolding prosedural dan strategis sedangkan siswa kelas kontrol yang berjumlah 29 orang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Data kuantitatif diperoleh dari tes pengetahuan awal dan tes literasi sains. Instrumen tes pengetahuan awal terdiri dari 11 soal pilihan ganda (Cronbach s Alpha 0 703) sedangkan instrumen tes literasi sains terdiri dari 11 soal pilihan ganda beralasan (Cronbach s Alpha 0 701). Data kuantitatif dianalisis menggunakan ANACOVA untuk mengetahui perbedaan kemampuan literasi sains kedua kelompok. Selanjutnya data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara semi terstruktur dan think aloud data kualitatif yang terkumpul dianalisis untuk mengetahui bagaimana inquiry learning dengan e-scaffolding prosedural dan strategis memengaruhi kemampuan literasi sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan literasi sains antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol setelah mengontrol pengetahuan awal siswa. Diperoleh nilai rata-rata kemampuan literasi sains siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa kelas kontrol. Hal tersebut terjadi karena siswa kelas eksperimen melalui serangkaian kegiatan yang melatih dalam pemahaman konsep keterampilan proses sains dan penerapan pengetahuan dalam suatu fenomena. Tahap observation manipulation generalitation dan verification mengajak siswa untuk melakukan pengamatan membuat hipotesis merancang percobaan melakukan percobaan menganalisis dan menyimpulkan. Tahap application siswa dihadapkan pada fenomena yang berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh sehingga siswa berlatih melakukan penalaran dan refleksi. Serangkaian tahapan tersebut didukung dengan scaffolding yang memberikan prosedur ketika melakukan tugas dan mengarahkan strategi untuk menyelesaikan masalah. Inquiry learning dalam e-scaffolding prosedural dan strategis memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan literasi sains ditunjukkan oleh perilaku dan pola pikir siswa dalam menjawab soal literasi sains pada masing-masing kompetensi yaitu menjelaskan fenomena secara ilmiah mengevaluasi dan merancang merancang penyelidikan ilmiah serta menginterpretasi data dan bukti ilmiah. Meskipun siswa kelas eksperimen memiliki rata-rata literasi sains lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol akan tetapi masih berada dalam kategori rendah. Hal ini dikarenakan siswa masih belum maksimal dalam memperoleh hasil pembelajaran siswa kurang memiliki pengalaman dalam melakukan penyelidikan. Temuan lain dari penelitian ini adalah pengetahuan awal siswa masih berpengaruh terhadap kemampuan literasi sains siswa hal ini juga ditunjukkan oleh hasil ANACOVA. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan tinggi cenderung memperoleh hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki pengetahuan awal rendah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Fisika (FIS) > S2 Pendidikan Fisika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 Aug 2019 04:29
Last Modified: 09 Sep 2019 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/111772

Actions (login required)

View Item View Item